Khazanah Islam

Jangan Lupakan Puasa 6 Hari Setelah Ramadhan! Simak Niat dan Doa Buka Puasa Syawal 1444 Hijriah

Editor: Hamdan Darsani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Simak Niat dan Doa Buka Puasa Syawal 1444 Hijriah. Terdapat dua doa buka puasa yang familiar dibaca saat berbuka puasa.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Buka puasa adalah tindakan mengakhiri ibadah puasa.

Saat waktu berbuka tiba, umat Muslim memakan makanan atau minuman pertama mereka setelah menahan diri dari makan dan minum sepanjang hari.

Buka puasa adalah momen yang penting bagi umat Muslim karena dianggap sebagai waktu untuk memperkuat hubungan dengan Allah,

merayakan berkah dan rahmat-Nya, serta merenungkan kesempatan untuk bersyukur atas nikmat yang diberikan oleh-Nya.

Selain itu, buka puasa juga menjadi momen untuk berkumpul bersama keluarga dan teman-teman,

serta membantu meningkatkan rasa solidaritas dan empati antara sesama umat Muslim.

Sahkah Shalat di Akhir Waktu? Simak Bacaan Latin Niat Shalat 5 Waktu Sehari Semalam

Berikut ini merupakan bacaan doa buka puasa bagi yang menjalakan ibadah puasa 6 hari.

Adapun pelaksanaan puasa syawal 2023 ditandai dengan berakhirnya bulan Ramadhan.

Setelah berakhirnya bulan Ramadhan, maka umat muslim akan menyambut hari kemenangan yang ditandai dengan Hari Raya Idul Fitri pada 1 syawal.

Kemudian, masih dalam suasana lebaran, umat muslim diperbolehkan untuk mengerjakan puasa syawal pada tanggal 2 syawal.

Saat ini Syawal 1444 Hijriah sudah memasuki hari ke 18.

Bagi yang menjalankan ibadah puasa 6 Hari berikut bacaan Niat Puasa dan doa buka puasa.

Bacaan Niat Puasa Syawal

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ سِتَّةٍ مِنْ شَوَّالٍ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَي

(Nawaitu shauma ghadin ‘an sittatin min syawwaalinn sunnatan lillaahi ta’aalaa)

Terjemahannya, "Aku berniat puasa besok dari enam hari syawal, sunnah karena Allah Ta’ala.

Apakah Mandi Junub Harus Didahului Wudhu? Cek Tata Cara Lengkap Niat Mandi Besar Bagi Umat Islam

Berikut Bacaan Doa Berbuka Puasa

Terdapat sebuah hadits shahih tentang doa berbuka puasa, yang diriwayatkan dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,

ذَهَبَ الظَّمَأُ، وابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وثَبَتَ اْلأَجْرُ إِنْ شَاءَاللهُ

“Dzahabazh zhoma’u wabtallatil ‘uruqu wa tsabatal ajru insya Allah-ed.”

[Telah hilanglah dahaga, telah basahlah kerongkongan, semoga ada pahala yang ditetapkan, jika Allah menghendaki](Hadits shahih, Riwayat Abu Daud [2/306, nomor 2357] dan selainnya; lihat Shahih al-Jami’: 4/209, nomor 4678)

Periwayat hadits adalah Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhuma.

Pada awal hadits terdapat redaksi, “Abdullah bin Umar berkata, ‘Jika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berbuka puasa, beliau mengucapkan ….‘”

Yang dimaksud dengan إذا أفطر adalah setelah makan atau minum yang menandakan bahwa orang yang berpuasa tersebut telah “membatalkan” puasanya (berbuka puasa) pada waktunya (waktu berbuka).

Oleh karena itu doa ini tidak dibaca sebelum makan atau minum saat berbuka.

Sebelum makan tetap membaca basmalah, ucapan “bismillah” sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

إِذَا أَكَلَ أَحَدُكُمْ فَلْيَذْكُرِ اسْمَ اللَّهِ تَعَالَى فَإِنْ نَسِىَ أَنْ يَذْكُرَ اسْمَ اللَّهِ تَعَالَى فِى أَوَّلِهِ فَلْيَقُلْ بِسْمِ اللَّهِ أَوَّلَهُ وَآخِرَهُ

“Apabila salah seorang di antara kalian makan, maka hendaknya ia menyebut nama Allah Ta’ala. Jika ia lupa untuk menyebut nama Allah Ta’ala di awal, hendaklah ia mengucapkan, “Bismillaahi awwalahu wa aakhirohu (dengan nama Allah pada awal dan akhirnya)”. (HR Abu Daud nomor 3767 dan At Tirmidzi nomor 1858. At Tirmidzi mengatakan hadits tersebut hasan shahih. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits tersebut shahih)

Adapun ucapan وثبت الأجر maksudnya “telah hilanglah kelelahan dan telah diperolehlah pahala”, ini merupakan bentuk motivasi untuk beribadah. Maka, kelelahan menjadi hilang dan pergi, dan pahala berjumlah banyak telah ditetapkan bagi orang yang telah berpuasa tersebut.

Doa kedua:

Adapun doa yang lain yang merupakan atsar dari perkataan Abdullah bin ‘Amr bin al-‘Ash radhiyallahu ‘anhuma adalah,

اَللَّهُمَّ إنِّي أَسْألُكَ بِرَحْمَتِكَ الَّتِي وَسِعَتْ كُلَّ شَيْءٍ، أنْ تَغْفِرَ لِيْ

“Allahumma inni as-aluka bi rohmatikal latii wasi’at kulla syain an taghfirolii-ed”

[Ya Allah, aku memohon rahmatmu yang meliputi segala sesuatu, yang dengannya engkau mengampuni aku] (HR Ibnu Majah: 1/557, nomor 1753; dinilai hasan oleh al-Hafizh dalam takhrij beliau untuk kitab al-Adzkar; lihat Syarah al-Adzkar: 4/342). (*)

Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News

Berita Terkini