TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Petinju Meksiko yang masih diklaim sebagai terbaik di dunia, Saul Canelo Alvarez meradang karena ocehan dari Anak Emas Oscar De La Hoya, Ryan Garcia.
Menurut Canelo, Ryan Garcia sebaiknya hari-hari bicara karena dia belum mencapai apapun.
Dibandingkan dengan dirinya yang telah mendapat gelar juara sejak umur 20 tahun.
"Anda belum mencapai apa pun (Ryan Garcia) dan Anda mulai berbicara tentang petinju yang telah mencapai banyak hal," kata Canelo.
"Ketika saya berusia 20 tahun, saya sudah menjadi juara,” tambahnya.
Canelo sendiri memang mempunyai rekor yang membanggakan dengan kejuaraan yang tak terhitung jumlahnya.
• Canelo vs Golovkin Bukan Sekedar Laga Tinju Biasa, Presiden WBC: Ada Dendam Nyata Diantara Keduanya
Diketahui Ryan Garcia membicarakan soal pertarungan Canelo vs Golovkin.
Bahkan Ryan Garcia membuat analisis tentang pertarungan antara Canelo vs. Golovkin dan memberikan penilaiannya tentang siapa yang akan menang.
Hal ini diutarakannya saat ditanya dalam sebuah wawancara untuk DAZN.
"Saya akan mengatakan bahwa Golovkin", akan menjadi pemenangnya,” kata Ryan Garcia.
"Tentu saja, pilihan yang jelas adalah Canelo, tapi saya tidak tahu, saya pikir saya punya firasat Golovkin akan memiliki penampilan terbaik dalam hidupnya," katanya.
"Saya tidak tahu mengapa saya memiliki perasaan bahwa Golovkin akan memiliki pertarungan yang luar biasa untuk beberapa alasan, saya tidak tahu mengapa,” tambah Anak Emas Oscar De La Hoya ini.
• Head to Head Canelo vs Golovkin, Siapa Sebenarnya Pemenang di Dua Laga Sebelumnya?
Sekedar informasi, pada laga pertama antara Canelo vs Golovkin yaitu pada tahun 2017, Golovkin dan Canelo bermain imbang.
Sedangkan pada laga kedua, Saul Alvarez meraih kemenangan di T-Mobile Arena di Las Vegas.
Dalam karir tinju profesionalnya, Canelo Alvarez hanya dikalahkan dua kali dan tidak ada satupun yang kalah KO.
Canelo selalu mampu bertahan dalam 12 ronde.
Yang pertama menodai rekor tak terkalahkannya adalah Floyd Mayweather dari Amerika yang mengalahkan Canelo dengan keputusan mayoritas pada 2013.
Serta kekalahan keduanya baru-baru ini saat menghadapi Dmitry Bivol dengan keputusan bulat. (*)