Khazanah Islam

Doa Awal Tahun dan Akhir Tahun Hijriyah Amalan Malam 1 Suro ! 1 Suro 2021 Jatuh pada Tanggal Berapa?

Penulis: Jimmi Abraham
Editor: Jimmi Abraham
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Muharram.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Tahun Baru Islam 1 Muharram 1443 H jatuh pada Senin 9 Agustus 2021 berdasarkan kalender Hijriyah.

Sementara untuk libur nasional Tahun Baru Islam di Indonesia digeser dari Selasa 10 Agustus 2021 menjadi Rabu, 11 Agustus 2021.

Peringatan hari Tahun Baru Islam 1 Muharram diperingati diperingati sejak zaman sahabat Nabi yakni pada masa Khalifah Umar bin Khattab.

Muharram merupakan bulan kedua paling suci dalam tahun Islam setelah bulan Ramadhan.

Bulan Muharram memiliki keutamaan dan amalan sunnah yang bila dikerjakan akan mendapatkan pahala yang besar.

(Update berita khazanah islam lainnya disini)

Apa amalan 1 Suro yang bisa dilakukan oleh umat Islam ?

Pada malam 1 Suro, seluruh umat muslim disunnahkan untuk membaca doa akhir tahun dan awal tahun.

Sumber doa 1 Muharram bukan dari Rasulullah SAW melainkan dari ulama yang bertujuan untuk memuliakan malam pergantian tahun baru Islam.

Adapun tata cara membaca doa akhir tahun biasanya dilaksanakan sebelum salat maghrib berjemaah di masjid. 

Sementara itu, tata cara membaca doa awal tahun dibaca setelah shalat maghrib berjemaah di masjid.

Saat pandemi Covid-19, kita bisa membaca secara mandiri di rumah masing-masing.

Ilustrasi Tahun Baru Islam 1 Muharram 1443 Hijriyah. (Freepik/ @Kerfin7)

Bulan Suro Apa Boleh Puasa ? Apa Amalan Bulan Muharram sesuai Sunnah ?

Adab Membaca Doa Akhir Tahun dan Awal Tahun

Sebelum membaca doa, ada sejumlah tata cara atau adab yang harus diperhatikan. Pertama, posisi menghadap kiblat dan mengangkat tangan seperti sedang berdoa.

Berdoalah dengan suara lembut dan jangan dikeraskan. Dalam proses berdoa, yakinlah bahwa doa yang diucapkan akan dikabulkan oleh Allah SWT.

Terakhir, berdoa meminta kebaikan untuk seluruh umat muslim dengan khusyuk.

Berikut ini bacaan doa yang dianjurkan Nabi Muhammad SAW untuk dibaca di akhir dan awal tahun yang dikutip dari Habib Utsman bin Yahya dalam karyanya Maslakul Akhyar:

Doa Akhir Tahun

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

اَللَّهُمَّ مَا عَمِلْتُ مِنْ عَمَلٍ فِي هَذِهِ السَّنَةِ مَا نَهَيْتَنِي عَنْهُ وَلَمْ أَتُبْ مِنْه وَحَلُمْتَ فِيْها عَلَيَّ بِفَضْلِكَ بَعْدَ قُدْرَتِكَ عَلَى عُقُوبَتِي وَدَعَوْتَنِي إِلَى التَّوْبَةِ مِنْ بَعْدِ جَرَاءَتِي عَلَى مَعْصِيَتِكَ فَإِنِّي اسْتَغْفَرْتُكَ فَاغْفِرْلِي وَمَا عَمِلْتُ فِيْهَا مِمَّا تَرْضَى وَوَعَدْتَّنِي عَلَيْهِ الثّوَابَ فَأَسْئَلُكَ أَنْ تَتَقَبَّلَ مِنِّي وَلَا تَقْطَعْ رَجَائِ مِنْكَ يَا كَرِيْمُ

Allâhumma mâ ‘amiltu min ‘amalin fî hâdzihis sanati mâ nahaitanî ‘anhu, wa lam atub minhu, wa hamalta fîhâ ‘alayya bi fadhlika ba‘da qudratika ‘alâ ‘uqûbatî, wa da‘autanî ilat taubati min ba‘di jarâ’atî ‘alâ ma‘shiyatik. Fa innî astaghfiruka, faghfirlî wa mâ ‘amiltu fîhâ mimmâ tardhâ, wa wa‘attanî ‘alaihits tsawâba, fa’as’aluka an tataqabbala minnî wa lâ taqtha‘ rajâ’î minka yâ karîm.

Artinya:

“Tuhanku, aku meminta ampun atas perbuatanku di tahun ini yang termasuk Kau larang-sementara aku belum sempat bertobat, perbuatanku yang Kau maklumi karena kemurahan-Mu-sementara Kau mampu menyiksaku, dan perbuatan (dosa) yang Kau perintahkan untuk tobat-sementara aku menerjangnya yang berarti mendurhakai-Mu. Karenanya aku memohon ampun kepada-Mu. Ampunilah aku. Tuhanku, aku berharap Kau menerima perbuatanku yang Kau ridhai di tahun ini dan perbuatanku yang terjanjikan pahala-Mu. Janganlah pupuskan harapanku. Wahai Tuhan Yang Maha Pemurah.”

