Khazanah Islam

Hukum Ghadab dalam Islam? Tips Cara Menghindarinya Agar Tak Menyakiti Orang Lain

Editor: Hamdan Darsani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ghadab merupakan atau marah merupakan hal yang perlu dikendalikan. Islam mengajarkan agar mampu mengontrol kemarahan agar tidak menjadi penyakit hati yang merusak.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Apa arti Ghadab?

Ghadab dalam bahasa Arab berarti kemarahan atau amarah yang intens dan kuat.

Dalam Islam, ghadab yang berlebihan dan tak terkontrol dapat membawa dampak buruk bagi diri sendiri dan orang lain.

Sehingga, Islam mengajarkan untuk mengendalikan emosi dan menghindari ghadab yang tidak perlu.

Rasulullah SAW sendiri memberikan contoh dalam mengendalikan ghadab dan menekankan pentingnya untuk mengendalikan emosi agar tidak menyakiti orang lain.

Dua Hari Lagi Fenomena Gerhana Penumbra di Indonesia, Cek Cara dan Niat Shalat Sunnah Kusuf

Dalam surah Al Imran ayat 134, Allah SWT berfirman: "Dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan kesalahan orang lain; sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.

" Dalam ayat ini, Allah SWT menunjukkan bahwa menahan amarah dan memaafkan orang lain adalah tindakan yang diinginkan oleh-Nya dan akan memberikan kebaikan bagi diri sendiri dan orang lain.

Cara Menghindari Sifat Ghadab

Walaupun marah merupakan hal yang wajar, kita tetap perlu menghindari sifat tersebut.

Rasulullah Saw telah mengajarakan cara-cara untuk mengendalikan amarah, di antaranya:

- Membaca ta'awudz.

- Merubah posisi.

Ketika seseorang marah, maka hendaklah merubah posisinya.

Hal tersebut karena orang yang sedang marah cenderung ingin lebih tinggi dari orang lain.

Apabila posisinya lebih tinggi daripada sumber kemarahannya, maka ia bisa
meluapkan dan melampiaskan kemarahan itu.

- Diam atau tidak berbicara.

Agar kemarahan tidak di luar kendali, maka sebaiknya diam atau tidak berbicara.

- Berwudu.

- Mengingat wasiat Rasul dan janji Allah Swt.

Rasulullah pernah berulang kali memberikan nasihat ketika seseorang memintanya yaitu

“janganlah engkau marah”.

Cek Batas Akhir Waktu Shalat Subuh, Bolehkah Shalat Subuh Pukul 7 Pagi ?

ghadab atau kemarahan bisa dikategorikan dalam dua jenis, yaitu ghadab yang diperbolehkan dan ghadab yang dilarang.

Ghadab yang diperbolehkan adalah ghadab yang diarahkan pada hal-hal yang melanggar aturan-aturan agama atau yang bertentangan dengan nilai-nilai kebenaran.

Misalnya, ketika seorang muslim marah terhadap tindakan kezaliman, ketidakadilan, atau tindakan yang merugikan orang lain.

Namun, ghadab yang dilarang adalah ghadab yang diarahkan pada hal-hal yang tidak seharusnya membuat seseorang marah atau amarah yang berlebihan dan tak terkontrol.

Misalnya, ketika seseorang marah karena dendam atau balas dendam, marah karena iri hati atau dengki, atau marah karena sombong atau merasa dihina. (*)

Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News

Berita Terkini