TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Simak Bacaan doa setelah Shalat Witir.
Shalat Witir merupakan amalan sunnah setelah menunaikan Shalat Tahajud pada malam Nisfu Syaban.
Sebagaimana diketahui bahwa pada Minggu 25 Februari 2024 dini hari merupakan malam Nisfu Syaban 1445 Hijriah
Terdapat bacaan doa setelah menunaikan Shalat Witir.
Berikut ini bacaan Doa setelah Sholat Witir .
• Doa Berbuka Puasa Nisfu Syaban 2024, Ini 2 Pilihan Lafaz Bacaan yang Bisa Anda Gunakan
Lengkap dengan bacaan wirid yang dianjurkan .
Sholat Witir sendiri merupakan satu di antara amalam Qiyamul Lail atau menghidupkan malam dengan ibadah yang dianjurkan.
Bahkan sampai-sampai dianjurkan jika tak bisa mengerjakan sebanyak 5 rakaat atau tiga rakaat,
maka satu rakaat saja jangan ditinggalkan ini shalat malam !
Hal itu sebagaimana keterangan dalam Hadist Rasulullah SAW berikut:
الْوِتْرُ حَقٌّ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ فَمَنْ أَحَبَّ أَنْ يُوتِرَ بِخَمْسٍ فَلْيَفْعَلْ وَمَنْ أَحَبَّ أَنْ يُوتِرَ بِثَلاَثٍ فَلْيَفْعَلْ وَمَنْ أَحَبَّ أَنْ يُوتِرَ بِوَاحِدَةٍ فَلْيَفْعَلْ
Artinya:
“Witir adalah sebuah keharusan bagi setiap muslim, barang siapa yang hendak melakukan witir lima raka’at maka hendaknya ia melakukankannya dan barang siapa yang hendak melakukan witir tiga raka’at maka hendaknya ia melakukannya, dan barang siapa yang hendak melakukan witir satu raka’at maka hendaknya ia melakukannya.” (HR. Abu Daud)
Nah, lantas bagaimana bacaan Doa setelah Sholat Witir yang dianjurkan?
Berikut lafaz untuk bacaan Doa setelah Sholat Witir sesuai Sunnah Rasulullah SAW
• Niat dan Tata Cara Mendirikan Shalat Hajat, Amalam Kaya Keutamaan Malam Nisfu Syaban 1445 Hijriah
Termasuk bacaan Dzikir dan wirid setelah shalat Malam atau Qiyamul Lail :
سُبْحَانَ الْمَلِكِ الْقُدُّوسِ
“Subhaanal malikil qudduus –dibaca 3x-
Artinya:
"Maha Suci Engkau yang Maha Merajai lagi Maha Suci dari berbagai kekurangan]” (HR. Abu Daud, An-Nasai dan Ahmad)
Lafaz Subhaanal malikil qudduus ini dianjurkan dibaca sebanyak 3 kali .
Dengan bagian akhir dipanjangkan.
Sebagaimana keterangan Ubay bin Ka’ab dalam Hadist riwayat An-Nasai dan Ibnu Majah .
Selain itu, pada ucapan yang ketiga , dibaca dengan lebih keras dari 2 bacaan sebelumnya.
Dalam beberapa riwayat , disebutkan Rasulullah SAW juga melenngkapi wirid tersebut dengan lafaz berikut:
رَبِّ الْمَلاَئِكَةِ وَالرُّوحِ
Latin:
‘'Rabbil malaikati war ruuh.’ ”
Bacaan ini dibaca setelah membaca lafaz سُبْحَانَ الْمَلِكِ الْقُدُّوسِ yang ke tiga.
Kemudian dilanjutkan dengan membaca Doa setelah Witir berikut ini:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِرِضَاكَ مِنْ سَخَطِكَ وَبِمُعَافَاتِكَ مِنْ عُقُوبَتِكَ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْكَ لاَ أُحْصِى ثَنَاءً عَلَيْكَ أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ
Latin:
“Allahumma inni a’udzu bi ridhaoka min sakhotik wa bi mu’afaatika min ‘uqubatik, wa a’udzu bika minka laa uh-shi tsanaa-an ‘alaik, anta kamaa atsnaita ‘ala nafsik” -dibaca 1x-
Artinya:
"Ya Allah, aku berlindung dengan keridhaan-Mu dari kemarahan-Mu, dan dengan keselamatan-Mu dari hukuman-Mu dan aku berlindung kepada-Mu dari siksa-Mu. Aku tidak mampu menghitung pujian dan sanjungan kepada-Mu, Engkau adalah sebagaimana yang Engkau sanjukan kepada diri-Mu sendiri].," (HR. Abu Daud , Tirmidzi , An-Nasa’i dan Ibnu Majah).
Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News
Ikuti saluran Tribun Pontianak di WhatsApp: KLIK DISINI