Laporan wartawan Tribun Pontianak Muhammad Rokib
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Memaknai hari sumpah pemuda yang ke 92 tahun 28 Oktober 2020 ini, tantangan Pemuda harus bisa menyesuaikan diri terhadap kemajuan zaman di era digitalisasi.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Universitas Panca Bhakti (UPB) Pontianak, Dr Ir. Sigit Sugiardi, MP menyampaikan bahwa hari sumpah pemuda bermakna penting dalam membangun negara Indonesia.
"Pemuda dan pemudi merupakan tulang punggung negara, kewajiban kita membangun negara,"
"Saat ini kita sudah masuk era digital, sangat berbeda dengan 78 tahun lahirnya semangat pemuda-pemudi untuk Bersatu memiliki jiwa Nasionalisme dengan Sumpah Pemudanya," jelasnya.
Sebagaimana bunyi Sumpah Pemuda yang digaungkan adalah “Mengaku bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia.
Berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
Menjunjung Bahasa persatuan, bahasa Indonesia”.
"Mungkin di era teknologi, tak ada lagi sekat antara ruang dan waktu, komunikasi bisa menjadi lebih cepat dan menjangkau sebaran wilayah yang luas.
Sehingga seharusnya persatuan menjadi lebih mudah ditemui.
Perkembangan teknologi harus dimanfaatkan secara tepat oleh para generasi muda bangsa," ungkapnya.
Baca juga: Pelayanan Bagi Mahasiswa UPB Pontianak Bisa Melalui Link Siakad dan WhatsApp
Lebih lanjut dijelaskannya, pemuda sebagai garda terdepan dalam menyampaikan informasi tentu harus melakukan pemilihan informasi yang valid dan menghindari berita ‘hoax, karena menurutnya jika informasi yang disampaikan salah tentu berakibat fatal.
"Informasi merupakan langkah bijak yang harus dilakukan.
Yang sering terjadi, sering kali perbedaan pendapat kadang kala justru menimbulkan perpecahan,"
"Seringkali juga pemanfaatan waktu dalam penggunaan teknologi justru tidak dimanfaatkan untuk kepentingan membangun produktivitas yang baik," lanjutnya.
Ia mencontohkan masih banyaknya para pengguna teknologi yang hanya terfokus pada penggunaan game dan media sosial yang lupa akan waktu, sehingga akan membuat kaum milenial menjadi penyandu dan larut dalam waktu yang ada.
"Generasi muda, harus kembali lagi mengingat janji para pemuda di masa dulu.
Sebab, isi dari sumpah akan terus mengingatkan kaum muda untuk bersatu dan berkontribusi terhadap negara.
Bahkan, di era digital, makna Sumpah Pemuda jauh lebih penting dari sebelumnya. Perkembangan teknologi justru membantu anak muda lebih mudah berkontribusi terhadap negara.
Inovasi dan kreatifitas kaum muda Indonesia tidak kalah dengan kaum muda di negara lain," imbuhnya.
Menurutnya banyak cara yang bisa dilakukan dengan teknologi, seperti halnya meluncurkan solusi dalam memperbaiki kualitas hidup sehari-hari.
Ataupun bahkan menciptakan terobosan, kreasi, inovasi dan kehidupan baru yang dapat mengakselerasi produktivitas kearah yang lebih baik.
"Hidup Kaum Muda Indonesia, kader bangsa yang sangat dibanggakan sebagai penerus tuk memajukan dan mengharumkan Bangsa dan Negara," pungkasnya.