Kisah Ebtani, Pejuang Pangan di Masa Pandemi Covid-19 di Sambas

Penulis: Muhammad Luthfi
Editor: Try Juliansyah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Komunitas pemuda tani yang tergabung dalam Komunitas Petani Muda Ujung Negri, Ebtani saat menunjukkan gambas hasil panennya. (Istimewa/Ebtani)

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Komunitas pemuda tani yang tergabung dalam Komunitas Petani Muda Ujung Negri, Ebtani bersama dengan Fredi dan teman lainnya, begitu konsen menekuni usaha tani di sektor hortikultura terutama sayur-sayuran.

Kali ini, Ebtani, petani muda asal Kecamatan Galing, dia sudah mulai menekuni dunia pertanian sejak beberapa waktu yang lalu.

Dia menanam berbagai sayur-sayuran dan salah satunya adalah gambas. Dia katakan, saat ini untuk satu kali panen dia bisa menghasilkan ratusan kilogram gambas di kebunnya.

"Sekarang lagi panen gambas dengan hasil 200 sampai 400 kilogram tiap kali panen, dan panennya tiap hari atau maksimal dua hari sekali," ujarnya, Minggu 10 Januari 2021.

Baca juga: Singkawang Tambah 21 Terkonfirmasi Covid-19, dr Barita: Total 66 Pasien

Dijelaskan dia, sejak umur 35 hari dari penanaman, gambas tersebut sudah bisa dipanen untuk kemudian di jual. Kata dia, dari satu kali tanam, dia bisa panen sebanyak 25-30 kali panen dalam satu musim tanam.

"Gambas baru bisa di panen mulai umur 35 hari setelah tanam. Dengan maksimal panen di musim panennya 25-30 kali panen," katanya.

Dari tanam gambas saja kata Ebtani, mereka bisa mendapatkan penghasilan yang cukup menjanjikan. Dengan harga jual yang cukup menggiurkan.

"Perkilogram kita jual 6 ribu rupiah, dan panennya bisa beberapa kali sejak usia 35 hari," tutupnya. (*)

Berita Terkini