Khazanah Islam

Doa Puasa Qadha Ramadhan Arab Latin Lengkap Artinya, Bolehkan Dikerjakan Tak Berurutan ?

Penulis: Ishak
Editor: Ishak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Berikut bacaan Doa Puasa Qadha Ramadhan Arab Latin Lengkap Artinya yang bisa Anda baca saat santap sahur pada Kamis 20 Oktober 2022 dini hari nanti.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Mari tunaikan Puasa Qadha Ramadhan bagi Anda yang masih belum tuntas .

Mengerjakan puasa Qadha sendiri merupakan hal yang wajib bagi seseorang yang selama pada bulan Ramadhan sebelumnya, terdapt beberapa hari yang terlewat dan tak puasa .

Puasa Ramadhan sendiri diperbolehkan untuk ditunda atau di Qadha bagi orang-orang dengan kriteria berikut:

1. Orang yang sakit

Niat Puasa Qadha Ramadhan di Hari Kamis Ini , Kapan Batas Akhir ?

2. Sedang dalam kondisi safar atau bepergian

3. Wanita Haid atau Nifas (baru saja melahirkan)

Niat Berpuasa Sunnah Tengah Bulan Hijriah yang Punya Keutamaan Setara Puasa Setahun

4. Wanita Hamil atau menyusui .

Namun harus diganti di hari lain sebagaimana dalil di Alquran berikut ini :

“Maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain.” (QS. Al Baqarah: 185),"

Lantas bagaimana bacaan Doa Puasa Qadha Ramadhan?

Berikut selengkapnya

# Doa Puasa Qadha Ramadhan

Bacaan Doa Puasa Qadha Ramadhan yakni sebagai berikut:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى

Latin:

"Nawaitu shauma ghadin 'an qadhā'I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta'âlâ,"

Niat Puasa Sunnah Hari Kamis untuk Sahur Lengkap Doa Berbuka

Artinya:

"Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT."

Lafaz ini dianjurkan dibaca saat santap sahur

Termasuk pada Kamis 20 Oktober 2022 nanti.

# Bolehkah Tak Berutan Puasa Qadha Ramadhan

Terkait apakah boleh Puasa Qadha Ramadhan dikerjakan secara berurutan atau tidak berutan, ada pendapat menarik dari Hadist Rasulullah SAW Berikut:

BACAAN Doa Buka Puasa Sunnah Bulan Rabiul Awal atau Bulan Kelahiran Nabi Muhammad SAW

Qadha puasa Ramadhan itu, apabila ia berkehendak, maka ia boleh melakukan (puasa qadha) secara terpisah dan apabila ia tidak berkehendak, maka ia boleh melakukan (puasa qadha) secara berurutan.’ (HR. Daruquthni dari Ibnu Umar).

Dengan demikian, boleh saja jika Anda hendak menunaikan puasa Qadha berurutan maupun tak berurutan.

Semoga ulasan Khazanah Islam Tribun Pontianak satu ini bermanfaat ya Sobat sekalian. (*)

Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News

Berita Terkini