Alasan Tim SAR Indonesia Tak Dikirim ke Swiss untuk Mencari Eril Anak Ridwan Kamil

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tim SAR saat mencari korban tenggelam di laut Mempawah, lokasi pembangunan Terminal pelabuhan Kijing. File Humas SAR.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID- Lebih dari seminggu pencarian anak Ridwan Kamil masih belum menemukan hasil.

Pencarian putra Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil juga terut menuai simpati karena dirinya yang terjun langsung merasakan dinginnya sungai Aare, Bern di Swiss.

Dikutip dari Kompas.com, Kamis 2 Juni 2022, KBRI Bern dalam keterangan tertulisnya mengatakan bahwa pencarian Emmeril Kahn Mumtadz (Eril) kini diintensifkan dengan metode patroli darat, perahu dan drone.

Adapun fokus pencarian saat ini ada di seputar area Marzili hingga pintu air Engehalde.

Terkait proses pencarian Eril yang tak kunjung menemukan ujung ini, sejumlah warganet di media sosial menanyakan mengapa Indonesia tidak mengirimkan saja Tim SAR Nasional ke Swiss?

Banyak warganet menilai kemampuan Tim SAR Indonesia cukup baik dan berpengalaman dalam mencari korban tenggelam.

Shalat Gaib untuk Ananda Eril Juga Dilakukan Oleh Kampus ITB di Masjid Salman

"Tim SAR Indonesia lebih baik daripada tim SAR swiss," tulis akun @pfukutomi.

“Pemrintah swis harus belajar sama tim SAR Indonesia klo prlu dipanggil mmbntu mencarinya. tim SAR kita sdah brpengalaman menangani kasus orang ilang disungai yg panjangnya 1. 143km dri pd sungai AARE cm panjangnya 288km,” ujar akun @BNurbia dalam unggahan Twitternya.

“Kok gw kurang yakin sma team rescue dari swiss, sya kira udah saatnya pihak KBRI melobi pemerintah swiss utk bisa mengirimkan team rescue dri Indonesia Basarnas @SAR_NASIONAL atau pihak TNI AL @TNIAL karna rescue Indonesia lebih pengalaman dan meyakinkan dalam misi ini. Eril,” ujar akun @okay_setiawan.

Lantas mengapa Indonesia tidak mengirim Tim SAR untuk membantu pencarian Eril?

Arkana Aidan Misbach, Anak Angkat Ridwan Kamil yang Kini Jadi Pelipur Lara

Tanggapan Basarnas

Terkait hal tersebut, Kompas.com menghubungi Direktur Kesiapsiagaan dan Latihan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Agus Haryono, S.S., M.B.A.

Saat dihubungi, Agus menjelaskan bahwa terkait pengiriman Tim SAR harus dilakukan sesuai prosedur.

“Sesuai prosedur SAR internasional (INSARAG), pengiriman tim SAR ke negara asing harus atas permintaan negara yang bersangkutan atau harus seizin dari pemerintah/otoritas SAR setempat,” ujar Agus ketika dihubungi Kompas.com, Kamis 2 juni 2022.

Ia mengatakan, pihaknya sudah melakukan komunikasi dengan Kementerian Luar Negeri dan KBRI Swiss terkait apakah Basarnas diperlukan bantuannya ataukah tidak.

Meski demikian Agus menjelaskan bahwa dari KBRI Swiss sudah menyampaikan bahwa untuk saat ini, pencarian Eril diserahkan kepada Pemerintah Swiss.

“Kita prinsipnya siap kalo diperintahkan tapi perlu harus sesuai prosedur,” ujar Agus.

Baca juga: Pernah Merasakan Diposisi Ridwan Kamil, Ifan Seventeen Persembahkan Cover Lagu untuk Eril

Tentang hilangnya Eril di Sungai Swiss

Eril hilang di Sungai Aare Swiss ketika dirinya tengah berenang pada 26 Mei 2022 pagi waktu setempat.

Adapun Eril berenang bersama adik dan kawannya di sungai terpanjang di Swiss tersebut.

Sayangnya saat akan naik ke permukaan, arus sungai cukup deras sehingga kemudian Eril terseret arus.

Usai kejadian tersebut, Ridwan Kamil yang saat itu tengah berada di Inggris langsung terbang menuju Swiss untuk bertemu keluarganya di sana.

Guna mencari keberadaan putranya, Ridwan Kamil mengajukan perpanjangan cuti yang kemudian dikabulkan oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.

"Dengan adanya insiden putra beliau, Eril, yang masih hilang ya, kita tentunya turut prihatin dan namanya orangtua, namanya juga anak ya, kita memberi kesempatan pada beliau untuk mengikuti pencarian, monitor langsung," kata Mendagri dikutip dari Kompas.com ,31 Mei 2022. (*)

Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News

Berita Terkini