TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sambas melanjutkan pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun Anggaran 2022 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJM) Kabupaten Sambas tahun 2021-2026, Selasa 2 November 2021.
Sebelum pelaksanaan paripurna dengan agenda mendengarkan Jawa Bupati Sambas. Terlebih dahulu dilaksanakan paripurna dengan agenda mendengarkan pandangan umum fraksi-fraksi di DPRD. Pada kesempatan itu, terdapat 8 fraksi di DPRD menyampaikan kritik, masukan dan sarannya kepada pemerintah daerah.
Pada kesempatan itu, juru bicara Fraksi Partai Golkar, Supni Alatas menyampaikan beberapa hal penting yang perlu menjadi perhatian Pemda Kabupaten Sambas. Pertama kata Supni, dia mempertanyakan keseriusan Pemerintah Daerah dalam penyajian data.
• Susun APBD 2022, Satono Ingin Bangun SDM dan Infrastruktur Dasar di Kabupaten Sambas
"Terjadi perbedaan yang signifikan antara data yang dimiliki daerah dengan BPS, karena data yang valid sangat penting untuk kita menyusun perencanaan termasuk dalam APBD maupun RPJMD,” ujarnya.
Selain itu, Supni juga meminta kepada masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk tidak mengedepankan ego sektoral dalam pengelolaan pembangunan. Dia khawatirkan jika program dan kegiatan yang disusun dalam perencanaan pembangunan tidak menyentuh langsung kepada masyarakat, jika masih ada ego sektoral.
"Kita berharap, stake holder terutama OPD-OPD yang ada tidak ego sektoral dalam melakukan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan," tegasnya.
"Harusnya saling sinergi, kita contohkan misalnya, ketika direncanakan pembangunan Rumah Sakit Pratama, harusnya, Dinas terkait juga segera melakukan perencanaan pembangunan jalan hingga PJU-nya,” tutur Supni.
Hal lain yang juga diingatkan oleh politisi Partai Golkar ini adalah terkait dengan masih minimnya sarana prasarana yang mendukung sekolah dipinggiran daerah, baik akses jalan maupun fasilitas pendidikan.
Untuk itu, Supni berharap, kedepannya, Pemkab sudah melakukan managemen data berbasis IT.
“Ada pepatah mengatakan, jika salah dalam penyajian data, sama saja kita merencanakan kegagalan,” tutup Supni. (*)
Update Informasi Seputar Kabupaten Sambas