TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Banyak ayat-ayat alquran dan Hadis Nabi SAW yang menyebutkan keistimemawaan pelaksanaan shalat Fardhu.
Banyak sekali manfaat-manfaat shalat fardlu yang dapat dirasakan secara langsung bagi kelangsungan hidup manusia.
Allah SWT menjamin muslim yang shalat dengan khusyu akan memiliki daya tahan untuk menghindari ucapan maupun perbuatan yang mengandung unsur kekejian dan menjijikkan. Jaminan lainnya juga diberikan Allah.
• 13 Rukun yang Wajib Dikerjakan dalam Mengerjakan Shalat, Apa Saja?
Mari cermati dan praktekkan Rukun Shalat
Berniat di dalam hati bersamaan dengan takbiratul ihram.
Niat memiliki tiga syarat yang harus dipenuhi
1. Ada kehendak untuk melakukan sesuatu
2. Menjelaskan ibadah yang hendak dilakukan
3. Menyertakan kata fardhu dalam niatnya.
Adapun lafaz niatnya sebagai berikut. Kali ini untuk shalat Subuh.
أُصَلِّي فَرْضَ الصُّبْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى
“Usholli fardha shubhi rak’ataini mustaqbilal qiblati adaa`an lillaahi ta’aala”
“Aku niat salat fardu subuh, dua rakaat, menghadap kiblat, tepat waktu, karena Allah ta’ala”
2. Berdiri bagi orang yang mampu. Bagi kesulitan berdiri karena sakit ataulemah fisiknya, maka diperbolehkan shalat dengan duduk.
Berdiri merupakan rukun awal shalat sebelum melakukan tabiratul ihram yang disertai dengan niat shalat.
3. Takbiratul ihram atau membaca Allahu Akbar dengan menghadap kiblat.
Caranya melakukannya adalah mengangkat tangan sejajar dengan dua daun telinga. Waktu mengangkat tangan dilakukan bersamaan dengan mengucapkan takbir.
4. Membaca surah al-Fatihah secara lengkap dan bismillahirrahmanirrahim sebagai bagian didalamnya.
5. Ruku’ yang berarti membungkukkan kepala dan penggung bersamaan dengan memegang kedua lutut.
Doa ketika rukuk
سُبْحَانَ رَبِّىَ الْعَظِيمِ وَبِحَمْدِهِ
“Subhaana rabbiyal adziimi wa bihamdih”
Thuma’ninah yaitu berdiam dalam ruku’ hingga seluruh anggota tubuh tenang selama kira-kira selesai membaca tasbih.
Beres rukuk, langkah selanjutnya adalah membaca:
سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ
“Sami’alloohu liman hamidah“
Bacaan tersebut diucapkan sambil mengangkat kedua tangan sejajar dengan telinga dan berdiri tegak.
6. I’tidal dengan Thuma’ninah. Bangun dari rukuk dan berhenti sejenak hingga seluruh anggota tubuh tenang selama kira-kira selesai membaca tasbih.
Doa Itidal
رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ مِلْءَ السَّمَاوَاتِ وَمِلْءَ الْأَرْضِ وَمِلْءَ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ
“Rabbana lakal hamdu milus samawati wa mil ulardi wa mil umasyita min syaiin badu“
7. Sujud dengan thuma’ninah yakni meletakkan dahi, hidung dan kedua telapak tangan, lutut dan kedua ujung kaki di lantai dan berhenti sejenak hingga anggota tubuh tenang selama kira-kira selesai membaca tasbih.
Dua sujud dalam setiap rakaat. Meletakkan sebagian dahi yang terbuka ke tempat shalat
سُبْحَانَ رَبِّىَ الْأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ
“Subhaana robbiyal ‘a’la wabihamdih“
8. Duduk diantara dua sujud dengan thuma’ninah yakni dengan duduk iftirasy, dengan cara meletakkan punggung kaki kiri dilantai, dan mendudukinya, kemudian kaki kanan ditegakkan dan jari-jarinya menghadap kiblat.
Bacaan doa duduk di antara dua sujud adalah:
رَبِّ اغْفِرْ لِي ، وَارْحَمْنِي ، وَاجْبُرْنِي ، وَارْفَعْنِي ، وَارْزُقْنِي ، وَاهْدِنِي وَعَافِنِيْ وَاعْفُ عَنِّيْ
“Robbighfirlii warhamnii wajburnii warfa’nii wahdinii wa ‘aafinii wa’fu ‘annii“
9. Duduk tasyahud awal dan akhir dengan thuma’ninah. Duduk tawaruk, dengan cara menegakkan kaki kanan dan meletakkan kaki
kiri ke depan di bawah kaki kanan dan duduk diatas lantai
Berikut adalah bacaan doa tasyahud awal.
التَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ لِلَّهِ السَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِىُّ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِينَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ
“Attahiyyatul mubarakaatus salawatut tayyibatu lillah. Assalamu alaika ayyuhan nabiyyu warahmatullahi wabarakatuh. Assalamu alaina wa ala ibadillahis salihin. Asyhadu alla ilaha illallah. Wa asyhadu anna Muhammadar rasulullah. Allahumma salli ala sayyidina Muhammad“
10. Membaca tasyahud akhir.
11. Membaca shalawat atas Nabi Muhammad SAW. Berikut ini bacaa tasyahud akhir shalawat Nabi SAW
التَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ لِلَّهِ السَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِىُّ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِينَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ أَللهُمَّ صَلِّ عَلى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ، وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ ، وبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ، وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ ، وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
“At-tahiyyaatu al-mubaarakaatu al-shalawaatu al-thoyyibaatu lillahi. Assalaamu ‘alaika ayyuhannabiyyu wa rahmatullahi wa barakaatuhu. As-Salaamu ‘alainaa wa ‘alaa ‘ibaadillahi as-shoolihin. Asyhadu an laa ilaaha illa Allah wa Asyhadu anna Muhammadar rasuulullah. Allahumma Sholli ‘ala Sayyidinaa Muhammad. Wa ‘ala aali sayyidina Muhammad Kamaa shollayta ‘ala sayyidina Ibrahim. Wa Baarik ‘ala sayyidina Muhammad wa ‘ala aali sayyidina Muhammad. Kamaa baarakta ‘ala sayyidinaa Ibrahim, wa ‘ala sayyidina Ibrahim, fil ‘aalamiina innaka hamiidun majiid.”
12. Mengucapkan salam yang pertama dan niat keluar dari shalat ketika salam pertama.
13. Tertib yaitu melaksanakan rukun-rukun shalat sebagaimana ketentuan.
Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News