CITIZEN REPORTER
Oleh: Samuel | Staf Komisi Komunikasi Sosial Keuskupan Agung Pontianak
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Uskup Agung Pontianak, Mgr Agustinus Agus, menilai kegiatan Pramuka masih sangat layak untuk membina para pemuda dan pemudi Indonesia. Mgr Agustinus Agus mengatakan banyak hal positif yang didapat saat mengikuti kegiatan Pramuka. Hal itu dikatakan Mgr Agustinus terkait Hari Pramuka ke-60 tahun yang diperingati pada 14 Agustus 2021 lalu.
Untuk itu ia juga mengimbau agar sekolah-sekolah Katolik mempertahankan kegiatan pramuka. “Sehingga jiwa patriotisme, cinta Tanah Air, persaudaran, gotong-royong, hingga bagaimana caranya survive di alam liar dapat ditanamkan sejak dini kepada generasi muda Katolik dan generasi muda Indonesia pada umumnya,” kata Mgr Agustinus, Selasa 17 Agustus 2021.
Mgr Agustinus juga sangat konsen terhadap kegiatan gerakan Pramuka. Misalnya, pada Kegiatan Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar Virtual 2021 pada 28 Juni 2021 hingga 3 Juli 2021. Mgr Agustinus Agus kegiatan tersebut sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas dan Tim Kerja Kepramukaan Majelis Pendidikan Katolik Keuskupan Agung Pontianak. Kegiatan itu mengusung tema, "Menjadi Pembina Pramuka yang Terampil dan Cakap dalam Menghadapi Perkembangan Zaman di Era Digital."
Kegiatan dimulai dengan misa pembukaan oleh Mgr Agustinus Agus. Saat itu Uskup Agung Pontianak juga dipercaya memberikan audiensi usai kegiatan pembukaan oleh H Syarief Abdullah Alkadrie SH MH sebagai Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Kalimantan Barat.
Misa pembukaan dilaksanakan di Gereja Santo Yosef Katedral pukul 08.00-09.00 WIB oleh Uskup Agung Pontianak, Mgr Agustinus Agus didampingi oleh RP Plasida Palius Pale OFM Cap dan ada juga RP Lodewijk CDD sebagai Ketua Yayasan Pendidikan Kalimantan.
Kemudian acara dilanjutkan di Kompleks Persekolahan St Petrus untuk Upacara Pembukaan Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar Virtual 2021.
Dalam homilinya, Mgr Agus menyampaikan ucapan terima kasihnya karena boleh mempersembahkan ekaristi dalam rangka pembukaan Kursus pembina mahir dasar di tahun 2021. Karena bagi Mgr Agustinus Agus bahwa nilai-nilai yang diajarkan dalam kepramukaan serta nilai-nilai yang ada dalam kegiatan pramuka sungguh menjadi daya dorong dalam pendidikan dan pembinaan kaum muda.
Uskup Agus menilai bahwa apa yang ia lihat tentang pramuka tidak jauh berbeda dengan nilai-nilai yang ada di gereja Katolik.
“Oleh karena itu, Gereja Katolik sangat mendukung kegiatan ini dan marilah kita mohon, Tuhan menyertai agar kursus mahir dasar untuk para pembina yang diselenggarakan oleh Majelis Pendidikan Katolik Keuskupan Agung Pontianak berhasil dengan baik dan bisa menjadi bekal dalam mendampingi orang-orang muda,” kata Mgr Agus.
Mgr Agus juga menambahkan bahwa perkembangan zaman dewasa ini generasi muda harus mampu untuk menyesuaikan diri, karena bagaimanapun Uskup Agus melihat perkembangan dunia yang pesat tak dapat dihindari.
Uskup Agung Pontianak, Mgr Agustinus Agus menggarisbawahi bahwa karena pentingnya nilai-nilai pramuka justru harus diimplementasikan agar mampu menghadapi situasi dengan inovatif, kreatif dan tidak tenggelam oleh situasi zaman yang selalu berubah.
