Citizen Reporter

HMPS HKI Sukses Gelar Talkshow Bertema 'Kuliah Era Pandemi, Kemana Hak Mahasiswa Dibawa Lari

Editor: Try Juliansyah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS), Hukum Keluarga Islam (HKI), Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak, belum lama ini menyelenggarakan Talkshow secara virtual melalui aplikasi Google Meet, dengan tema 'Kuliah Era Pandemi, Kemana Hak Mahasiswa Dibawa lari?'.

Citizen reporter :

Samia (Staff Anggota bidang Adkum)

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS), Hukum Keluarga Islam (HKI), Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak, belum lama ini menyelenggarakan Talkshow secara virtual melalui aplikasi Google Meet, dengan tema 'Kuliah Era Pandemi, Kemana Hak Mahasiswa Dibawa lari?'.

Faisal Amin, selaku kepala bidang Advokasi dan Hukum mengatakan alasannya mengangkat tema ini, karena salah satu wujud HMPS ingin memastikan bahwa hak mahasiswa selalu menjadi prioritas utama.

“Alasan HMPS HKI angkat tema ini merupakan salah satu wujud HMPS ingin memastikan bahwa hak mahasiswa selalu menjadi prioritas utama khususnya dalam perkuliahan mahasiswa hukum keluarga islam fakultas syariah,” Ujarnya.

Dari Talkshow ini Faisal juga berharap hak-hak mahasiswa ke depannya menjadi prioritas utama yang dapat dilaksanakan sesuai aturan yang ada.

Baca juga: Bawaslu Masih Terus Lakukan Penanganan Dugaan Pelanggaran Pemilu oleh Ketua KPPS dan Oknum Pemilih

“Harapan saya dengan adanya talkshow hak-hak mahasiswa ke depannya menjadi proritas utama yang dapat dilaksanakan sesuai aturan yang ada, sehingga mahasiswa dapat melaksanakan kuliah dengan enjoy dan mendukung kemajuan kampus kita,” ujarnya.

Talkshow ini di isi oleh Bapak Rasiam, SEI MA, dan Chaerul Hatami sebagai pemateri.

Faisal mengungkapkan alasan nya memilih bapak Rasiam dan Hatami sebagai pemateri karena kedua pemateri ini mengerti benar bagaimana dengan perasaan mahasiswa ketika hak mahasiswa diabaikan.

“HMPS memilih bapak Rasiam sebagai pemateri pada acara talkshow kali ini dengan alasan, yaitu beliau merupakan mantan aktivis kampus, yang pernah menjabat sebagai ketua Dema kampus ini pada masanya, sehingga beliau mengerti apa yang dirasakan mahasiswa pada saat ini terlebih pada masa pandemi ini," ujarnya.

"Kami juga mengundang wakil Dema fakultas syari’ah dengan alasan, yaitu beliau pada masa ini mengerti apa yang dirasakan mahasiswa pada saat ini terlebih pada masa pandemi ini,” jelasnya.

Muhammad Aditya Saputra, selaku ketua umum HMPS HKI memberi apresiasi terkait talkshow yang telah diselenggarakan.

“Saya pribadi sangat mengapresiasi kegiatan yang selenggarakan oleh bidang Adkum, walaupun sudah mendekati MUBES (Musyawarah Besar), kawan-kawan masih tetap semangat dalam menjalankan program kerjanya, tentunya hal seperti inilah yang saya harapkan," katanya.

Kemudian kata Aditya tema yang diangkat pun sangat menarik, yakni sesuai dengan situasi dan kondisi yang terjadi pada saat ini.

"Saya harapkan kepada kawan-kawan, dengan adanya talkshow ini, dapat menjawab semua pertemuan yang selama ini belum terjawab di hati kawan-kawan," katanya.

"Serta mari bersama-sama kita senantiasa untuk berdoa agar di tahun 2021 kita sudah bisa melaksanakan kuliah secara tatap muka, Aamiin yaa  rabbal ‘alamin,” harapnya seraya berdoa.

Peserta yang mengikuti Talkshow ini berasal dari ruang lingkup IAIN Pontianak, khususnya Fakultas Syariah Prodi HKI.

Khoiril Rizaldi, Mahasiswa semester satu Prodi HKI Angkatan 2020 menyampaikan harapannya terhadap talkshow tersebut.

Menurutnya talkshow ini dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan mahasiswa terutama tentang subsidi kuota dan sarana fasilitas kampus.

“Saya sangat mengapresiasi dengan adanya talkshow ini, dengan begitu pertanyaan-pertanyaan kami sebagai mahasiswa, terutama tentang subsidi kuota, dan penggunaan sarana fasilitas kampus sudah terjawab, dan kami merasa puas dengan adanya talkshow ini," katanya.

"Pemateri juga menyampaikan keluh kesah sesuai dengan yang saat ini para mahasiswa rasakan," tambahnya.

Khoirul juga berharap, untuk ke depannya semoga perkuliahan secara offline dapat terlaksakan.

"Karena jika online seperti ini banyak kendala yang dialami para mahasiswa, baik dari jaringan, kuota dan masih banyak kendala lainnya,” tutupnya. (*)

Berita Terkini