TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Timnas Indonesia akan berlaga di Piala AFF U-23 mulai Selasa 15 Februari 2022.
Tergabung di grup B, Timnas Indonesia U-23 akan memulai perjuangan dengan melawan Laos.
Setelah itu, pada 18 Februari 2022 Garuda Muda akan berhadapan dengan Myanmar di Prince Stadium, Phnom Penh, Kamboja.
Laga pamungkas akan dilakoni Timnas Indonesia U-23 melawan Malaysia, Senin 21 Februari 2022.
Hak siar Piala AFF U-23 dipegang Emtek.
Siaran langsung pertandingan Timnas Indonesia di Piala AFF U-23 tayang di SCTV dan Vidio.
• Daftar Skuad Timnas Malaysia Jelang AFF U-23 2022 Calon Lawan Timnas Indonesia
Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae yong saat ini sudah menetapkan 29 pemain untuk mengikuti pemusatan latihan jelang Piala AFF U-23.
Dalam daftar pemain Timnas U-23, diantaranya terdepat delapan pemain debutan.
Sementara sebagian lain, adalah pemain yang sudah berlaga di Piala AFF 2020 lalu.
Dari jumlah itu, ada lebih dari 10 pemain Timnas U-23 Indonesia di Piala AFF U-23 yang baru tampil kurang dari 200 menit bersama klub profesional.
Bahkan satu orang belum pernah bermain sama sekali untuk klubnya musim ini.
Pemain itu adalah Cahya Supriyadi, yang baru saja promosi ke tim senior Persija Jakarta musim ini.
Dirinya sejauh ini kalah bersaing dengan dua seniornya, Andritany Ardhyasa dan Adixi Lenzivio, di pos penjaga gawang tim ibu kota musim ini.
• Statistik Pemain Timnas Indonesia untuk Piala AFF U-23 Pilihan Shin Tae yong
Apalagi, Andritany tampil konsisten berkali-kali mencatatkan penyelamatan untuk Persija sehingga Cahya Supriadi belum mendapatkan kesempatan musim ini.
Selain Cahya Supriadi, ada 10 pemain yang punya waktu bermain kurang dari 200 menit musim ini.
Ada nama Kakang Rudianto (Persib Bandung), Muhammad Ferarri (Persija Jakarta), Komang Tri Arta (Bali United), Achmad Figo (Arema FC), Komang Teguh (Borneo FC) dan Kanu Helmiawan (Persis Solo dan PSS Sleman).
Kemudian ada Genta Alparedo (Semen Padang dan Arema FC), Syahrian Abimanyu (JDT dan Persija), Muhammad Iqbal (Persita Tangerang), serta Hanis Saghara (Persikabo 1973).
Pengecualian berlaku untuk Muhaammad Iqbal dan Syahrian Abimanyu, yang baru saja datang ke Liga 1 di bursa transfer kedua musim ini.
Muhammad Iqbal baru saja didatangkan dari akademi klub Cheongju FC di bursa transfer kedua musim ini.
Sementara itu, Syahrian Abimanyu yang baru saja datang dari tim juara Malaysia Super League, Johor Darul Takzim, sudah mencatatkan 43 menit penampilan.
Mayoritas pemain yang mendapatkan waktu bermain kurang dari 200 menit itu menempati posisi bek tengah dan penyerang tengah.
Ada nama-nama seperti Kakang Rudianto, Muhammad Ferrari, Komang Tri Arta, Achmad Figo, dan Komang Teguh yang menempati posisi bek tengah.
Sementara itu, Muhammad Iqbal dan Hanis Saghara berposisi di penyerang tengah.
Kurangnya menit bermain untuk bek tengah dan penyerang tengah ini bisa berarti dua hal.
Pertama, pelatih masing-masing klub belum bisa memercayai kualitas para pemain muda di dua posisi tersebut dan lebih memilih sosok pemain asing atau pemain lokal senior.
