Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Sambas Dukung Kebijakan Ekspor Melalui PLBN Aruk

Penulis: Muhammad Luthfi
Editor: Hamdan Darsani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Para pengunjung dan pedagang saat melaksanakan aktivitas jual beli di dan pameran di Pasar Aruk, yang terletak di Ress Area PLBN Aruk, Kecamatan Sanjingan Besar, Kabupaten Sambas, Jumat 9 April 2021.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Sambas mendukung upaya pemerintah pusat untuk melakukan ekspor melalui PLBN Aruk.

Disampaikan oleh staf bidang promosi di kegiatan Expo Dinas Pertanian Kabupaten Sambas, di PLBN Aruk, Efendi mengatakan Dinas Pertanian sangat mendukung PLBN Aruk menjadi tempat untuk kegiatan ekspor-impor.

Bahkan kata dia, mereka di Dinas pertama sudah menyiapkan produk-produk lokal yang permintaannya tinggi untuk disiapkan untuk di ekspor melalui PLBN Aruk.

Baca juga: Warga Sambas Harap Program Gerbangdutas Bisa Percepat Pelaksanaan Ekspor-impor Melalui PLBN Aruk

"Kami dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Sambas menggelar Expo untuk mendukung dan mengenalkan produk Kabupaten Sambas dalam rangka mendukung ekspor ke luar negeri melalui PLBN Aruk," ujarnya, Minggu 11 April 2021.

Kata dia, dalam beberapa tahun terakhir sejak dimulainya kegiatan ekspor melalui PLBN Aruk, ada beberapa produk lokal yang memang diminati oleh masyarakat di luar negeri.

"Terutama adalah komoditas yang kita kembangkan dan di minati oleh masyarakat luar negeri, seperti pisang, nanas, buah naga dan jeruk," katanya.

Dijelaskan dia, selain itu juga ada produk-produk perkebunan seperti kelapa juga diminta oleh Malaysia, untuk di pasok ke negeri Jiran itu.

"Kalau jumlah pastinya di Dinas Perdagangan (total ekspor-red), tapi yang selama ini rutin di ekspor adalah nanas, buah naga, jeruk dan pisang. Termasuk kelapa juga diminta rutin oleh negara tetangga kita," katanya.

Dia mencontohkan untuk komoditas buah jeruk Sambas kata dia, diminta sampai dengan 5 ton dalam kurun waktu 3 bulan.

Hanya saja saat ini karena pandemi Covid-19 kata dia, jadi kegiatan ekspor produk-produk lokal Sambas itu sedikit terganggu.

"Kalau jumlahnya bervariasi, jeruk kemarin selama tiga bulan bisa sampai 5 ton. Dan permintaannya juga cukup tinggi. Tapi karena pandemi Covid-19 ini, Ekspor kita sedikit terkendala dan sempat dibatalkan kerjasama dengan pihak Malaysia," tutupnya. (*)

Berita Terkini