Laporan Wartawan Tribun Pontianak Jovi Lasta
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2021 memberikan izin perguruan tinggi membuka kembali perkuliahan tatap muka. Cindy Ervina satu diantara mahasiswi Prodi Ilmu Politik Universitas Tanjungpura menyampaikan apa yang dirasakannya selama menjalani perkuliahan via daring saat ditemui tribun di Warung Kopi Jalan Panglima Aim, Tanjung Hulu, Kota Pontianak, Sabtu 5 Desember 2020.
Cindy menjelaskan perkuliahan via daring sulit untuk menyesuaikan diri dikarenakan beberapa faktor. Salah satunya adalah kualitas sinyal setiap daerah di Indonesia tidak semuanya bagus untuk menunjang perkuliahan via daring dan kendala kuota.
“Perkuliahan via daring selain memberikan materi pelajaran, identik dengan pemberian tugas-tugas bahkan biasanya satu mata kuliah berarti satu tugas,” jelasnya.
Dia merasakan sebagai mahasiswa diperlukan diskusi dengan dosen terkait perkuliahan dan belajar mandiri memahami materi belajar.
Beberapa daerah asal mahasiswa tidak memiliki jaringan internet yang memadai serta menjadi kesulitan bagi mahasiswa daerah.
Jadi mungkin kami setuju dengan kebijakan untuk kuliah tatap muka tetapi harus mengikuti syarat-syarat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Salah satu anjuran yaitu dibentuknya Satgas Covid-19, setiap Rektor dan dekan-dekan setiap kampus memberikan laporan perkembangan setiap bulannya, serta fasilitas penunjang perkuliahan tatap muka ditingkatkan lagi, tutur Cindy.
Baca juga: Sumarni Terima Bantuan Dari Komunitas Motor Dalam Gerakan Amal Solidaritas Sosial
Penyebaran setiap zona Covid-19 sebagai acuan apakah bisa dilakukan kuliah tatap muka ataupun tidak.
Sistem-sistem perkuliahan menyesuaikan kondisi saat ini. Terkait dengan sistemnya nanti di ruang kelas yaitu kuota mahasiswa masuk dibatasi menjadi dua sesi perkuliahan.
“Satu kelas itu mungkin 40 orang bisa dibatasi menjadi duapuluh orang yang masuk dan duapuluhnya lagi dijam berikutnya, tetap menjaga jarak didalam kelas serta disediakan tempat untuk mencuci tangan,” ujar Cindy.
Menurut Cindy, sistem perkuliahan nanti bisa dilaksanakan perkuliahan tatap muka dan juga via daring karena perkuliahan via daring mengeluarkan biaya lagi serta bantuan pemerintah juga terbatas. Maka dari itu, sistem ini sedikit demi sedikit mengurangi beban mahasiswa apalagi yang berasal dari daerah. (*)