Virus Corona Masuk Kalbar

BREAKING NEWS - Gubernur Sutarmidji Umumkan Ajudannya Positif Covid-19 & Beberkan Hasil Swab Dirinya

Penulis: Syahroni
Editor: Syahroni
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kasus konfirmasi positif Covid-19 di Kalimantan Barat terus mengalami peningkatan.

Hari ini Jumat (25/9/2020), Sutarmidji menerangkan ada tambahan 9 kasus konfirmasi Covid-19 berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium sehari sebelumnya yang dirawat di rumah sakit.

Angka keterjangkatan ditegaskannya terus meningkat oleh karena masyarakat harus selalu taat protokol kesehatan.

Gubernur Kalbar, Sutarmidji mengingatkan bagi mereka yang tidak ada penyakit bawaan memang tidak fatal sehingga banyak yang positif tidak ada gejala.

Namun bagi mereka yang mempunyai penyakit bawaan akan fatal, bagi yang sehat juga harus memikirkan kesehatan orang sekitarnya ataupun keluarganya.

"Hari ini ada tambahan 9 orang positif yang dirawat di rumah sakit," ucap Sutarmidji saat diwawancarai, Jumat (25/9/2020).

Ia menerangkan saat ini pasien yang dirawat di rumah sakit dan positif semakin bertambah.

Bupati Jarot Tegaskan Pembangunan Jembatan Ketungau II Akan Diselesaikan Tahun Ini

Bahkan khusus RSUD Soedarso sendiri Midji menetangkan terdapat 35 orang dirawat dan positif Covid-19.

"Total se-Kalbar yang dirawat saat ini ada 78 orang, kita tidak boleh lengah dalam menangani ini," kata Sutarmidji.

Saat bersamaan Sutarmidji juga menyampaikan bahwa ada ajudan dari dirinya yang terpapar virus corona dan hasil swabnya mengandung virus corona.

Untuk saat ini ajudan yang bersangkutan diminta untuk melakukan isolasi.

"Ada ajudan juga yang positif, dalam kandungan hasil swab mereka ada virus, tapi masih rendah, seperti ada yang 7, 15, 70, tapi ada diatas 500 copies virus," tegas Sutarmidji.

Meskipun kandungan virus ditubuh ajudan yang bersangkutan sangat kecil serta tidak ada gejala, Sutarmidji menegaskan yang bersangkutan harus isolasi.

"Kandungan virusnya kecil, biasanyakan ada yang mencapai jutaan virus. Meskipun kandungan virusnya kecil, jadi mereka saya suruh isolasi," ujarnya.

Selain menyampaikan hasil swab ajudannya, Sutarmidji juga menyampaikan hasil swab dirinya.

Ia bersyukur hasil dua kali swab yang dilakukan pada dirinya negatif.

"Kalau saya sudah 2x swab Alhamdulillah hasilnya negatif," ucap Midji.

Mantan Wali Kota Pontianak dua periode ini menegaskan, saat ini tidak ada jaminan orang sekitar Anda tidak terpapar virus.

"Kecuali ada hasil swab PCR, jaga diri, proteksi diri Anda, untuk keselamatan Anda dan keluarga," pungkasnya.

Gubernur Kembali Meradang, Sutarmidji: Saya tak Larang Maskapai Terbang, Saya Larang Bawa Penumpang

Pasien Komorbid berbahaya terinfeksi Covid-19

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, Harisson mengatakan pasien yang dinyatakan terkonfirmasi Covid-19 yang disertai penyakit penyerta (Komorbid) bisa berdampak fatal hingga menyebabkan kematian.

Ia menjelaskan bahwa pasien dengan kasus konfirmasi Covid-19, yang mempunyai penyakit penyerta atau Komorbid akan menyebabkan penderita penyakit lebih berat dan ini akan menunjukan gejala sedang sampai berat yang mengakibatkan harus dirawat di rumah sakit .

“Jadi tidak jarang akan menyebabkan kasus fatal yang menyebabkan kematian ,” ucapnya.

Ia mengatakan adapun penyakit penyerta ini adalah Diabetes Mellitus atau kencing manis, Geriatri yakni usia lanjut yang menyebabkan sistem imun tubuh berkurang.

“Selain itu Komorbid Autoimun yakni terjadi peradangan di sendi yang menyebabkan orang ini harus diberikan obat imunosupresan untuk menekan sistem kekebalan tubuh.

Padahal kalau dia diserang oleh virus Covid-19 justru kekebalan tubuh harus ditingkatkan.

Tapi kita memberikan obat yang justru menekan faktor imun tubuh,” ujarnya.

Lalu ada Penyakit Ginjal yang biasanya menyebabkan pasien harus melakukan cuci darah.

Gastrointestinal yang biasanya terjadi diare, kelainan darah seperti terjadi trombosit atau pembekuan darah.

“Jantung (STEMI, Non STEMI) ini terjadi kematian pada sebagian kecil otot jantung karena penyempitan di jantung,” ujarnya.

Selain itu ada penyait Hipertensi, Penyakit Paru Obstruktif Kronik adalah asma atau efisema pada orang perokok kuat, dan Tuberkulosis disebabkan yang berhubungan dengan penyakit TBC.

“Penyakit komorbid ini akan memperberat keadaan pasien apabila mereka terserang virus covid-19,” ucapnya.

Harisson menegaskan bahwa ia selalu menyarankan pada masyarakat yang mempunyai komorbid kencing manis , ginjal , jantung ,hipertensi ,paru dan kanker untuk benar- benar mengontrol penyakitnya.

“Penyakit ini hanya bisa dikontrol dengan ibat-obatan atau memperbaiki pola hidup, pola makan yang sehat.

Kalau komorbid bisa terkontrol maka kalau terserang virus Covid -19 tidak akan berakibat fatal atau tidak akan terlalu lama dirawat di RSUD,” pungkasnya.

Berita Terkini