TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Badminton atau Bulutangkis merupakan satu diantara Olahraga yang populer dan mendunia.
Terlebih untuk Indonesia yang melahirkan sejumlah atlet legendaris.
Sebut saja seperti pasangan Susi Susanti dan Alan Budi Kusuma yang namanya tak asing ditelinga.
Regenerasi atlet atau Pebulutangkis pun terus berjalan hingga sekarang.
Seperti Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo atau Minions atau Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto disektor Ganda Putra.
Ada juga Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti disektor Ganda Putri.
Termasuk Anthony Sinisuka Ginting yang mempunyai pukulan menipu dan cukup baik.
Baca juga: Pembagian Poin Turnamen BWF Lengkap, Mulai dari International Challenge, Olimpiade Hingga Super 1000
Dalam Olahraga Badminton sendiri, nama alat yang digunakan untuk memukul shuttlecock dinamakan Raket.
Melansir laman Victor Sport dari Kompas.com, ada tiga jenis Raket berdasarkan tingkat keseimbangannya.
Adapun tiga jenis Raket itu yakni head-heavy, head-light, dan even-balance.
Selain dari keseimbangannya, jenis maupun tipe Raket juga bisa dilihat dari bentuk kepala, genggaman, dan beratnya.
Setiap jenis memiliki kelemahan dan kelebihan masing-masing, berikut penjelasannya.
1. Raket head-heavy
Raket jenis head-heavy adalah raket yang lebih berat di bagian kepalanya.
Jenis Rakett ini cocok bagi pemain yang mengandalkan power atau kekuatan.
Bagi pemain yang memiliki kekuatan otot lengan dan pergelangan yang kuat, cocok menggunakan Raket jenis ini.
Sebab, hal tersebut membantu pada kerasnya pukulan smash yang dihasilkan.
Baca juga: 3 Jenis Kartu Dalam Olahraga Badminton atau Bulutangkis Dunia, Begini Penjelasan PBSI
2. Raket head-light
Raket jenis ini memiliki bobot yang lebih berat ke arah pegangan sehingga menghasilkan kepala yang lebih ringan.
Raket berjenis head-light cocok bagi Pebulutangkis yang memiliki gaya bermain menyerang dan cepat.
3. Raket even-balance
Jenis Raket even-balance memiliki keseimbangan berat di bagian atas dan bawah.
Raket jenis ini menawarkan kekuatan yang cukup di belakang dan kemampuan manuver yang baik saat dibutuhkan.
Ukuran Raket yang seimbang sangat cocok untuk pemain bulu tangkis yang bertipe bertahan.
Pada dasarnya, bentuk kepala Raket hanya terdiri dari dua jenis yakni kotak (isometrik) dan oval (konvensional).
Selain bentuk yang berbeda, keuntungan yang didapatkan juga berbeda.
Bentuk oval dengan isometrik memengaruhi titik sweet spot atau area di bagian kepala Raket yang memberikan kekuatan pantulan saat shuttlecock mengenai raket.
Pada Raket berbentuk oval, sweet spot lebih kecil karena lebih terpusat.
Sehingga memberikan tenaga yang lebih kuat.
Sementara kepala Raket berbentuk isometrik atau kotak, sweet spot lebih lebar sehingga akan jarang melakukan miss hit atau shuttlecock mengenai frame.
Hanya saja, pukulan tak sekuat oval.
Berat Raket ditandai dengan simbul huruf U yang ditambahi dengan angka.
Baca juga: 3 Pelatih Badminton Indonesia Dibajak ke Negeri Jiran Malaysia, Salah Satunya Ipar Hendra Setiawan
Semakin tinggi angka yang ada di depan huruf U tersebut, kian ringan berat Raket.
Contohnya adalah U : 95-99 gr, 2U: 90-94 gr, 3U: 85-89 gr, 4U: 80-84 gr, 5U: 75-79 gr, dan 6U: 70-74 gr.
Raket yang berat lebih sering dipakai oleh pemain tunggal daripada ganda.
Hal ini karena permainan di tunggal tidak lebih cepat daripada di ganda.
Pada sektor ganda, kecepatan sangat diperlukan.
Oleh karena itu, perlu Raket yang lebih ringan guna menambah kecepatan.
Sementara Raket berat di sektor tunggal membuat atlet bisa bermain lebih stabil. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Jenis dan Tipe Raket Bulu Tangkis