Biografi Umar bin Khattab Sahabat Rasulullah SAW yang Mendapat Julukan Al Faruq

Penulis: Nasaruddin
Editor: Nasaruddin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Biografi Umar bin Khattab.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Umar bin Khattab adalah putera Nufail al-Quraisyi.

Nama lengkapnya adalah Umar bin Khattab bin Nufail bin Abdul Uzza bin Riyah bin Quth bin Razak bin Adi bin Ka’ab bin Luay.

Ibunya adalah Hantamah binti Hasyim bin Mughirah bin Abdillah bin Umar bin Mahzum.

Umar bin Khattab berasal dari suku Adi.

Sebelum Islam, suku Adi terkenal sebagai suku yang terhormat, mulia, dan berkedudukan tinggi.

Prestasi Abu Bakar as Siddiq Selama Menjadi Khalifah

Umar dilahirkan 14 tahun sesudah kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Di masa Jahiliah, Umar bekerja sebagai saudagar.

Ia menjadi duta sukunya saat mereka berselisih dengan suku lainnya.

Umar dikenal sebagai seorang pemberani yang tidak mengenal takut dan gentar.

Ia adalah sosok yang sangat teguh memegang janji, sangat disiplin dan mempunyai kemampuan beladiri yang tinggi.

Awalnya Umar bin Khattab sangat memusuhi Islam dan Rasulullah SAW.

Ia menganggap dakwah Rasulullah SAW menyebabkan kekisruhan dan masyarakat Makkah terpecah belah.

Ia ingin masyarakat Makkah kembali bersatu. Satu-satunya jalan adalah dengan menghentikan dakwah Rasulullah SAW.

Suatu saat, kemarahan Umar bin Khattab memuncak dan hendak membunuh Rasulullah SAW.

Ia pun bergegas mencari Rasulullah Saw. dengan menghunus pedangnya.

Pengertian Khulafaur Rasyidin dan Sejarah Singkat Abu Bakar, Umar bin Khattab, Utsman dan Ali

Di tengah jalan, ia bertemu laki-laki bani Zahrah dan bertanya hendak kemanakah engkau wahai Umar?

Umar menjawab: “Saya akan membunuh Muhammad”.

Lelaki itu pun berkata, bagaiamana kamu akan membunuh Muhammad sedangkan adik dan saudara iparmu saja mengikuti ajarannya?

Mendengar informasi ini Umar bertambah marah dan langsung menuju rumah adiknya.

Sesampai di rumah adiknya, ia mendengar Khabbab bin al-Arat sedang membacakan Al-Qur’an Surat Thaha kepada Fatimah dan Sa’id bin Zaid bin Amr.

Singkat cerita, Umar luluh hatinya dan terkesima dengan keindahan kata-kata Al-Qur’an yang dibacakan Khabbab.

Melihat kedatangan kakaknya, Fatimah binti Khattab ketakutan dan menyembunyikan al-Qur’an yang sedang ia baca.

Umar pun ingin tahu apa yang dibaca adiknya.

Prestasi Abu Bakar as Siddiq Selama Menjadi Khalifah

Adiknya melarang dan menyuruh Umar berwudlu dulu.

Umar berwudlu dan membaca surat Thoha.

Hatinya semakin luluh dan bergetar.

Kemudian Umar meminta diantar menemui Rasulullah Saw.

Akhirnya, Umar mengucapkan dua kalimah syahadat di depan Rasulullah SAW disaksikan sahabat Hamzah, Tolhah dan sahabat lainnya.

Sahabat Umar masuk Islam pada tahun ke-6 kenabian dan tercatat sebagai orang ke-40 yang masuk Islam.

Umar bin Khattab masuk Islam pada bulan Dzulhijjah tahun keenam kenabian.

Pada saat itu usinya 27 tahun.

Setelah masuk Islam, Umar berani terang-terangan membela Rasulullah SAW.

Bahkan tanpa rasa takut, Umar memimpin pawai Umat Islam menuju Ka’bah.

Bersama sahabat Hamzah yang juga pendekar tanpa tanding, Umar menunjukkan cinta dan keberaniannya membela Rasulullah SAW.

Umar dengan tegas menyampaikan kebenaran Islam dan kesesatan kaum kafir Makkah.

Melalui lisannya, kebenaran Islam digaungkan dengan gagah berani, sampai setan pun lari.

Gelar Al Faruq

Ketika menginjak dewasa, Umar sering mengikuti lomba pacuan kuda.

Keberaniannya membuat ia dijuluki Singa Padang Pasir.

Karena kecerdikannya berdiplomasi seperti moyangnya, ia juga mendapat julukan Abu Faiz.

Umar juga mendapat julukan Al Faruq dari Rasulullah SAW.

Al Faruq artinya adalah pembeda. Maksudnya adalah orang yang bisa membedakan antara kebaikan dan kebatilan.

Umar meninggal dunia pada umur sekitar 60 tahun.

Dia dibunuh saat melaksanakan Solat Subuh.

Umar dimakamkan di sebelah makam Rasulullah SAW.

Sumber: Buku SKI Kelas V

Berita Terkini