TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINGKAWANG - Wali Kota Singkawang, Tjhai Chui Mie mengatakan, berberapa waktu lalu dirinya bersama pengurus inti perayan Cap Go Meh telah menggelar rapat internal.
Hasilnya, telah disepakati semua kegiatan yang mengundang kerumunan akan ditiadakan.
Sehingga pada perayaan Cap Go Meh mendatang hanya akan diisi dengan menghiasi Kota Singkawang, untuk mencegah terjadinya kerumunan.
Meski demikian, Tjhai Chui Mie katakan, untuk ritual peribadahan masih dapat dilakukan masyarakat di masing-masing Kelenteng.
"Hanya saja untuk festival pawai tatung ditiadakan, pentas seni budaya di Kridasana juga ditiadakan, pawat malam lampion pun ditiadakan," papar Tjhai Chui Mie kepada awak media, Rabu 6 Januari 2021 kemarin.
Peniadaan sejumlah kegiatan ini, dia katakan sebagai upaya untuk mencegah terjadinya kluster baru dan penyebaran Covid-19 khususnya di Kota Singkawang.
Baca juga: Rapat Koordinasi Kawal Percepatan Penyerapan APBD Singkawang
Pasalnya, setiap momen Perayaan Imlek dan Cap Go Meh, Kota Singkawang akan dikunjungi oleh ribuan orang, bahkan masyarakat dari luar Negeri pun berkunjung ke Kota Singkawang.
Dia lanjutkan, apabila pada Februari mendatang Kota Singkawang berada di Zona Hijau wilayah penyebaran Covid-19, pihaknya mungkin akan menggelar perayaan Cap Go Meh secara kecil-kecilan.
"Tapi selama tidak ada perubahan (masih zona oranye-red) kami akan tiadakan kegiatan-kegiatan yang berpotensi mengumpulkan orang ramai," katanya.
Selain itu, terkait aturan Gubernur Kalbar yang mengharuskan pendatang untuk menunjukan hasil swab negatif Covid-19, menurutnya bukan sebuah kendala.
Pasalnya, pada perayaan Imlek dan Cap Go Meh ini memang ditiadakan acara-acara yang berpotensi kerumunan, sehingga perayaan kali ini memang tidak mengundang orang luar untuk datang.
"Itu sudah pasti tidak ada kedatangan karena kita tidak ada acara (Festival), yang ada cuma ritualnya aja," tukasnya. (*)