TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kecintaan Vianisya Nurfiqa terhadap dunia seni tari patut diacungi jempol. Pasalnya gadis kelahiran tahun 2000 ini, sudah 13 tahun berkecimpung dalam dunia tari.
"Untuk saat ini, sangat cinta dengan dunia tari dan masih ingin terus bereksplorasi lewat seni ini. Semoga kedepan seni tari bisa lebih diminati dan dicintai oleh berbagai kalangan, terutama oleh pemiliknya sendiri, agar tidak hilang ditelan zaman dan dapat terus lestari sampai kapanpun," ujar Nisya, Minggu 15 Oktober 2022.
Nisya mengatakan di Sanggar Bougenville sendiri sebenarnya peserta didik lebih banyak belajar tentang tari Melayu Pontianak.
Akan tetapi, tari dari berbagai daerah dan etnis di Nusantara juga diajarkan sebagai tambahan ilmu, contohnya tari Minang, Madura, Sunda, Bali, dan sebagainya.
• Profil Vianisya Nurfiqa, Dare Pontianak yang Jadi Pelatih Tari di Sanggar Bougenville
Minat anak muda terhadap tari diakui Nisya saat ini masih cukup baik, bisa dilihat dari menjamurnya sanggar-sanggar yang didirikan di Kota Pontianak dan jumlah anak muda yang tergabung di dalamnya.
"Di Sanggar Bougenville yang merupakan sanggar tertua, sampai saat ini ada 89 anggota yang terdiri dari divisi tari dan musik dengan rentang usia 6 - 25 tahun," ujarnya.
Ia mengaku bahagia berbagi ilmu disela kesibukannya menyelesaikan studinya. Lantaran cita-cita Nisya ingin menjadi manusia yang otentik dan bisa memberikan dampak baik bagi lingkungan sekitarnya.
"Ya, satu di antaranya yaitu lewat jalur seni, karena memang sangat amat mencintai dunia seni secara keseluruhan sedari kecil. Semoga kelak punya kesempatan untuk membawa nama baik diri, keluarga, daerah, atau bahkan negara ke kancah dunia, aamiin Allahumma aamiin," harapnya. (*)
Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News