TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Badan Pusat Statistik (BPS) melalui Kepala BPS Kalbar Moh Wahyu Yulianto menerangkan perkembangan nilai impor Kalimantan Barat Juni 2020 mengalami penurunan 8,39 persen.
Menurut Wahyu, dibanding Mei 2020 yaitu dari US$40,07 juta turun menjadi
US$36,71 juta.
Lebih lanjut, Wahyu mengatakan terdapat tiga komoditi penyumbang terbesar di Kalimantan Barat, yakni Bahan Bakar Mineral (HS27), Mesin-mesin/Pesawat Mekanik (HS84) serta Mesin/Peralatan Listrik (HS85).
"Ketiga golongan barang ini, masing-masing menyumbang sebanyak 35,88 persen, 25,22 persen dan 18,25 persen, dengan kontribusi 79,35 persen," jelasnya, Senin (17/8/2020).
• BPS Kalbar Sebut Komoditas Berikut Ini Alami Penurunan Harga
Wahyu pun menambahkan, pemasok terbesar impor Kalimantan Barat berasal dari Tiongkok, Malaysia, dan Rusia. Masing-masing negara ini menyumbang sebesar 50,59 persen, 33,67 persen dan 7,46 persen.
Dengan nilai kontribusi US$33,67 Juta atau 91,72 persen dari keseluruhan nilai impor Kalimantan Barat.
"Untuk Juni 2020 ini, sebagian besar impor di Kalimantan Barat berasal dari Asia yaitu sebesar US$33,04 juta atau 90,00 persen," tuturnya.
Dikatakannya lagi, untuk kontribusi nilai impor berasal dari negara utama lainnya, meliputi Rusia, Kanada, Amerika Serikat dan Italia menghasilkan sebesar US$3,45 juta atau sekitar 9,40 persen, serta 0,60 persen berasal dari negara lainnya. (*)