TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Film Doctor Strange in the Multiverse of Madness resmi dilarang di sejumlah negara di Timur Tengah karena diduga memasukkan unsur LGBTQ+.
Aktor Doctor Strange, Benedict Cumberbatch akhirnya buka suara terkait pemblokiran tersebut.
Dilansir dari Screenrant, Cumberbatch menyebut keputusan pemblokiran itu sebagai ‘kekecewaan yang diharapkan’.
Namun, ia justru mengaku senang Disney dan Marvel terus mendorong inklusi dan kesetaraan LGBTQ+.
Cumberbatch kemudian membuat video berisi reaksinya terhadap pemblokiran film yang dibintanginya yang diunggah akun Twitter @DrStrangeUpdate.
• Menyusul Arab Saudi, Mesir dan Kuwait Blokir Penayangan Doctor Strange in the Multiverse of Madness
Berikut pernyataan lengkap Benedict Cumberbatch:
“Saya khawatir, bakal menjadi kekecewaan yang diharapkan. Kami telah mengetahui dari rezim-rezim represif itu bahwa kurangnya toleransi mereka adalah pengecualian bagi orang-orang yang pantas, tidak hanya disertakan, tetapi dirayakan untuk siapapun mereka dan dibuat untuk merasa menjadi bagian dari masyarakat dan budaya dan tidak dihukum karena mereka (LGBTQ+).
“Rasanya benar-benar tidak sesuai dengan semua yang kita alami sebagai spesies, apalagi di mana kita berada secara global lebih sebagai budaya, tapi terus terang itu hanya alasan mengapa ini bukan tokenisme untuk memasukkan anggota komunitas LGBTQ+.
“Karakter ini dari komik. Itu bukan sesuatu yang kami ciptakan demi keragaman. Kami memasukkannya karena betapa hebatnya dia sebagai karakter.
"Dan itu hanya satu aspek dari karakternya dan hanya itu yang seharusnya, tetapi sayangnya, itu juga sekarang, secara politis, sangat bermuatan. Dan saya berharap tidak.
• Catat Tanggalnya, Doctor Strange in The Multiverse of Madness Resmi Tayang 5 Mei di Bioskop
• FAKTA Menarik Jelang Perilisan Doctor Strange In The Multiverse of Madness, Tayang 5 Mei di Bioskop
“Saya berharap kita bisa melakukan percakapan yang normal tentang ini di mana itu bukan masalah tetapi sebenarnya tidak. Jadi kita masih harus berjuang. Kami masih harus mendorong inklusi dan kesetaraan dan saya sangat senang dalam skala kecil, tetapi di atas kanvas yang sangat besar, Marvel dan Disney melakukan itu,” tutup Cumberbatch.
Meskipun sempat ada permintaan pemotongan adegan dari Arab Saudi, Disney tetap menolak menyensor adegan di Doctor Strange 2 yang mereferensi LGBTQ+ untuk dirilis di luar negeri.
Di film tersebut mengakui bahwa America Chavez adalah seorang lesbian, seperti yang ada di komiknya, meskipun adegan yang dimaksud hanya ‘12 detik’ di mana Chavez berbicara tentang ‘dua ibu’-nya.
Namun demikian, Disney tetap bertahan dan menolak menyensor referensi tersebut, yang kemungkinan akan menyebabkan film Doctor Strange dilarang di Arab Saudi dan beberapa negara Teluk lainnya.