TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH - Jenazah Almarhum Muhammad Nurkholifatul Amin korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182, telah teridentifikasi dan dipulangkan ke Bandara Supadio Kubu Raya, yang disambut langsung oleh Bupati Mempawah, Erlina, Minggu 24 Januari 2021.
Lanjut setelah itu jenazah pun dibawa pulang ke rumah duka yang ada di Desa Sengkubang, Kecamatan Mempawah Hilir, tepatnya di samping Kampus I Pontren Darussalam Sengkubang, dan tiba sekitar pukul 09.05 WIB.
Kepergian Muhammad Nurkholifatul Amin bersama isterinya sangat mengejutkan pihak keluarga, tak ada yang menyangka akan hal itu, bahkan tak ada firasat yang dirasakan.
Baca juga: Gubernur Sutarmidji Ingatkan Keluarga Korban Sriwijaya SJ-182 Hindari Calo Asuransi Kecelakaan
"Tidak ada firasat sama sekali, karena sebelum penerbangan, sekitar jam 11 siang Adik saya masih sempat mengubungi, mengatakan mau pulang, udah itu saja. Dia mau dijemput menggunakan Taksi," jelas Ustad Yusdiansyah yang merupakan Abang kandung dari Agus Minarni.
Dengan mata yang berkaca-kaca menahan duka, Ustad Yusdiansyah menjelaskan, sebenarnya adiknya pulang ke Mempawah atau penerbangan Ke Pontianak terjadwal tanggal 5 Januari 2021, menggunakan Pesawat Nam Air.
"Namun karena diberlakukan banyak persyaratan seperti wajib PCR jalur udara, sehingga tidak terkejar, dan ganti jadwal dengan menggunakan pesawat lain," terangnya.
Ditemui sebelum Jenazah Muhammad Nurkholifatul Amin tiba dirumah duka, Yusdiansyah lanjut menjelaskan, bahwa almarhum dan almarhumah memiliki dua anak, yang keduanya meneruskan jenjang pendidikan di pulau Jawa.
"Yang satu kuliah di Universitas Islam Darussalam Gontor memasuki semester 5, dan satunya lagi masih menjadi santri, di Pondok Modern Gontor," bebernya lagi.
Yusdiansyah juga menjelaskan tentang keponakannya yang meneruskan pendidikan di pulau Jawa, mengingat rumah mertua dari Agus Minarni dekat dengan Pondok Pesantren.
"Ya, karena dulu kan, rumah mertuanya dekat dengan Pondok Pesantren, jadi sempat jenguk dan nengok anak-anaknya," jelasnya lagi.
Abang ipar Muhammad Nurkholifatul Amin ini juga mengatakan dirinya dan pihak keluarga sudah berusaha mengikhlaskan kepergian dari almarhum dan almarhumah.
"InsyaAllah kita sudah mengikhlaskan kepergian mereka, dan kita berdoa bersama semoga Almarhum dan almarhumah dalam keadaan Khusnul khotimah," doanya.
Ustad Yusdiansyah juga mengatakan kejadian dan peristiwa ini sudah qodarullah ataupun ketepatan yang telah Allah tentukan.
"Kita percayakan ini semua sudah menjadi ketentuan, dari awal kita sudah berusaha ikhlas dengan ketetapan ini," tegasnya lagi.
Ustad Yusdiansyah juga menyampaikan rasa terimakasihnya kepada pihak Pemkab Mempawah yang telah memberikan bantuan, berupa biaya pendidikan kepada kedua keponakannya.
"Alhamdulillah dari pihak Pemkab ada yang memberikan santunan berupa biaya pendidikan kepada kedua anak korban, kita sangat bersyukur atas semua itu," tutupnya. (*)