Doa Awal Tahun

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

اَللَّهُمَّ أَنْتَ الأَبَدِيُّ القَدِيمُ الأَوَّلُ وَعَلَى فَضْلِكَ العَظِيْمِ وَكَرِيْمِ جُوْدِكَ المُعَوَّلُ، وَهَذَا عَامٌ جَدِيْدٌ قَدْ أَقْبَلَ، أَسْأَلُكَ العِصْمَةَ فِيْهِ مِنَ الشَّيْطَانِ وَأَوْلِيَائِه، وَالعَوْنَ عَلَى هَذِهِ النَّفْسِ الأَمَّارَةِ بِالسُّوْءِ، وَالاِشْتِغَالَ بِمَا يُقَرِّبُنِيْ إِلَيْكَ زُلْفَى يَا ذَا الجَلَالِ وَالإِكْرَامِ

Allâhumma antal abadiyyul qadîmul awwal. Wa ‘alâ fadhlikal ‘azhîmi wa karîmi jûdikal mu‘awwal. Hâdzâ ‘âmun jadîdun qad aqbal. As’alukal ‘ishmata fîhi minas syaithâni wa auliyâ’ih, wal ‘auna ‘alâ hâdzihin nafsil ammârati bis sû’I, wal isytighâla bimâ yuqarribunî ilaika zulfâ, yâ dzal jalâli wal ikrâm.

Artinya:

“Tuhanku, Kau yang Abadi, Qadim, dan Awal. Atas karunia-Mu yang besar dan kemurahan-Mu yang mulia, Kau menjadi pintu harapan. Tahun baru ini sudah tiba. Aku berlindung kepada-Mu dari bujukan Iblis dan para walinya di tahun ini. Aku pun mengharap pertolongan-Mu dalam mengatasi nafsu yang kerap mendorongku berlaku jahat. Kepada-Mu, aku memohon bimbingan agar aktivitas keseharian mendekatkanku pada rahmat-Mu. Wahai Tuhan Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan.”

Tahun Baru Islam 1 Muharram 1442 H. (Freepik.com via Wartakota)

Twibbon Tahun Baru Islam 2021 Terbaru! Ini Cara Membuat & Cara Edit Twibbon 1 Muharram 1443 Hijriyah

Amalan Bulan Muharram

Dikutip dari jatim.kemenag.go.id, saat kegiatan pembinaan bagi ustadz, ustadzah dan santri TPQ yang diadakan oleh Penyuluh Agama Islam Fungsional (PAIF) di desa Tebas, M. Farihin selaku PAIF, mengatakan bulan Muharram menjadi tanda awal datangnya tahun baru bagi umat Islam.

Umat Islam sangat dianjurkan untuk menjalankan amalan sunnah di bulan Muharram.

Bulan Muharram memiliki banyak keutamaan dan bila menjalankan amalan sunnah akan mendapatkan pahala yang besar.

Salah satu amalan sunnah yang dikerjakan adalah puasa Asyura.

Puasa sunnah di Bulan Muharram berdasar pada hadits Abu Hurairah yang berbunyi "Seseorang datang kepada Rasulullah SAW, ia bertanya, setelah ramadhan puasa dibulan apa yang lebih afdhal..? Nabi menjawab: "Puasa di Bulan Allah, yaitu bulan yang kalian sebut dengan Muharram", (HR. Ibnu Majjah).

Adapun keutamaan puasa 10 Muharram adalah penghapusan dosa setahun yang lalu.

M. Farihin juga mengatakan selama bulan Muharram juga dianjurkan untuk muhasabah (introkspeksi diri) dan juga memperbanyak amal sholeh sebagai persiapan menghadapi kematian dengan menyantuni anak yatim piatu.

Dalam menyambut perayaan Tahun Baru Islam 2021 atau 1 Muharram 1443 H, umat Islam dianjurkan untuk membaca doa akhir tahun sebelum memasuki Tahun Baru Islam.

Dan setelah shalat maghrib, umat Islam dianjurkan untuk membaca doa awal tahun.

Sementara itu, Shekh Abdul Hamid menyebutkan, jika ada 10 amalan yang dapat diamalkan saat bulan Muharam, yakni:

- Ziarah

- Asyura

- Menjenguk orang sakit

- Silaturahmi

- Membuat celak mata

- Mandi

- Sedekah

- Memotong Kuku

- Menambah nafkah keluarga

- Membaca surat Al Ikhlas sebanyak 1.000 kali

Meski begitu, amalan yang sangat dianjurkan, yakni puasa.

"Seorang datang menemui Rasulullah SAW, ia bertanya, 'Setelah Ramadan, puasa di bulan apa yang paling utama?' Nabi menjawab, ‘Puasa di Bulan Allah, yaitu bulan Muharam.'" (HR Ibnu Majah).

Puasa yang dimaksud ini adalah puasa Tasua dan Asyura yang bisa dilaksanakan 9 dan 10 Muharram atau 28 dan 29 Agustus 2021 mendatang.

Puasa tersebut merupakan puasa sunnah.

Dalam riwayat tersebut, terdapat ganjaran yang diberikan terhadap umat muslim yang berpuasa, yakni dihapuskan dosa selama setahun sebelumnya.

Ucapan Selamat Tahun Baru Islam 1 Muharram 1443 H Bahasa Inggris , Arab dan Indonesia

Sejarah Tahun Baru Islam

Dikutip dari kalbar.kemenag.go.id, Tahun Baru Islam mulanya dihitung pada masa Umar bin Khattab, enam tahun setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW.

Ada riwayat yang menyebutkan, perhitungan tersebut ketika Khalifah mendapat surat balasan yang mengkritik bahwa suratnya terdahulu dikirim tanpa angka.

Lalu, ia bermusyawarah dengan para sahabat.

Mereka lalu berijima untuk menjadikan momentum hijrahnya Nabi Muhammad sebagai awal mula perhitungan awal tahun Islam.

(*)

Berita Terkini