Doa Katolik

Renungan Katolik Jumat 11 Februari 2022 Lengkap Bacaan 1 Bacaan Injil dan Mazmur Tanggapan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gambar file selebaran yang dirilis oleh kantor pers Vatikan ini menunjukkan Paus Fransiskus (kiri) menyambut Paus emeritus Benediktus XVI, pada 8 Desember 2015 di Vatikan.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Renungan Katolik Jumat, 11 Februari 2022.

Renungan Katolik 11 Februari 2022 pekan biasa V.

Bacaan pertama 1 Raja-Raja 11:29-32.12:19 dan bacaan injil Markus 7:31-37.

Mazmur Tanggapan Mzm 81:10-11ab.12-13.14-15 dan bait pengantar injil Kis 16:14b.

Bacaan Pertama: 1 Raja-Raja 11:29-32.12:19

Orang Kudus Katolik 11 Februari Santo Paus Gregorius II

"Israel memberontak terhadap keluarga Daud."

Pada waktu itu Yerobeam, seorang pegawai Raja Salomo, keluar dari Yerusalem.

Di tengah jalan ia bertemu dengan Nabi Ahia, orang Silo, yang berselubung kain baru.

Hanya mereka berdua yang ada di padang.

Ahia memegang kain baru yang ada di badannya, lalu dikoyakkannya menjadi dua belas koyakan; Ia berkata kepada Yerobeam, “Ambillah bagimu sepuluh koyakan, sebab beginilah sabda Tuhan, Allah Israel: Sesungguhnya Aku akan mengoyakkan kerajaan itu dari tangan Salomo dan akan memberikan kepadamu sepuluh suku.

Tetapi satu suku akan tetap padanya oleh karena hamba-Ku Daud dan oleh karena Yerusalem, kota yang Kupilih dari segala suku Israel.”

Demikianlah orang Israel memberontak terhadap keluarga Daud sampai hari ini.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan: Mzm 81:10-11ab.12-13.14-15

Ref. Akulah Tuhan Allahmu, dengarkanlah Aku.

1. Janganlah ada di antaramu allah lain, dan janganlah engkau menyembah allah asing. Akulah Tuhan, Allahmu, yang menuntun engkau keluar dari tanah Mesir.

2. Tetapi umat-Ku tidak mendengarkan suara-Ku, dan Israel tidak suka kepada-Ku. Sebab itu Aku membiarkan dia dalam kedegilan hatinya; biarlah mereka berjalan mengikuti angan-angannya sendiri!

3. Sekiranya umat-Ku mendengar Aku; sekiranya Israel hidup menurut jalan yang Kutunjukkan, seketika itu juga musuh mereka Aku tundukkan, dan para lawan mereka Kupukul dengan tangan-Ku.

Bait Pengantar Injil: Kis 16:14b

Ref. Alleluya

Ya Allah, bukalah hati kami, agar kami memperhatikan sabda Anak-Mu.

Bacaan Injil: Markus 7:31-37

"Yang tuli dijadikan-Nya mendengar, yang bisu dijadikan-Nya berbicara."

Pada waktu itu Yesus meninggalkan daerah Tirus, dan lewat Sidon pergi ke Danau Galilea, di tengah-tengah daerah Dekapolis.

Di situ orang membawa kepada-Nya seorang tuli dan gagap dan memohon supaya Yesus meletakkan tangan-Nya atas orang itu.

Maka Yesus memisahkan dia dari orang banyak, sehingga mereka sendirian.

Kemudian Ia memasukkan jari-Nya ke telinga orang itu, lalu meludah dan meraba lidah orang itu.

Kemudian sambil menengadah ke langit Yesus menarik nafas dan berkata kepadanya, “Effata”’ artinya: Terbukalah!

Maka terbukalah telinga orang itu, dan seketika itu terlepas pulalah pengikat lidahnya, lalu ia berkata-kata dengan baik.

Yesus berpesan kepada orang-orang yang ada di situ supaya jangan menceritakannya kepada siapa pun juga.

Tetapi makin dilarang-Nya mereka, makin luas mereka memberitakannya.

Mereka takjub dan tercengang, dan berkata, “Ia menjadikan segala-galanya baik!

Yang tuli dijadikan-Nya mendengar, yang bisu dijadikan-Nya berbicara, yang tuli dijadikan-Nya mendengar, yang bisu dijadikan-Nya berkata-kata."

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Katolik Kamis 10 Februari 2022 Lengkap Bacaan 1 Bacaan Injil dan Mazmur Tanggapan

Renungan Katolik

Kerajaan Salomo dikoyakkan Tuhan, karena ia tidak sepenuh hati berpaut kepada Tuhan Allahnya, seperti Daud, ayahnya.

Apa yang tadinya baik dan masyhur kini berantakan.

Hal ini sangat berbeda dengan kehadiran dan tindakan Yesus yang kita dengar dalam Injil hari ini.

Yesus membuat orang takjub dan tercengang karena “Ia menjadikan segala-galanya baik!

Yang tuli dijadikan-Nya mendengar, yang bisu dijadikan-Nya berbicara.”

Kehadiran Yesus membawa sukacita dan harapan.

Kehidupan dan kehadiran Yesus merupakan model utama bagi para pengikut-Nya.

Artinya, di mana pun pengikut Kristus berada mestinya di sana ada kebaikan, ada harapan, ada sukacita.

Kelemahan fisik, seperti dialami oleh Salomo pada masa tuanya, dapat mempengaruhi kehidupan spiritual kita dan membelokkannya ke arah yang lain sesuai selera orang lain.

Untuk itu, merawat relasi secara terus-menerus dengan Tuhan melalui doa dan aktivitas kerohanian lainya sangatlah penting, karena umur tua bukanlah jaminan bahwa kita kuat dan dewasa dalam hidup beriman.

Tuhan, buatlah kami setia berpaut pada-Mu. Dengan demikan, kehadiran kami di tengah masyarakat membuat segala-galanya menjadi baik. Amin.

Sumber: adiutami.com

(*)

[Update informasi seputar katolik klik di sini]

Berita Terkini