TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Ekskresi adalah proses pengeluaran zat-zat sisa metabolisme yang tidak diperlukan tubuh.
Ekskresi diperlukan tubuh agar zat sisa tersebut tidak meracuni tubuh karena dapat merusak berbagai organ dalam tubuh bahkan dapat menyebabkan kematian.
Sistem ekskresi pada manusia melibatkan beberapa organ ekskresi yaitu; ginjal, kulit, paru-paru, dan hati.
1. Ginjal
Ginjal berfungsi untuk menyaring darah yang mengandung zat sisa metabolisme dari sel di seluruh tubuh.
Ginjal terletak di kanan dan kiri tulang pinggang, yaitu di dalam rongga perut pada dinding tubuh bagian belakang (dorsal)
• Kenapa Ginjal Manusia Ada 2? Apa yang Terjadi Jika Ginjal Cuma Satu?
Ginjal sebelah kiri letaknya lebih tinggi daripada ginjal sebelah kanan.
Ginjal memiliki bentuk seperti biji kacang merah.
Ginjal berwarna merah karena banyak darah yang masuk ke dalam ginjal.
Darah akan masuk ke dalam ginjal melalui pembuluh arteri besar dan akan keluar dari ginjal melalui pembuluh vena besar.
Ginjal tersusun atas lebih kurang 1 juta alat penyaring yang disebut dengan nefron.
2. Kulit
Sebagai organ ekskresi, kulit berperan dalam pembentukan dan pengeluaran keringat.
Selain fungsi tersebut, kulit juga berfungsi untuk melindungi jaringan di bawahnya dari kerusakan-kerusakan fisik karena gesekan, penyinaran, berbagai jenis kuman, dan zat kimia berbahaya.
Selain itu, kulit juga berfungsi untuk mengurangi kehilangan air dalam tubuh, mengatur suhu tubuh, dan menerima rangsangan dari luar.
Kulit terdiri atas dua lapisan utama yaitu lapisan epidermis (kulit ari) dan lapisan dermis (kulit jangat).
• Organ Apa Saja yang Berperan dalam Sistem Pernapasan Manusia?
3. Paru-paru
Selain berfungsi sebagai alat pernapasan, paru-paru juga berfungsi sebagai alat ekskresi.
Fungsinya menukar oksigen dari udara dengan karbon dioksida dari darah.
Itu disebut pernapasan eksternal atau bernapas.
Paru-paru pada manusia berjumlah sepasang, ada di dalam rongga dada yang dilindungi tulang rusuk.
Paru-paru merupakan organ ekskresi yang berfungsi mengeluarkan gas-gas sisa proses pernapasan yaitu karbon dioksida dan air.
• Apa Saja Gangguan pada Sistem Pencernaan dan Penyebabnya?
4. Hati
Selain berperan dalam sistem pencernaan, hati juga berperan dalam sistem ekskresi, yaitu mengekskresikan zat warna empedu yang disebut dengan bilirubin.
Fungsi hati lainnya sebagai sistem eksresi adalah berikut:
- Memproduksi cairan empedu
Cairan empedu adalah cairan berwarna hijau.
Fungsinya adalah mengikat dan memecah lemak di usus halus pada proses pencernaan.
- Mengeluarkan racun
Semua aliran darah akan melewati organ hati.
Pada saat inilah, hati akan menyaring toksin dan zat-zat berbahaya bagi tubuh.
Zat tersebut kemudian akan dikeluarkan oleh empedu dan dibuang melalui urin dan feses.
Proses ini menjaga agar tubuh tidak terpapar zat-zat berbahaya dan tetap sehat.
- Mengolah sel darah merah yang telah mati
Sel darah merah akan mati dalam beberapa bulan saja.
Sel darah merah yang telah mati akan dipecah oleh hati menjadi zat-zat yang bisa digunakan kembali oleh tubuh.
Sel darah merah akan dipecah menjadi globin, zat besi, dan senyawa hemin.
Globin akan digunakan untuk membentuk sel darah baru.
Zat besi akan disimpan di dalam hati.
Sedangkan senyawa hemin akan digunakan oleh empedu untuk memproduksi bilirubin.
- Mengurai gas amonia
Proses metabolisme protein akan menghasilkan amonia sebagai produk sisa.
Amonia adalah zat yang berbahaya bagi tubuh.
Oleh karena itu, amonia ini akan disaring oleh hati dan diubah ke dalam bentuk urea.
Urea ini adalah bentuk yang tidak lagi berbahaya bagi manusia.
Kemudian, urea akan dibuang melalui urine.
- Mencegah infeksi
Hati merupakan salah satu pendukung sistem imun.
Hati akan menyaring bakteri yang berada di dalam aliran darah untuk mencegah infeksi.
Sumber: Buku IPA Kelas VIII, Kompas