TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kasi Operasi dan Siaga Kantor SAR Pontianak Eryk Subariyanto, menjelaskan selama berlangsungnya pelaksanaan operasi memang mengalami beberapa kendala yang dihadapi oleh tim SAR gabungan.
"Pada saat penyelaman tim terkendala dengan kencangnya arus yang berada di aliran Sungai Kapuas," katanya saat dikonfimasi pada Kamis, 3 November 2022.
"Karena memang pada saat kejadian kondisi debit air di Sungai Kapuas lumayan cukup tinggi dikarenakan intensitas curah hujan yang tinggi pada saat kejadian," tambahnya.
Kemudian pada saat penyisiran tim SAR gabungan juga terkendala oleh kondisi cuaca ekstrem yang terjadi dengan curah hujan yang cukup tinggi.
• Santri yang Hilang di Sungai Kapuas Ditemukan Meninggal, Jasad Dibawa ke Desa Karimunting Bengkayang
"Pada saat penyisiran kita juga terkendala kondisi cuaca yang memang dominan pada saat pelaksanaan cenderung terjadi hujan dan itu juga menjadi salah satu kendala kita," jelasnya.
Namun, ia juga mengatakan setelah melaksanakan pencarian hingga hari ke tujuh, korban berhasil ditemukan di sekitar pelabuhan senghie atau 3 nautical mile dari lokasi kejadian.
Selain itu, ia juga mengatakan adanya suhu cuaca yang cukup dingin sehingga diperkirakan korban tertahan lama didalam air, dan baru muncul ke permukaan.
"Dikarenakan kondisi cuaca dan kondisi air yang cukup dingin beberapa hari ini yang menyebabkan mungkin posisi korban baru hari ini naik dipermukaan, di sekitar pelabuhan senghie," jelasnya. (*)
Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News