TRIBUNPONTIANAK, PONTIANAK - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi ( Mendikbudristek ) Nadiem Makarim melakukan kunjungan kerja ( kunker ) ke Kalbar, Senin, 24 Oktober 2022.
Adapun tujuan utama, Nadiem Kunker ke Kalbar yakni untuk memantau perkembangan pelaksanaan sekolah penggerak dan audiensi dengan kepala Sekolah Penggerak.
Pada hari pertama tiba di Kalbar, kedatangan Mendikbud disambut oleh Gubernur Kalbar sekaligus melakukan diskusi bersama di Ruang Kerja Gubernur, dan dilanjutkan dengan menghadiri acara di Sekolah Dasar Negeri 28 Pontianak Utara, Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Senin 24 Oktober 2022.
Dimana pada acara di SD N 28 Pontianak Utara, Mendikbud melakukan pertemuan dengan Kepala TK, SD, SMP, SMA Angkatan 1 Sekolah Penggerak di Kalbar.
Baca juga: Wako Edi Sampaikan Permasalahan Pendidikan di Kota Pontianak Kepada Menteri Nadiem Makarim
Seperti diketahui bahwa untuk ditingkat SMA Se-Kalbar saja, total sekolah penggerak yang ada sudah mencapai 32 sekolah dan sudah sampai angkatan 3.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Provinsi Kalimantan Barat, Rita Hastarita menyampaikan bahwa sebanyak 32 sekolah penggerak ditingkat SMA di Kalbar ini merupakan sekolah-sekolah unggulan.
“Jadi disekolah tersebut, kurikulum merdeka telah diimplementasikan pada dengan penerapan pada kelas X,”ujarnya usai mendampingi Kunker hari pertama Mendikbud di Kalbar.
Ia berharap dengan hadirnya Sekolah penggerak di Kalbar bisa menjadi role model, tempat pelatihan, dan juga inspirasi bagi guru-guru dan kepala sekolah lainnya, serta berbagi praktek baik hal lainnya bisa terlaksanakan dengan baik.
Dikatakannya, selain memantau perkembangan pelaksanaan sekolah penggerak dan audiensi dengan kepala Sekolah Penggerak. Pemprov Kalbar juga menyampaikan terkait kebutuhan guru yang masih belum dapat terpenuhi.
“Kita sampaikan juga terkait kebutuhan guru yang memang masih banyak diperlukan dan belum dapat terpenuhi ,”ungkapnya.
Selain itu, ia juga menyampaikan langaung kepada Mendikbud, terkait perkembangan SMK Pusat keunggulan, link and match Kerjasama SMK dengan dunia usaha dunia industri, kebutuhan guru, sistem zonasi.
Namun dikatakannya, kebutuhan guru adalah yang paling mendesak yang harus segera terpenuhi. (*)
Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News