TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Potensi Sungai Semparuk Sebangkau, di Kecamatan Semparuk, mulai dilirik oleh Pemerintah Daerah (Pemda) Sambas, Kalimantan Barat.
Melalui Dinas Perikanan, Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPPKH), pemerintah ingin menjadikan sungai tersebut sebagai lokasi budidaya ikan Berkemajuan.
Kepala Bidang Perikanan Budidaya DPPKH Kabupaten Sambas, Junihardy mengatakan potensi budidaya ikan dengan Keramba Jaring Apung (KJA) dan Keramba Tancap (Sungkur) di Sungai Semparuk Sebangkau terbuka lebar bagi masyarakat yang berminat berusaha.
"Sungai Semparuk Sebangkau itu sangat potensial untuk dikembangkan dan didorong menjadi lokasi budidaya ikan dengan metode Keramba Jaring Apung maupun Sungkur," katanya, Minggu 17 April 2022
• Capaian Vaksinasi di Kabupaten Sambas Rata-rata 76 Persen, Satgas Minta Masyarakat Tidak Abai Prokes
Dia mengatakan hasil peninjauan kami di lapangan sudah ada beberapa masyarakat yang membudidayakan ikan dengan keramba di sana.
Dia pun menjelaskan, di tahun-tahun sebelumnya Pemerintah Kabupaten Sambas sudah seringkali memberikan bantuan kepada kelompok pembudidaya ikan di Sungai Semparuk Sebangkau berupaya KJA. Itu adalah bukti dukungan Pemda Sambas kepada masyarakat.
"Tahun ini, Pemda Sambas juga telah menyusun kegiatan untuk memberikan bantuan berupa pakan dan benih ikan untuk kelompok pembudidaya di Sungai Semparuk Sebangkau. Saya berharap, bantuan itu nantinya bisa mendongkrak sektor ekonomi masyarakat," katanya.
Sementara, satu diantara pembudidaya ikan dengan Keramba Jaring Apung di Sungai Semparuk Sebangkau, Ridwan mengatakan, kegiatan budidaya ikan di sana masih terhambat mahalnya harga pakan dan kualitas air yang fluktuatif.
Dia berharap Pemda Sambas melalui DPPKH bisa memberikan solusi atas masalah tersebut.
"Selama ini usaha budidaya ikan dengan keramba di Sungai Semparuk Sebangkau terkendala pakan dan kualitas air yang fluktuatif," ucapnya.
Walaupun demikian, kata dia, budidaya ikan di sini memang sangat potensial mengingat masih minimnya pelaku usaha yang bergerak di sektor budidaya. (*)
(Simak berita terbaru dari Sambas)