TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Rukun Shalat adalah gerakan dan bacaan yang harus ada dalam Sholat.
Rukun Shalat tidak boleh ditinggalkan, karena akan membuat Sholat seseorang menjadi tidak sah.
Dalam kata lain, Rukun Shalat adalah hal wajib yang dilakukan saat Sholat.
• Apakah Sah Shalat Jika Tak Hafal Bacaannya?
Secara keseluruhan, Rukun Shalat ada 13.
1. Niat
Niat maksudnya menyengaja di dalam hati untuk melakukan Salat.
Sementara yang biasa dibaca adalah lafadz niat.
Niat adalah rukun Qalby.
2. Berdiri
Berdiri adalah rukun Shalat.
Namun hal itu bagi mereka yang mampu.
Jika tidak bisa berdiri, karena sakit dan lain sebagainya, maka seseorang dibolehkan Shalat dengan duduk.
Namun kalau tidak bisa juga, boleh dilakukan dengan berbaring.
• Apa Manfaat Sholat Dhuha Bagi Orang yang Rajin Mendirikannya? Cek 7 Keutamaan Shalat Dhuha
3. Takbiratul ihram
Saat takbiratul ihram, kita membaca “Allahu Akbar” diselingi dengan niat.
4. Membaca Surat Fatihah.
5. Ruku’ dengan thuma’ninah
6. I’tidal dengan thuma’ninah
7. Sujud dua kali dengan thuma’ninah
8. Duduk antara dua sujud dengan thuma’ninah
9. Duduk untuk tasyahud akhir
10. Membaca tasyahud akhir di waktu duduk di raka’at yang terakhir
11. Membaca salawat atas Nabi, setelah selesai tasyahud akhir
12. Mengucapkan salam yang pertama.
13. Tertib
Bagaimana Jika Tidak Hafal Bacaan Shalat
Perlu diketahui, ada lima bacaan Shalat yang wajib dibaca.
Jika lima bacaan Shalat ini tidak dibaca, maka Shalatnya tidak sah.
Namun demikian, ada solusi mengatasi masalah tersebut.
Simak penjelasannya dalam tulisan berikut ini:
Buya Yahya dalam satu ceramahnya menjelaskan, kelima bacaan yang wajib dibaca saat Sholat adalah sebagai berikut:
1. Takbiratul Ihram yang dilanjutkan dengan berniat.
2. Membaca surah Al Fatihah
3. Membaca bacaan Tasyahud Akhir
4. Sholawat
5. Salam
Adapun bacaan Sholat lainnya, menurut Buya Yahya hukumnya sunnah untuk membacanya.
Artinya, bisa tidak dibaca namun akan mengurangi keutamaannya.
Lalu bagaimana jika kelima bacaan wajib dalam Sholat ini belum hafal?
Buya Yahya menegaskan, untuk takbiratul ihram, bacaannya adalah Allahu Akbar yang disertai dengan berniat.
''Tidam dibaca pun sah jika terlintas di hati,'' jelasnya.
Adapun untuk al Fatihah, seseorang bisa membaca melalui catatan atau kertas khusus yang di dalamnya ada tulisan Al Fatihah.
''Bacanya pelan-pelan. Jangan banyak gerakan,'' kata Buya Yahya.
Selain menggunakan catatan, bisa juga tulisan al Fatihah disimpan di depan agar bisa dibaca.
Menurut Buya Yahya, hal itu boleh dilakukan.
Setelah membaca Al Fatihah, lalu dilanjutkan dengan Ruku.
''Anda tak baca ayat lainnya tidak apa, langsung rukuk saja,'' kata Buya Yahya.
''Kalau bacaan ruku' tidak hafal tidak apa-apa. Ruku' saja sudah sah,'' kata Buya Yahya.
Demikian pula saat I'tidal, Sujud dan di antara dua sujud.
Lalau bagaimana dengan bacaan tasyahud akhir?
Buya Yahya mengatakan, bacaa tasyahud akhir adalah sebagai berikut:
Attahiyyaatul mubaarokaatush sholawaatuth thoyyibaatu lillaah.
Assalaamu ‘alaika ayyuhan nabiyyu wa rohmatulloohi wa barokaatuh.
Assalaaamu’alainaa wa ‘alaa ‘ibaadillaahish shoolihiin.
Asyhadu allaa ilaaha illallooh wa asyhadu anna Muhammadar rosuulullooh.
''Cukup sampai situ. Jika tidak hafal, baca catatan,'' katanya.
Demikian pula untuk bacaan Sholawat dan Salam.
Bagaimana dengan orang yang tidak bisa membaca dan menghafal?
Buya Yahya menyatakan, cukup bacaan diganti dengan zikir.
''Baca zikir apa saja. Anda harus percaya diri bahwa itu sah,'' tegasnya.
Selain itu, bagi yang tidak hafal dan tidak bisa membaca, maka bisa juga melafazkan terjemahan dari bacaan Sholat yang wajib dibaca.
Namun demikian, bagi yang sudah tahu dan hafal bacaan Shalat, jangan meninggalkannya karena itu sunnah.
''Rugi. Kehilangan keutamaan baca tasbih-tasbih dan zikir di dalam Shalat,'' kata Buya Yahya.
Buya Yahya menegaskan, tata cara Shalat itu mudah.
Jika ada orang tidak bisa Shalat, maka yang salah gurunya.