Kelompok Usaha Bersama Ungkap Dampak Positif Gabung Dengan APKS Keling Kumang Sekadau

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kelompok Usaha Bersama yang berada di bawah naungan APKS Keling Kumang, Kabupaten Sekadau, Provinsi Kalimantan Barat, Sabtu 25 Juni 2022.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SEKADAU - Ketua kelompok Usaha Bersama, Musa, ungkap dampak positif bergabung dengan Aliansi Petani Kelapa Sawit (APKS) Keling Kumang. Sebut mutu TBS sawit pasti berkualitas.

Musa menyebut, selama kelompok Usaha Bersama bergabung dengan APKS Keling Kumang. Sudah sangat banyak manfaat yang diterima petani mandiri. Terutama dalam hal pengelolaan kebun yang lebih produktif dan menghasilkan TBS sawit berkualitas.

Selain itu para anggotanya juga diajarkan untuk menabung dan menyisihkan lahan untuk wilayah konservasi (NKT). Sehingga di saat harga TBS sawit anjlok seperti sekarang, anggota kelompoknya masih dapat memberikan perawatan kebun yang maksimal. Bahkan beberapa anggotanya juga sudah mulai melakukan penambahan lahan perkebunan.

"Kami dari Usaha Bersama sudah mengeluarkan satu tempat untuk NKT, satu tembawang yang dikelola Keling Kumang selama 5 tahun karena kami sadar jika perkebunan sawit dibuka harus tetap ada tempat perlindungan untuk hewan dan menjaga ketersediaan karbon, " jelasnya.

Keling Kumang Agro Sekadau Wacanakan Pabrik Kelapa Sawit Mini Hingga Produksi Minyak Goreng

Dengan diterimanya sertifikat RSPO, bagi 501 anggota APKS Keling Kumang. Termasuk anggota kelompok Usaha Bersama, Musa berharap TBS sawit milik anggota kelompoknya bisa mendapatkan harga yang sesuai. Mengingat baru merekalah petani kelapa sawit mandiri yang memiliki sertifikat internasional RSPO di Provinsi Kalimantan Barat.

Senada, anggota kelompok Usaha Bersama Yasintus Lukas, mengaku selama mengikuti pelatihan dari APKS Keling Kumang, produksi kebunnya terus bertambah. Dari yang semula 3 ton per bulan, kini mampu 6,5 ton per bulan.

Ia pun merasa bangga kebun kelapa sawit seluas 1,8 hektare miliknya sudah mendapatkan sertifikat RSPO dan diakui dunia. Dampak positif itupun Ia dapatkan setelah bergabung dengan APKS Keling Kumang sejak 5 tahun terakhir.

"Bangga di akui dunia, tidak sia-sia kami di didik oleh APKS, kurang lebih 4 tahun. Hasilnya rumah, sekolah anak, motor, tabungan sudah saya dapatkan, " pungkasnya, pada Sabtu 25 Juni 2022.

Meski begitu, Yasintus tetap berharap agar setidaknya mendapatkan pupuk subsidi dari pemerintah. Pasalnya sejak 18 tahun berkebun kelapa sawit mandiri, Ia dan rekan lainnya belum pernah mendapatkan pupuk subsidi. Ia juga berharap agar harga TBS sawit bisa kembali naik, walaupun pada dasarnya dalam penjualan, kelompok Usaha Bersama sudah bekerjasama dengan perusahaan PHS. (*)

Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News

Berita Terkini