Berapa Ukuran Panjang dan Tinggi Net Bulu Tangkis ?

Editor: Zulkifli
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Marcus Fernaldi Gideon saat bermain bersama Kevin Sanjaya Sukamuljo di pertandingan perempat final bulu tangkis Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sports Plaza di Tokyo pada 29 Juli, 2021.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Kalian hobi bermain bulu tangkis dan hendak membangun lapangan badminton, berikut beberapa hal yang perlu kamu ketahui.

Badminton merupakan olaharaga favorit masyarakat Indonesia, tak hanya di kota-kota namun juga di pedesaan juga ramai memainkanya.

Agar menunjang kenyamanan bermain tentunya dibutuhkan beberapa peralatan.

Sebagai tambahan pengetahuan permainan bulu tangkis memiliki sejarah cukup panjang.

Live Score Badminton Denmark Open 2021 Sekarang Lengkap Update Hasil Wakil Indonesia

Dahulu, permainan tepok bulu angsa tersebut dikenal dengan nama poona di India.

Kemudian tentara Inggris yang bekerja di India membawa permainan poona tersebut ke negara asalnya.

Sejak dibawa ke Inggris, nama berubah menjadi battledores and shuttlecocks.

Permainan ini sangat populer di kalangan anak-anak Inggris.

Permainan itu dimainkan dengan memakai dayung/tongkat (battledores) lalu mereka bersiasat untuk menjaga shuttlecocks (kok) agar tetap berada di udara alias tidak menyentuh tanah.

Para tentara Inggris yang bertugas di Pune kemudian membuat permainan itu menjadi kompetitif dengan menambahkan jaring dan memainkannya secara bersaing.

Munculnya sebutan "badminton" bermula dari sebuah pamflet berjudul "Badminton Battledore - a new game" oleh seorang penyalur mainan asal Inggris, Isaac Spratt.

Lalu, berasal dari negara manakah permainan bulu tangkis? Jika dilihat dari cara bermain dan nama yang dikenal saat ini, Inggris bisa dianggap sebagai tempat kelahiran.

Namun, jika merunut dari akarnya, India lebih dulu memainkan permainan poona.

Jadwal Denmark Open 2021 Badminton Selasa 19 Oktober 2021, 9 Wakil Indonesia Berlaga

3 Peralatan Utama Bulu Tangkis

Raket

Halaman
12

Berita Terkini