Harisson Minta Kadiskes KKU Tak Usah Banyak Berkilah, Jika Tak Mampu Ajukan Pengunduran Diri

Penulis: Anggita Putri
Editor: Try Juliansyah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kadiskes Provinsi Kalbar, Harisson saat melakukan razia di Warung Kopi di Jalan Ilham Pontinak, Jumat 11 Desember 2020.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, Harisson menegaskan kalau memang Kadiskes Kayong utara tidak sanggup melaksanakan tracking dan testing dalam upaya menyelamatkan warga Kayong Utara, lebih bagus untuk mengajukan permohonan pengunduran diri saja.

Ia mengatakan setelah SATGAS Covid-19 Provinsi menegur kinerja tracing dan testing Kayong Utara baru lah jumlah sampel yang dikirim berangsur naik, itu pun tidak banyak naiknya.

Harisson mengatakan bahwa Data pengiriman sampel dari Kayong Utara pada bulan Desember 2020 hanya 4 sampel.

“Lalu minggu pertama Januari 2021 tidak mengirim sampel, minggu ke-2 sebanyak 22 sampel. Minggu ke 3 hanya 28 sampel minggu ke-4 januari 2021 menjadi 43 sampel,” ujarnya.

Cegah Masalah Sosial di Kota Pontianak, Kadinsos Utamakan Edukasi dan Urus Akar Masalah

Padahal seharus nya menurut standar WHO pemeriksaan sampel swabs PCR sebagai hasil tracing dan testing dilakukan minimal 1 orang per 1.000 jumlah penduduk per minggu.

“Jadi Kayong Utara harus melakukan pemeriksaan sampel swabs minimal 127 sampel per minggu,” ucapnya.

Tahun 2020 lalu tepat nya bulan Juli 2020, Gugus Tugas Provinsi pernah diturunkan ke Kayong Utara dalam melaksanakan testing dan tracing, waktu itu dilaksanakan Rapid Test Antibodi.

hal ini juga dikarenakan pada waktu itu Kayong Utara lemah melaksanakan tracing dan testing sehingga Ketua Gugus Tugas Provinsi menganggap perlu diturunkan tim ke Kayong Utara.

Ketua SATGAS Covid-19 KALBAR, dalam hal ini, Gubernur Kalbar pernah memanggil semua kepala dinas kesehatan kabupaten kota Se- Kalimantan Barat, pada tanggal 17 Desember 2020.

“Pada saat itu dilakukan evaluasi terhadap kinerja penanganan covid di Kalbar. Penekanan yang dibahas Pak Gubernur adalah penting nya tracing dan testing dan pengiriman sampel ke Provinsi untuk dilakukan pemeriksaan lab di Untan,” ujarnya.

Jadi sebelumnya sudah diingatkan, namun masih saja Kayong Utara lemah dalam pelaksanaan Tracing dan Testing.

“Tracing dan testing ini sangat penting dilakukan bahkan merupakan hal yang utama dalam penanganan covid-19,” tegasnya.

Dengan tracing dan testing satgas akan mengetahui peta sebaran covid dan dapat segera melakukan kebijakan atau langkah dalam memutus mata rantai penularan.

Terhadap seseorang yang diketahui tengah tertular covid maka dilakukan isolasi supaya tidak menularkan ke orang lain dan selanjutnya dilakukan pengobatan terhadap orang tersebut.

Pengobatan pada penderita covid sangat bergantung pada deteksi dini atau diagnosis dini dan kecepatan dalam pemberian obat-obatan dan perawatan.

Swab PCR 158 Orang Penumpang Longboat Rute Kayong Utara - Pontianak, 18 orang Positif COVID-19

“Bagaimana kita mau menyelamatkan pasien covid jika kita tidak mampu mendeteksi secara dini apakah dia tertular atau tidak. Jadi tracing dan testing itu untuk menyelamatkan masyarakat dalam era pandemi covid ini,” tegasnya.

Sekali lagi Harisson menekankan jangan anggap remeh.

Ia katakan Puskesmas Telok Melano Kayong Utara melakukan pengiriman sampel swabs sebanyak 5 sampel pada tanggal 25 Januari 2021, dan hasil nya semua Kasus Konfirmasi atau Positif.

“Bagaimana dengan kecamatan lain di Kayong Utara,” tanya Harisson.

Ia juga membeberkan hasil razia pada penumpang trasnportasi air rute Kayong Utara-Pontianak.

Satu diantaranya, Seorang Ibu umur 51 tahun, yang tinggal di Sukadana, menggunakan longboat ke Pontianak.

“Pada 25 Januari 2020, lalu kami swabs, hasil swabs nya positif dengan nilai Ct 14,61. Dengan nilai Ct ini Ibu tersebut dapat menjadi super spreader, menyebarkan covidnya kemana mana. Sekarang Ibu ini masih kami isolasi dan diobati di Upelkes,” tegas Harisson.

Gubernur Sutarmidji Pastikan Razia Transportasi Air Rute Kayong Utara Pontianak akan Terus Dilakukan

Hasil lab terakhir pada Ibu ini masih tetap positif walaupun sudah menunjukkan tren penurunan jumlah viral load nya.

“Masih banyak contoh kasus lain, jadi SATGAS Covid Kayong Utara jangan santai,” pungkasnya.(*)

Berita Terkini