TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Cacar Monyet atau MonkeyPox menjadi ancaman kesehatan dunia global.
Terbaru, Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO memperingatkan potensi penyebaran wabah Cacar Monyet yang bisa lebih masif.
Sajauh ini, dirangkum dari laman Kontan.co.id , sudah ada sekitar 200 kasus dikonfirmasi dan lebih dari 100 kasus yang diduga cacar monyet telah terdeteksi sejauh ini di luar negara-negara di mana biasanya menyebar, seorang pejabat Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan pada hari Kamis.
• Virus Cacar Monyet Diduga Sudah Bermutasi! Denmark Bersiap Beri MonkeyPox Vaccine ke Kelompok Rentan
Kondisi itu membuat WHO mendesak negara-negara untuk meningkatkan pengawasan untuk penyakit menular.
Cacar monyet, infeksi virus ringan, endemik di negara-negara Afrika seperti Kamerun, Republik Afrika Tengah, Republik Demokratik Kongo, dan Nigeria.
• Vaksin Cacar Monyet Perlu atau Tidak? WHO Beberkan Penjelasan Seputar MonkeyPox Vaccine
Wabah baru-baru ini di negara-negara non-endemik telah menimbulkan kekhawatiran.
Strain yang beredar secara global diperkirakan memiliki tingkat kematian sekitar 1 % , meskipun vaksin dan perawatan yang efektif tersedia.
Berbicara selama briefing online, ahli epidemiologi senior WHO Maria Van Kerkhove mengatakan kasus sejauh ini telah terdeteksi di lebih dari 20 negara non-endemik.
• Asal Muasal Penyakit Cacar Monyet dan Gejala Monkeypox Menurut WHO
Maria Van Kerkhove juga menambahkan bahwa WHO memperkirakan jumlah negara non-endemik MonkyePox akan meningkat.
"Kami berharap lebih banyak kasus terdeteksi. Kami meminta negara-negara untuk meningkatkan pengawasan.,”
“ Ini adalah situasi yang dapat dikendalikan,”
“Ini akan sulit, tetapi ini adalah situasi yang dapat dikendalikan di negara-negara non-endemik." pungkasnya. (*)
Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News
Materi di artikel ini juga telah tayang di laman Kontan.co.id dengan judul WHO Meminta Negara-negara Meningkatkan Pengawasan Terkait Cacar Monyet