“Sebagai pembina pramuka disitu sekaligus manusia mengemban tugasnya menjadi seorang pemimpin,”lanjut Uskup. “Sama halnya juga dengan kepala rumah tangga, ketua regu dalam pramuka, wali kelas dan hal-hal kecil yang dipercayakan kepada kita.”
“Jika saya melihat apa yang dikatakan Yesus betul, untuk menjadi seorang pemimpin bukanlah kekuatan fisik yang ditonjolkan tetapi kekuatan hati,” kata Mgr Agus.
Mgr Agustinus Agus juga merasa bahwa apa yang dikatakan Yesus juga dilaksanakan oleh Pramuka, karena hal itu maka pramuka sendiri sudah menunjukkan bahwa seorang pemimpin bukanlah orang lain. Selaras dengan itu panggilan kakak dalam pramuka sudah menunjukkan sudah menunjukkan kedekatan sekaligus persauradaan.
“Kata lain yang digunakan Yesus adalah jika kamu hendak memimpin harus melayani bukan dilayani,” kata Uskup.
Uskup Agung Pontianak, memaparkan pandangannya di zaman yang serba maju saat ini banyak orang mengedepankan power-nya dan bukan dengan hati-nya. Namun Uskup yakin semangat yang ada di dalam Pramuka tentu persauradaan yang dikedepankan.
Usai misa pembukaan oleh Mgr Agustinus Agus Uskup Agung Pontianak, selanjutnya acara dilanjutkan dengan upacara pembukaan kursus yang lansung dibuka oleh oleh H. Syarief Abdullah Alkadrie, SH, MH NTA sebagai ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Kalimantan Barat.
Dalam kesempatan yang berbahagia itu, H Syarief Abdullah Alkadrie mengajak semua peserta untuk memanjatkan Puji dan Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas izinNya lah, Kursus Pembina Pramuka Tingkat Dasar Virtual Tahun 2021 yang diselenggarakan oleh Tim Kerja Kepramukaan Majelis Pendidikan Katolik Keuskupan Agung Pontianak bekerjasama dengan Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Kalimantan Barat yang dilaksanakan oleh Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tingkat Daerah Kalimantan Barat sesuai dengan Petunjuk Penyelenggaraan.
“Saya menyambut baik dan perhatian serta menghargai usaha dan upaya Tim Kerja Kepramukaan Majelis Pendidikan Katolik Keuskupan Agung Pontianak yang menyelenggarakan kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar, untuk mengatasi kekurangan Pembina di tingkat Gugus depan khususnya dan di jajaran Kwartir pada umumnya,” kata H Syarief Abdullah Alkadrie.
H Syarief Abdullah Alkadrie menyampaikan bahwa sebagai insan yang terlibat dalam kepramukaan harus terus berusaha, belajar dan bekerja keras serta senantiasa mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa agar apa yang direncanakan dan laksanakan mendapat ridho dari Tuhan Yang Maha Kuasa.
Ia juga berharap semoga kesuksesan selalu menyertai langkah-langkah semua anggota di masa yang akan datang.
H Syarief Abdullah Alkadrie juga menyampaikan rujukan tentang perihal dari halaman 238 Tahun 1961 dan diresmikan pada tanggal 14 Agustus 1961 oleh Presiden Republik Indonesia, pada dasarnya merupakan kesinambungan Gerakan Kepanduan Nasional yang ada di Indonesia.
Tujuannya adalah untuk menumbuhkan Tunas Bangsa menjadi generasi yang dapat menjaga keutuhan, persatuan dan kesatuan hangsa, bertanggungjawab serta mampu mengisi kemerdekaan bangsa Indonesia dengan karya-karya pribadi unggul yang dapat dibanggakan.
“Kursus Mahir Dasar ini adalah implementasi dari Keputusan Presiden Indonesia atau biasa disingkat Keppres tersebut diatas yang menjadi tanggungjawab kita semua sebagai pelatih maupun para Pembina pramuka,” kata H Syarief Abdullah Alkadrie.