Persib lebih memercayai sosok Victor Igbonefo (36 tahun), Nick Kuipers (29 tahun), dan Achmad Jufrianto (34 tahun) di posisi bek tengah yang ditempati Kakang Rudianto.
Sementara itu, Persija lebih yakin pada Otavio Dutra (38 tahun) dan Maman Abdurrahman (39 tahun) di posisi bek tengah.
Jika keduanya cedera, Persija lebih memilih Ikhwan Ciptady (27 tahun) sebagai pengganti.
Di Bali United, posisi Komang Tri Arta harus bersaing dengan Wilian Pacheco (29 tahun), Leonard Tupamahu (38 tahun), Haudi Abdillah (28 tahun), Gunawan Dwi Cahyo (32 tahun), dan Reuben Silitonga (30 tahun).
Di posisi striker yang ditempati Hanis Saghara di Persikabo 1973, tentu ia juga harus bersaing dengan dua pemain asing Brasil di tim mereka, Ciro Alves (bisa juga sebagai sayap kanan), Aleksandar Rakic, dan Dimas Drajad yang tampil cemerlang musim ini.
Tentu pencarian akan sosok striker lokal yang konsisten masih belum berakhir untuk para pemain muda di bawah 23 tahun.
Dulu ada Dedik Setiawan yang sempat tampil konsisten bersama Arema FC sebagai striker lokal potensial di Liga 1 musim 2017-2019, namun ketajamannya belum pernah kembali seperti semula akibat cedera ACL di musim 2019.
Di pos bek tengah baru, Persebaya memberikan kesempatan bagi para pemain lokal di bawah 23 tahun.
Nama Rizky Ridho sendiri sudah mencatat 589 menit bermain musim ini, tentu bisa lebih banyak jika jadwal Liga 1 dan Timnas Indonesia tidak dimainkan secara bersamaan.
Kedua, risiko pemecatan pelatih yang terlalu kejam di Liga 1 membuat sang arsitek mau tak mau memercayakan dua posisi itu ke para pemain asing atau pemain lokal senior untuk bisa mengamankan kemenangan.
Sudah 10 pelatih yang mengalami pemecatan di Liga 1 musim ini, belum memperhitungkan mereka yang mengundurkan diri.
Dampaknya tentu saja jam bermain para pemain muda bakal berkurang demi 3 poin di tiap laga yang bakal dilewati.
Harapan Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali, untuk membuat kompetisi yang berkualitas untuk timnas Indonesia tampaknya masih jauh dari harapan jika problem di posisi bek dan penyerang tengah tak kunjung teratasi.
Daftar Lengkap Menit Bermain Anggota Timnas U-23 Indonesia Bersama Klub Profesional di Musim 2021-2022
Penjaga Gawang
Muhammad Riyandi, 450 menit
Adi Satryo, 200 menit
Cahya Supriyadi, 0 menit
Pemain Belakang
Rahmat Irianto, 678 menit
Rizky Ridho, 589 menit
Alfeandra Dewangga, 568 menit
Kakang Rudianto, 90 menit
Komang Tri Arta, 107 menit
Muhammad Ferarri, 20 menit
Pratama Arhan, 460 menit
Irsan Lestaluhu, 780 menit
Bagas Kaffa, 1.863 menit
Bayu Fiqri, 632 menit
Achmad Figo, 172 menit
Pemain Tengah
Kanu Helmiawan, 168 menit
Komang Teguh, 154 menit
Eka Febri Setiawan, 431 menit
Genta Alparedo, 156 menit
Marselino Ferdinan, 977 menit
Beckham Putra, 862 menit
Syahrian Abimanyu, 44 menit
Pemain Depan
Subhan Fajri, 495 menit
Gunansar Mandowen, 1.004 menit
Ronaldo Kwateh, 262 menit
Ramai Rumakiek, 287 menit
Irfan Jauhari, 558 menit
Muhammad Iqbal, 139 menit
Hanis Saghara, 127 menit
Taufiq Hidayat, 427 menit