TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Bupati Sambas, H. Satono mengajak seluruh masyarakat Kabupaten Sambas bersatu padu dalam percepatan pembangunan. Dia menegaskan dirinya tidak menghendaki adanya perpecahan lantaran perbedaan pandangan, Minggu 13 November 2022.
"Pepatah mengatakan, ketika biduk telah berlalu kiambang kembali bertaut. Artinya jangan lagi ada perbedaan pandangan politik karena sekarang sudah era Sambas Berkemajuan," kata Bupati Sambas H Satono.
Hal tersebut kembali menegaskan ucapan Bupati Satono kepada masyarakat Desa Galing, Kecamatan Galing, supaya selalu bersatu padu.
Belum lama ini, Bupati Sambas, H. Satono membagikan 120 paket sembako dan 600 kilogram beras saat menyapa dan bersilaturahmi dengan masyarakat Desa Galing, Kecamatan Galing.
Satono mengatakan, masyarakat Desa Galing bersatu padu membantu pemerintah dalam melakukan percepatan pembangunan. Dia tidak ingin ada perpecahan hanya karena berbeda pandangan.
• Bupati Satono Bangga Kafilah MTQ Sambas Naik Peringkat Lima
"Saya minta masyarakat Desa Galing semuanya mendukung pemerintah dalam melakukan percepatan pembangunan," ucapnya.
Bupati Sambas, H. Satono menegaskan, dalam memimpin daerah dia tidak pernah membeda-bedakan desa mana yang mendukungnya dalam Pilkada dan mana yang tidak. Baginya itu hanya proses demokrasi yang pada akhirnya semua penduduk adalah masyarakat Sambas.
Bupati Sambas, H. Satono meminta masyarakat Desa Galing untuk berkolaborasi dengan Kepala Desa dan Camat dalam mensukseskan seluruh program pemerintah. Di mana semua program yang dijalankan semata-mata demi kepentingan masyarakat itu sendiri.
"Pesan saya, ini era pemerintahan Sambas Berkemajuan. Satukan tekad dan barisan, bantu Kades, bantu Camat dan bantu Bupati untuk bagaimana melakukan percepatan pembangunan kampung halaman," katanya.
Bupati Sambas, H. Satono juga meminta kepada Kades dan Camat agar melibatkan kaum perempuan dalam setiap kegiatan. Sebab peran perempuan sangat penting bagi maju mundurnya suatu daerah. Peran mereka jangan sampai diabaikan.
"Saya minta kepada Kades dan Camat, karena pembangunan itu tidak lepas dari kaum perempuan. Tolong setiap kegiatan gandeng ibu-ibu PKK. Apalagi hampir separuh penduduk Sambas adalah perempuan. Artinya maju mundurnya Sambas itu tergantung perempuan," katanya.
Satono meminta masyarakat Desa Galing untuk memperkuat ketahanan pangan di tingkat keluarga. Salah satunya dengan cara memanfaatkan pekarangan rumah untuk bercocok tanam guna mencegah terjadinya inflasi dan krisis pangan.
"Tahun 2022, ada 82 negara di dunia yang mengalami krisis pangan, ada 350 juta jiwa terancam kelaparan. Walaupun ada uang tapi barangnya tidak ada, begitu juga sebaliknya uangnya ada tapi barangnya tidak ada. Jadi bersyukurlah kita yang punya tanah subur dan itu harus dimanfaatkan," pungkasnya. (*)
Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News