Lokal Populer

Kepala Madrasah di Mempawah Harap Dukung Tujuh Program Prioritas Menteri Agama

Penulis: Ramadhan
Editor: Tri Pandito Wibowo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pelatihan Kelompok Kerja Kepala Madrasah Ibtidaiyah KKM Mempawah Kalimantan Barat 0004 di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Mempawah, Desa Sungai Bakau Besar Laut, Kecamatan Sungai Pinyuh, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, Senin 21 November 2022.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Mempawah, Hasib Arista, memompa semangat para kepala madrasah.

Ini diberikan saat momen Pelatihan Kelompok Kerja Kepala Madrasah Ibtidaiyah KKM Mempawah Kalimantan Barat 0004 di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Mempawah, Desa Sungai Bakau Besar Laut, Kecamatan Sungai Pinyuh, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, Senin 21 November 2022.

Hasib Arista menuturkan, kita sebagai makhluk sosial harus bijak dalam berinteraksi dengan sesama.

Dalam kesempatan itu, Hasib Arista juga menghendaki para kepala madrasah untuk mendukung tujuh program prioritas Menteri Agama.

Banjir Mulai Ganggu Pelayanan Pemerintah Kepada Masyarakat di Sintang

“Sebagai bagian dari Kementerian Agama, penting bagi kita untuk mendukung program prioritas Menteri Agama. Salah satunya program prioritas itu adalah penguatan moderasi beragama,” ungkap Hasib Arista.

Hasib Arista menjelaskan, penting bagi kita memiliki toleransi dan moderasi beragama.

"Moderasi beragama sebagai bentuk ikhtiar kita menciptakan kehidupan yang rukun di tengah masyarakat dan merawat tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia,” tegas Hasib.

Dalam kesempatan itu, Hasib Arista menyebutkan bahwa ada muslim baru perkotaan, New Urban Moslem, yang dalam ekspresi keagamaannya berbeda dengan masyarakat pada umumnya.

"Dalam era digital kekinian banyak muslim baru perkotaan yang cara mengekspresikan keagamaannya simbolis, semangat keagamaannya tinggi namun pengetahuan agamanya rendah,” terangnya.

Lebih lanjut Hasib Arista menyampaikan bahwa New urban moslem atau muslim baru perkotaan ini didominasi kaum muda millenial usia antara 20-30 tahun, tinggal di perkotaan dan dari kelas menengah, artinya mereka terdidik.

Mereka tidak bertemu langsung dengan ulama sebagai guru dalam mendapatkan pengetahuan agama melainkan bersumber dari media sosial.

“Mereka mengekspresikan keagamaannya dengan simbol keagamaan seperti berpakaian gamis, berjidat hitam, mengkalim paling benar dan yang lain yang berbeda dianggap salah, tidak Islami bahkan yang ekstrim sampai mengkafirkan,” tambahnya.

Menurut Hasib, kita sebagai umat beragama juga tidak boleh angkuh antar sesama.

"Jangan merasa diri paling bersih. Merasa paling hebat. Kemudian mudah menyalahkan dan mengkafirkan orang lain. Ini masuk perbuatan sombong,” tegas Hasib Arista.

Sukseskan ANBK dan AKMI

Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Kemenag Mempawah, Rudiansah, menghendaki kepala madrasah di Kabupaten Mempawah menyukseskan program Asemen Nasional Berbasis Komputer atau ANBK dan Asesmen Kompetensi Madrasah Indonesia (AKMI).

Pernyataan itu disampaikan Rudiansah ketika memberikan sambutan pada kegiatan Pelatihan Kelompok Kerja Kepala Madrasah Ibtidaiyah KKM Mempawah Kalimantan Barat 0004 di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Mempawah, Desa Sungai Bakau Besar Laut, Kecamatan Sungai Pinyuh, Senin 21 November 2022.

Rudi menjelaskan ANBK merupakan program dari Kemendikbudristek. Sedangkan AKMI merupakan evaluasi oleh Kemenag RI untuk mengukur kompetensi peserta didik madrasah dalam literasi membaca, literasi numerasi, literasi sains, dan literasi sosial budaya.

"Sama seperti ANBK, hasil asesmen akan digunakan oleh guru dan madrasah sebagai acuan dalam memperbaiki kualitas pembelajaran," terangnya.

Dalam kesempatan itu, Rudiansah menekankan pentingnya para kepala madrasah dan para guru meningkatkan kompetensi sosial.

“Pergaulan sosial itu penting. Meskipun kita pintar, tapi tidak mau bergaul dengan masyarakat dan atau kelompok profesi seperti Kelompok Kerja Guru (KKG) atau kegiatan lainnya maka itu tidak imbang. Harus diperkuat kompetensi sosial. Meski hadir dan kompak dalam kegiatan sosial seperti KKG dan KKMI ini,” tegas Rudiansah.

Menurut Rudiansah, jika kita aktif di KKG, sama-sama kita meningkatkan prestasi siswa kita.

"Semua orangtua ingin anaknya berprestasi. Jika peserta didik kita cerdas, maka kita akan mendapatkan dampak positifnya,” ujarnya.

Di samping itu, Rudiansah juga mengingatkan kepala madrasah untuk mengupdate platform yang disebut e-RKAM atau Rencana Kerja dan Anggaran Madrasah Berbasis Elektronik, termasuk di dalamnya ada aplikasi EDM (Evaluasi Diri Madrasah) yang dikembangkan oleh Kementerian Agama.

“Platform e-RKAM dan EDM ini merupakan sebuah terobosan penting untuk mendorong tata kelola pendidikan yang efektif dan efisien. Cukup dengan satu aplikasi, pengelola madrasah dapat membuat usulan program kerja dengan berbasis kebutuhan (need assesment), bukan keinginan semata," katanya.

Melalui aplikasi e-RKAM dan EDM ini jelas Rudiansah, diharapkan pengelola madrasah dapat bekerja secara lebih mudah, sehingga tidak membebani tugas pengelola madrasah.

"Hal ini selaras dengan himbauan Bapak Presiden Joko Widodo agar waktu dan energi para kepala madrasah dan guru tidak banyak tersita untuk membuat laporan atau LPJ (Laporan Pertanggungjawaban), tetapi bisa dimanfaatkan untuk lebih fokus memikirkan pengembangan mutu pembelajaran siswa,” ujar Rudiansah.

Berita Terkini