TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Buya Yahya mengatakan, ada amalan yang membuat seseorang mendapat pahala haji dan umrah.
Hal itu disampaikan Buya Yahya saat menyampaikan tausiyah berkaitan dengan Solat Subuh.
Mengenai Solat Subuh, Buya Yahya menyatakan banyak sekali keutamaannya.
Khususnya bagi yang melaksanakan Solat Subuh berjamaah.
• Tata Cara dan Niat Solat Fajar atau Solat Qobliyah Subuh
Buya Yahya menjelaskan, Rasulullah SAW pernah menyebutkan bahwa barangsiapa Solat Subuh berjamaah, maka dia dalam dalam tanggungan dan jaminan serta penjagaan Allah SWT.
Penjagaan yang dimaksud di sini adalah dalam hal keimanan.
"Jika ada yang meninggal hari ini, niscaya wafatnya dalam husnul khatimah," kata Buya Yahya dalam ceramahnya.
Buya Yahya melanjutkan, ada kabar lagi dari Nabi SAW.
• Niat Sholat Duha dan Tata Cara Melaksanakan Salat Dhuha
Dalam sabdanya, Rasulullah SAW mengatakan: "Siapa yang Solat Isya berjamaah, seolah ia telah menghidupkan separuh malam dengan ibadah," paparanya.
"Siapa yang bisa solat Subuh berjamaah, seolah sudah melakukan ibadah semalam penuh," lanjut Buya Yahya.
Tak sampai di situ. Buya Yahya mengatakan, kabar lainnya disampaikan Rasulullah SAW.
Menurut Nabi SAW,sSiapa yang bisa Solat Subuh berjamaah, kemudian dia duduk di tempat Solatnya tadi.
Kemudian berzikir kepada Allah SWT hingga matahari terbit.
• Niat Solat Fajar dan Keutamaannya Lebih Baik dari Dunia dan Semua Isinya
Lalu Solat dua rakaat, maka orang itu mendapatkan pahala haji dan umroh.
"Sempurna, sempurna," kata Buya Yahya.
Buya Yahya mengatakan, sebagian kecil ulama mengatakan, Solat dua rakaat yang dimaksud adalah Solat Isyraq.
Sebagian ulama lainnya mengatakan, ini adalah Sholat Dhuha.
• Tata Cara Solat Subuh Sendiri, Apakah Harus Membaca Qunut?
Niat Solat Subuh
Niat Sholat Subuh Sendiri
اُصَلِّيْ سُنَّةَ الصُّبْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلَّهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatas shubhi rak'ataini lillahi ta'ala.
Artinya, “Aku menyengaja sembahyang sunnah Subuh dua rakaat karena Allah SWT,”
Niat Sholat Subuh Berjamaah
أُصَلِّى فَرْضَ الصُّبْح رَكَعتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ (مَأْمُوْمًا/إِمَامًا) لله تَعَالَى
Ushallii fardash-Shubhi rak’ataini mustaqbilal qiblati (adaaan) [makmuuman / imaaman] lillaahi ta’aalaa.
Artinya: Saya (berniat) mengerjakan sholat fardhu Shubuh sebanyak dua raka’at dengan menghadap kiblat, (Sebagai) [makmum / imam], karena Allah Ta’ala.