TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Apa itu qadha dan qadar? Untuk mengetahuinya, artikel ini akan menjelaskan pengertian Qada dan Qadar lengkap dengan hikmah beriman kepada Qada dan Qadar.
Qadha adalah ketetapan Allah SWT sejak zaman azali (zaman dahulu sebelum diciptakan alam semesta) sesuai dengan kehendak-Nya tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan mahluknya.
Qadar yaitu Perwujudan dari qadha atau ketetapan Allah SWT dalam kadar tertentu sesuai dengan kehendak-Nya.
Qadarnya Allah ini juga biasa disebut dengan istilah takdir.
Hubungan antara qadha dan qadar yaitu hubungan yang tidak dapat dipisahkan dan merupakan satu kesatuan.
Mengapa? Karena qadha diibaratkan “rencana”, sedangkan qadar sebagai “perwujudan atau kenyataan” yang terjadi.
Jadi, apa itu beriman kepada qadha dan qadar?
Baca juga: Jelaskan Pengertian Qada! Kunci Jawaban Buku Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas 6 Halaman 73 dan 74
Iman kepada qadha dan qadar yaitu percaya dengan sepenuh hati bahwa Allah SWT telah menentukan segala sesuatu yang akan terjadi pada mahluknya.
Setiap manusia, telah diciptakan dengan ketentuan-ketentuan dan telah di atur nasibnya sejak zaman azali.
Meski ada takdir Allah SWT, bukan berarti kita sebagai manusia bermalas-malasan menunggu nasib tanpa berusaha atau berikhtiar.
Karena sebuah keberhasilan tidak akan tercapai tanpa adanya usaha.
Jadi, usaha tetap harus dilakukan.
Tetapi, bagaimanapun hasilnya, harus dapat diterima dengan lapang dada, Karena itu merupakan takdir Allah SWT.
Beriman kepada Qada dan Qadar adalah rukun iman keenam.
Qada secara bahasa bermakna ketetapan, keputusan, pelaksanaan.
Baca juga: Doa Sebelum Belajar dan Doa Sesudah Belajar Lengkap dengan Tulisan Arab, Latin dan Artinya
Sementara secara istilah, pengertian Qada adalah keputusan atau ketetapan Allah SWT bagi makhluk-Nya, yang tak bisa diubah, ditunda atau dimundurkan.
Contoh dari Qada di antaranya adalah:
1. Matahari terbit dari timur dan tenggelam di barat
2. Kematian
3 Perputaran bumi dan serta planet pada porosnya.
Hikmah Beriman kepada Qada
Ada banyak sekali hikmah beriman kepada Qadha, di antaranya adalah sebagai berikut:
1) Datang ke sekolah atau kegiatan lainnya tepat waktu.
2) Memanfaatkan waktu untuk belajar dan hal lain yang positif.
3) Menerima berapa pun uang jajan yang diberikan orang tua.
4) Tidak bersikap sombong di rumah, di sekolah atau di lingkungan masyarakat
5) Berhati-hati jika berada di tempat keramaian atau di jalan raya yang padat kendaraan.
6) Bertanggung jawab atas tugas yang diberikan kepadanya.
7) Santun dan rendah hati dalam bersikap di mana pun ia berada
Sementara Qadar secara bahasa bermakna sebagai ukuran atau pertimbangan.
Adapun pengertian Qadar secara istilah adalah ketentuan Allah SWT yang telah berlaku terhadap semua makhluk-Nya yang bisa diubah.
Contoh-Contoh Qadar adalah sebagai berikut:
1) Menjadi pintar dan menjadi juara kelas karena belajar dan berdoa.
2) Menjadi juara lomba pidato atau juara lomba cerdas cermat karena gigih berlatih.
3) Menjadi anak yang disenangi dalam pergaulan karena ramah dan suka menyapa kepada siapa saja.
4) Menjadi anak yang pandai membaca alQur'±n dan menjadi qari/qariah terbaik di sekolah atau sampai ke tingkat provinsi harus usaha yang gigih.
Hikmah beriman kepada qada
Seseorang yang beriman kepada qada akan bersikap dan berperilaku, antara lain sebagai berikut.
1. Datang ke sekolah atau kegiatan lainnya tepat waktu.
2. Memanfaatkan waktu untuk belajar dan hal lain yang positif.
3. Menerima berapa pun uang jajan yang diberikan orang tua.
4. Tidak bersikap sombong di rumah, di sekolah atau di lingkungan masyarakat.
5. Berhati-hati jika berada di tempat keramaian atau di jalan raya yang padat kendaraan.
6. Bertanggung jawab atas tugas yang diberikan kepadanya.
7. Santun dan rendah hati dalam bersikap di mana pun ia berada
Hikmah Beriman kepada Qadar
Ada banyak sekali hikmah dari beriman kepada Qadar.
Seseorang yang beriman kepada qadar akan bersikap dan berperilaku, antara lain sebagai berikut:
1) Menyadari bahwa semua cita-cita yang diinginkan harus diusahakan.
2) Memiliki rasa percaya diri dalam menghadapi tugas. Misalnya mengerjakan PR sendiri.
3) Giat dan disiplin dalam belajar. Misalnya, sebelum berangkat tidur, harus belajar terlebih dahulu.
Sumber: Kemendikbud.go.id, Buku Siswa Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas 6 SD.