Khazanah Islam

Arti dan Penjelasan Amanah, Sikap Terpuji yang Selalu Terpelihara dalam Diri Nabi dan Rasul

Editor: Hamdan Darsani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Secara bahasa, amanah berasal dari kata dalam bahasa Arab amanat yang berarti aman, tenteram, tenang, dan hilang rasa takut.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Muslim yang beriman akan teraktualisasi dalam perbuatan.

Keimanan didalam hati dan nurani akan menuntun setiap muslim untuk selalu berlaku terpuji.

Satu di antaranya menjaga amanah.

Pribadi Amanah telah banyak dicontohkan oleh orang-orang terdahulu, termasuk di antaranya para nabi dan rasul.

Arti dan Penjelasan Wudhu, Cara Mensucikan Diri dari Hadas Kecil

Lantas secara dasar dan sederhana apa itu Amanah?

Amanah merupakan sifat yang perlu dipelihara dalam diri.

Secara bahasa, amanah berasal dari kata dalam bahasa Arab amanat yang berarti aman, tenteram, tenang, dan hilang rasa takut.

Sementara dalam bahasa Indonesia amanah diartiakan sebagai sesuatu yang dititipkan kepada orang lain, keamanan dan ketenteraman, dan dapat dipercaya.

Sedangkan secara istilah amanah berarti pemenuhan hak-hak oleh manusia, baik terhadap Allah SWT.

Orang lain maupun dirinya sendiri dan bertanggung jawab terhadap kepercayaan yang diterimanya untuk dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

Berdasarkan pengertian amanah secara istilah tersebut terdapat tiga cakupan amanah, yaitu amanah terhadap Allah SWT sesama manusia, dan diri sendiri.

1. Amanah Kepada Allah SWT

Amanah yang dimaksudkan di sini adalah tugas-tugas keagamaan yang menjadi tanggung jawab manusia.

Tugas-tugas ini sebelumnya Allah tawarkan kepada langit, bumi, dan gunung untuk menjalankannya.

Namun mereka semua tidak sanggup melaksanakan. Kemudian tugas-tugas keagamaan itu ditawarkan kepada manusia.

Manusia pun menerima tugas itu. Konsekuensi yang didapatkan manusia adalah bahwa manusia akan mendapatkan surga jika melaksanakan amanat dengan benar.

Tapi jika manusia mengkhianatinya, manusia akan dimasukkan ke dalam neraka.

Tugas keagamaan yang dimaksudkan berhubungan dengan tujuan diciptakannya manusia itu sendiri, yaitu untuk beribadah kepada Allah SWT.

Ibadah bisa dalam bentuk ibadah khusus (mahdah), seperti salat, puasa, dan haji.

Ibadah juga bisa berbentuk umum (gairu mahdah) seperti mencari ilmu, bekerja, berbisnis, dan lain sebagainya yang diniatkan sebagai ibadah kepada Allah SWT.

Manusia disebut melaksanakan amanah jika ia mampu menjalankan kewajiban beribadah kepada Allah Swt dan meniatkan semua aktivitasnya sebagai ibadah kepada-Nya.

2. Amanah kepada sesama manusia

Amanah kepada sesama manusia adalah segala sesuatu yang dibebankan kepada manusia dari manusia lainnya, baik dalam bentuk materi, ataupun non materi.

Amanah yang berbentuk materi misalnya menitipkan benda atau harta kepada seseorang, seperti memberi pinjaman, hutang, atau lainnya.

Orang yang diberi pinjaman atau hutang harus menjaga amanah yang diberikan orang lain. Jika ia meminjam, maka barang pinjamannya jangan sampai rusak.

Sementara jika ia berhutang, maka harus mengembalikan hutangnya sesuai jangka waktu yang diberikan.

Sementara amanah yang berbentuk non-materi misalnya jabatan atau kepercayaan yang diberikan oleh orang kepada diri seseorang.

Jabatan yang diterima seseorang pada dasarnya merupakan amanah yang harus ditunaikan.

Seseorang yang mengemban jabatan tertentu, ia berkewajiban untuk memenuhi tugas dan tanggungjawab jabatan yang diembannya.

Atas amanah itu, ia juga akan dimintai pertanggung jawaban, baik di dunia maupun di akhirat.

3. Amanah kepada diri sendiri

adalah tanggung jawab terhadap segala nikmat yang ada dalam diri manusia yang berguna bagi dirinya.

Misalnya anggota tubuh, kesempatan, kesehatan, ilmu, harta dan lain sebagainya. Semua
nikmat itu harus dilihat sebagai titipan Allah untuk diri seseorang.

Titipan itu harus dijaga dengan sebaik-baiknya sehingga memberikan manfaat bagi pemiliknya, baik dalam kehidupan dunia maupun akhirat.

Berikut ini beberapa cara agar bisa berperilaku amanah dan jujur dalam kehidupan sehari-hari.

Cara berperilaku amanah

  • Meyakini bahwa amanah merupakan titipan belaka sehingga tidak mempunyai hak untuk memiliki.
  • Menyadari bahwa setiap amanah harus dipertanggungjawabkan, baik di dunia maupun di akhirat
  • Menjaga amanah yang diberikan sebaik-baiknya agar tidak rusak atau berkurang nilainya
  • Melaksanakan amanah sebaik-baiknya sesuai dengan tujuan

Cara berperilaku jujur

  • Meyakini bahwa Allah Maha Melihat, Maha mendengar, dan Maha
  • Mengetahui terhadap segara yang dipikirkan, dikatakan, dan dilakukan oleh manusia
  • Meyakini bahwa kejujuran dapat memunculkan kepercayaan dari orang lain
  • Meyakini bahwa kejujuran akan membawa kepada kebaikan, baik kebaikan dunia maupun akhirat
  • Terbiasa berkata benar, sesuai antara yang dipikirkan, yang dikatakan, dan yang dilakukan
  • Menghindari perkataan bohong, walaupun hanya sebagai candaan

Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News

Berita Terkini