TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Pemerintah terus menggalakan pasokan energi bersih caranya dengan pemanfaatan Energi Baru Terbarukan (EBT).
Begitu pula untuk pembangkit listrik berbasis EBT.
Pasalnya pemanfaatan EBT memperhatikan aspek keberlanjutan (sustainable) dan ramah lingkungan.
Di Kalimantan Barat (Kalbar), satu di antara pembangkit listrik EBT yang bisa dirasakan manfaatnya ada di Desa Sabung Kecamatan Subah Kabupaten Sambas Kalbar.
Pembangkit ini berada dibawah naungan PT Sarana Esa Cita (SEC). Sebuah perusahaan kelapa sawit bagian dari Musim Mas Group.
Beroperasi sejak 2018 silam, Pembangkit Listrik Tenga Biogas (PLTBg) atau Biogas Plant PT SEC ini memanfaatkan limbah dari Pabrik Kelapa Sawit (PKS) yang diolah untuk menjadi energi listrik.
Semula dengan daya listrik yang dihasilkan sekitar 2 MW, mampu melistriki perumahan karyawan perusahaan PT SEC.
Namun sejak 2021, Biogas Plant PT SEC turut menjual listriknya kepada PT PLN.
Tribunpontianak.co.id berkesempatan melihat langsung PLTBg tersebut.
Biogas Plant berada di areal kebun kelapa sawit milik SEC yang total luas lahannya 2,5 hektare.
Untuk masuk ke sana, tentu memiliki SOP, termasuk di musim pandemi Covid-19 ini, perusahaan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Dari harus membutikan hasil negatif dari test Antigen, lalu pengecekan suhu di pos penjagaan dan lainnya.
Setelah melewati prosedur tersebut, tamu atau pengunjung juga mesti memakai safety helmet selama berada di lokasi Biogas Plant.
Dalam kunjungan ke Biogas Plant tersebut, tampak hadir pula Manager PLN UP3 Singkawang Achmad Meidiansyah dan Manager Unit Layanan Pelanggan (ULP) Sambas Agung Priambodo.
Kunjungan kami disambut langsung Senior Mill Manager Biogas Plant PT SEC, Sudarman dan beberapa timnya.
Sudarman menjelaskan dari Biogas Plant ini ada kelebihan daya sekitar 500-1000 KwH yang bisa dijual ke PT PLN sejak 2021.
Yang kemudian oleh PLN dapat distribusikan lagi untuk pelanggan PLN di Kecamatan terdekat.
Sudarman merincikan lagi bahwa Biogas Plant berasal dari limbah cair PKS. Sementara pabrik sendiri Limbah tersebut diolah dalam kolam terbuka yang mampu menghasilkan gas metana.
Gas metana tersebut ditampung dalam sebuah membran, yang kemudian dijadikan bahan bakar listrik.
“Ini merupakan komitmen perusahaan untuk peningkatan penggunaan EBT sekaligus mampu menurunkan dampak emisi gas rumah kaca yang bisa merusak lapisan atmosfir,” jelas Sudarman.
Selanjutnya listrik yang ramah lingkungan ini didistribusikan ke perumahan karyawan di sekitar perusahaan.
Karena ada kelebihan daya, maka daya ini bisa dijual kepada PLN .
Biogas terbentuk secara alami ketika limbah cair kelapa sawit (POME) teruraikan pada kondisi anaerob.
Tanpa pengendalian, biogas merupakan kontributor utama bagi perubahan iklim global.
Pembangkit listrik tenaga biogas mengambil manfaat dari proses penguraian alami untuk membangkitkan listrik.
Limbah cair organik yang dihasilkan selama produksi kelapa sawit merupakan sumber energi besar yang belum banyak dimanfaatkan di Indonesia.
Mengubah POME menjadi biogas untuk dibakar dapat menghasilkan energi sekaligus mengurangi dampak perubahan iklim global.
• PLN Kembali Nyalakan Listrik 17 Ribu Rumah Warga yang Terdampak Banjir
“PT SEC ini bagian dari Musim Mas Group, kami percaya strategi untuk memastikan prinsisp keberlanjutan maka dengan menjalankan perusahaan dengan mengutamakan prinsip bertanggung jawab."
"Dengan demikian akan ikut berkontribusi untuk memberikan manfaat yang positif bagi karyawan perusaahan,masyarakat dan lingkungan,” ujar Sudarman.
Untuk suplai bahan baku menurutnya tak ada masalah. Pasalnya kapasitas pabrik mampu mengolah 450 ton tandan buah segar (TBS) dalam sehari.
Menurutnya pula Musim Mas Group telah membangun 16 unit Biogas Plant se-Indonesia.
Dalam tahun ini pula anak perusahaan dari Musim Group akan membangun biogas plant di Ketapang.
Manager PLN ULP Sambas Agung Priambodo mengatakan listrik yang dihasilkan di Biogas Plant PT SEC selanjutnya disuplai ke Sistem Khatulistiwa untuk memperkuat sistem kelistrikan Kalbar yang telah ada.
“Ada sekitar 300-400 kWh yang disalurkan dari sini untuk pelanggan PLN," kata Agung.
Dengan daya segitu bisa mengaliri 36 gardu.
"Jadi asumsinya 1 gardu 100 pelanggan, maka ada 3600 pelanggan atau 1 kecamatan yang bisa menikmati listrik dari Biogas Plant ini,” papar Agung.
• Agung Manfaatkan Aplikasi PLN Mobile, Buktikan Kemudahan Layanan Kelistrikan
Di kesempatan terpisah, General Manager PLN Kalbar Ari Dartomo menyampaikan bahwa PLN terus mengembangkan energi bersih dan ramah lingkungan.
Hal ini sesuai dengan semangat dasar Transformasi Green.
Biogas Plant di Sambas masuk dalam excess power atau memiliki kelebihan tenaga listrik.
Lanjutnya, dan PLN pun diperkenankan untuk membeli tenaga listrik milik swasta tersebut.
Hanya saja, lanjut Ari Dartomo, ini bukan pembelian jangka panjang seperti listrik yang dihasilkan oleh Independent Power Producer atau IPP.
Pembelian ini bisa berlangsung hanya satu tahun atau jangka pendek.
“Jadi selama menguntungkan PLN maka akan dibeli, jika tidak ya tidak dibeli,” ujarnya.
Seperti diketahui pula terkait harga pembelian listrik oleh PT PLN yang menggunakan Energi Baru Terbarukan skala kecil dan menengah atau kelebihan tenaga listrik ditentukan oleh pemerintah.