“Untuk melaksanakan kegiatan bagi kaum muda yang bersifat keluarga, non-politik, terbuka untuk semua dan tanpa membedakan asal-usul, ras, suku dan agama yang penyelenggaraannya dilakukan melalui suatu sistem nilai universal kepanduan di Indonesia dikenal sebagai Satya dan Darma Pramuka.”
Keterlibatan adalah aktualisasi diri dan bentuk tanggungjawabOleh karena itu, kegiatan kepramukaan semestinya tidak hanya bermanfaat bagi anggota untuk membentuk kaum muda yang berkepribadian, berwatak dan berbudi luhur, beriman bertakwa, memiliki kecerdasan, keterampilan yang tinggi dan sehat jasmaninya, tetapi juga bagi masyarakat, bangsa dan negara.
H Syarief Abdullah Alkadrie menggaris bawahi bahwa kehadiran semua peserta yang berkumpul pada pembukaan kursus maupun peserta yang akan mengikuti kursus merupakan aktualisasi dari bentuk tanggungjawab untuk mengantar generasi penerus bangsa ke masa depan yang lebih cerah.
Kesempatan itu pula, H Syarief Abdullah Alkadrie menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada Mgr Agustinus Agus, yang merupakan Uskup Agung Pontianak. Ia mengaku sudah melihat informasi dan jejak-jejak Uskup dan sumbangsih Mgr Agus dalam kepramukaan Indonesia.
“Saya berterima kasih kepada Uskup Agung Pontianak, Mgr Agustinus Agus karena sumbangsihnya dan perhatiannya dengan kepramukaan Indonesia. Beliau juga saya kenal memiliki banyak kontribusi dan kompetensi yang luar biasa dalam hal kepramukaan,” tambahnya.
Kursus Pembina Mahir Tingkat Dasar Virtual 2021 menurut data panitia diikuti oleh 91 peserta virtual dan dihadiri lansung oleh Vincentius Martyadinata H sebagai Ketua Tim Kerja Kepramukaan Majelis Nasional Pendidikan Katolik.
Dihadiri juga oleh Yohanes Baptista, S.Pd, M.Pd, CHt.CT sebagai Ketua Tim Kerja Kepramukaan Majelis Pendidikan Katolik Keuskupan Agung Pontianak, ada Syarifah Salbiah sebagai Wakil Ketua Bidang Pembinaan Anggota Dewasa Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Kalimantan Barat. Hadir juga Drs. M. Shabriandi, M.Pd sebagai Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan beserta pengurus Tingkat Daerah Kalimantan Barat dan seluruh kakak — kakak tim pelatih dan narasumber kursus dan Panitia Kursus Pembina Pramuka Tingkat Dasar Virtual Tahun 2021.
Menutup audiensi Uskup Agung Pontianak, Mgr Agustinus Agu menyampaikan bahwa kesadaran akan pentingnya pendidikan karakter dalam kepramukaan harus mengedepankan nilai-nilai yang ada dalam Pramuka.
Uskup Agus mengingatkan bahwa semangat Trisatya dan Dasadarma haruslah menjadi semangat dan kunci utama untuk mampu menghadapi dan menyesuaikan diri dengan perkembangan dunia yang semakin kompleks dan yang cepat berubah.
“Sebagaimana yang Baden-Powel sebagai Bapak Kepanduan Dunia susun,” lanjut Uskup.
“Bahwa semua anggota Gerakan Kepanduan wajib menganut Trisatya dan Dasadarma. Kata-kata dan kalimat yang dipergunakan boleh jadi berbeda-beda antara Organisasi Kepanduan Nasional yang satu dengan yang lainnya karena disesuaikan dengan budaya setempat, akan tetapi semua itu berdasarkan pada Promise and Law,” kata nya.
Di penghujung audiensi, Uskup Agung Pontianak mendoakan dan memberkati semua peserta yang turut ikut terlibat baik peserta maupun panitia penyelengaraan.