TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Prancis adalah satu di antara negara di Eropa yang mencatatkan lonjakan kasus Covid-19.
Baru-baru ini, Prancis sedikitnya mencatat ada lebih dari 100.000 infeksi virus dalam satu hari.
Kasus infeksi harian dalam jumlah masif itu menjadi yang pertama kalinya selama pandemi Covid-19 berlangsung di negara yang dipimpin Presiden Emmanuel Macron tersebut.
Dirangkum dari laman Kontan.co.id, Prancis juga mencatat jumlah yang menjalani rawat inap karena Covid-19 telah berlipat ganda selama sebulan terakhir.
• Cegah Varian Baru Covid-19, Bupati Citra Imbau Masyarakat Perketat Prokes
Covid-19 dari varian omicron yang menyebar cepat menjadi satu di antara biang keroknya.
Sekaligus mempersulit upaya pemerintah Prancis untuk mencegah penguncian baru.
Lebih dari 1 dari 100 orang di wilayah Paris telah dites positif dalam seminggu terakhir, menurut layanan kesehatan regional.
Sebagian besar infeksi baru terkait dengan varian omicron, yang diprediksi oleh pakar pemerintah akan dominan di Prancis dalam beberapa hari mendatang.
• Ketua DPC Hanura KKU Instruksikan Seluruh Kader di Daerah Bantu Sukseskan Vaksinasi COVID-19
Omicron sudah dominan di Inggris, tepat di seberang Selat.
Melancir Kontan.co.id yang merangkum laman CNBC, Senin 27 Desember 2021, sementara itu lonjakan infeksi varian delta dalam beberapa bulan terakhir mendorong penerimaan rumah sakit di Prancis.
Dan menempatkan ICU di bawah tekanan lagi selama liburan Natal.
Lebih dari 1.000 orang di Prancis dengan virus itu meninggal selama seminggu terakhir.
Menjadikan jumlah kematian keseluruhan negara itu menjadi lebih dari 122.000.
Merespon cepat situasi darurat itu, Presiden Prancis Emmanuel Macron mengadakan pertemuan darurat pada hari Senin untuk membahas langkah selanjutnya dalam mengatasi virus.
Beberapa ilmuwan dan pendidik telah mendesak untuk menunda kembalinya sekolah pasca-liburan, atau menyarankan untuk memberlakukan kembali jam malam.
• Apa itu Delmicron Covid ? Disebut Kombinasi dari Dua Strain yakni Delta dan Omicron