TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Dua siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar), kecanduan narkoba.
Ketua Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Pontianak, Niyah Nurniyati mengatakan kedua anak tersebut mendapatkan narkoba itu secara gratis dari orang yang sedang ditelusuri.
Menanggapi hal itu, sejumlah ibu-ibu di Pontianak mengaku miris akan kejadian tersebut.
"Miris dan sedih ya tentunya. Karena masa remaja anak SMP sudah rusak tentunya dengan barang haram tersebut," kata Riska kepada tribunpontianak.co.id Sabtu, 4 November 2023 malam.
Apalagi dikatakannya, hal tersebut dilakukan oleh orang yang terbilang licik dan tidak bertanggungjawab dengan cara menjebak.
"Tentu ini secara tidak langsung dapat merusak masa depan anak itu sendiri," jelasnya.
• Dua Siswi di Pontianak Positif Narkoba, Diduga Diberi Gratis Orang Dilingkungannya
Dengan ini, Riska mengaku khawatir akan kejadian tersebut dan akan memproteksi anak-anaknya dengan sangat baik.
"Memang kita tidak bisa mengawasi anak full 24 jam. Namun mungkin bisa memproteksi anak dengan cara menjalin komunikasi yang baik dengan anak. Seperti tidak mudah untuk menerima barang dari orang yang tidak dikenal dan tanpa sepengetahuan org tua," jelasnya.
Selain itu, ia juga mengatakan akan memberikan wejangan kepada anak-anaknya.
"Kita mungkin berikan wejangan pada anak (kalo ada orang yang ngajak pergi atau ada orang ngasi sesuatu jangan langsung diterima, siapa pun itu walau orang kenal sekalipun)," ungkapnya.
Dan dengan diberikannya pengetahuan tentang bahayanya narkotika sejak dini, efek dari barang haram tersebut.
"Pastinya hal yang sepatutnya orang tua lakukan komunikasi dengan anak sesering mungkin. Semoga remaja SMP tersebut cepat pulih setelah dilakukan rehabilitasi dan smoga orang yang tidak bertanggungjawab itu cepat tertangkap," pungkasnya.
Di sisi lain, Sinta juga mengungkapkan hal senada dan mengaku sangat prihatin akan hal tersebut.
"Pastinya sedih lah kalau kita sebagai orang tua, apalagi dengan cara yang bisa dikatakan ini jebakan bagi si anak, jadinya kesal aja dengarnya," kata Ibu 2 anak ini.
Dengan ini, ia membeberkan akan selalu memperhatikan gerak-gerik dari sang anak dan selalu menjalin komunikasi dengan baik kepada anak.