Gas Elpiji 3 Kg Langka, Berikut Penjelasan Dinas Perdagangan Singkawang

Penulis: Rizki Kurnia
Editor: Jamadin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi (Disperindagkop) dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Kota Singkawang, Muslimin
TRIBUNPPNTIANAK.CO.ID, SINGKAWANG - Masyarakat Kota Singkawang, sejak beberapa minggu belakangan mengeluhkan kesulitan mendapatkan bahan bakar gas elpiji subsidi ukuran 3 kg, bahkan terlihat warga yang mengantre diberberapa agen penjualan gas.

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi (Disperindagkop) dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Kota Singkawang, Muslimin menuturkan, saat ini pihaknya sudah melakukan sidak ke berberapa pangkalan dan agen resmi untuk monitoring ketersediaan stok tabung gas elpiji subsidi 3 kg.

"Setelah kami pantau, memang terjadi kelangkaan, kurang lebih dua minggu belakangan ini," ujar Muslimin kepada wartawan, Jumat (17/7/2020).

Mendapati hal tersebut, ia menuturkan telah menghubungi pihak Pertamina untuk berkoordinasi terkait kelangkaan gas elpiji tersebut.

KRONOLOGI Dump Truk Bermuatan Elpiji Nyebur Ke Sungai di Sekadau



"Kami menghubungi via by phone pada Jumat lalu, kemudian Pertamina bisa hadir di Singkawang, lalu kami sampaikan keluhan-keluhan masyarakat kepada pihak pertamina," ungkap Muslimin.


Ia menerangkan setelah berkoordinasi pihak Pertamina, kelangkaan tabung gas elpiji 3 kg di Kota Singkawang tersebut lantaran terdapat penambahan satu agen elpiji baru di Kota Singkawang, dimana sebelumnya telah terdapat enam agen penjual elpiji.

"Dari Pertamina menjelaskan memang sudah mendapatkan izin dari Jakarta untuk penambahan agen di Kota Singkawang, sehingga ditambah satu agen di Singkawang," tambah Muslimin.

Menjelang Lebaran, Agen Elpiji di Pontianak Ini Mengaku Penjualan Alami Penurunan



Namun penambahan agen penjualan tersebut tidak disertai penambahan stok atau kuota untuk tabung gas 3 kg yang di distribusikan di Kota Singkawang, sehingga untuk memenuhi persediaan harus mengambil dari agen yang sudah ada.

"Ini yang menjadi akar masalah, mengapa stok tabung gas elpiji 3 kg, kosong. Idealnya, jika ada penambahan agen resmi, seharusnya stok tabung gas elpiji 3 kg harus juga ditambahkan," ujarnya.

Ia menuturkan sudah meminta kepada Pertamina untuk segera menambah stok yang ada.

"Mudah mudahan dalam waktu dekat, masalah kelangkaan gas 3 kg, bisa teratasi," ujar Muslimin.

Ia menambahkan, dalam beberapa kesempatan sosialisasi, pihaknya sudah menegaskan kepada pihak agen dan pangkalan, termasuk warung-warung eceran, tidak boleh menjual gas 3 kg Kepada Rumah Makan dan Restoran, termasuk pengelola Hotel, karena gas subsidi 3 kg, hanya diperuntukan bagi rumah tangga miskin.

Namun kenyataan di lapangan, masih ada pemilik Rumah Makan dan Restoran, bahkan pemilik Hotel yang membandel masih menggunakan tabung gas subsidi 3 kg.

"Untuk itu, kepada pemilik Rumah Makan, Restoran dan pengelola Hotel yang masih tetap menggunakan tabung gas elpiji ukuran 3 kg akan kita tertibkan. Akan kita minta untuk segera menukar tabung gas ukuran 3 kg dengan tabung diatasnya yang berisi 5,5 kg atau 12 kg. Penarikan tabung gas melon 3 kg ini tentunya harus diganti dengan tabung gas 5,5 kilogram. Setiap dua tabung gas melon, akan kami ganti dengan satu tabung gas 5,5 kilogram,” ucapnya.

Bong Ka Phen, seorang warga Singkawang Barat menuturkan dirinya keshlitan untuk mendapatkan gas 3 kg.

Kerusakan Jalan Siduk-Teluk Batang Resahkan Warga, Citra Duani: Sering Terjadi Kecelakaan



Bahkan ia sudah berupaya mendatangi beberapa pangkalan dan warung yang selama ini menjual elpiji subsidi, namun semuanya dalam kondisi kosong, tidak ada stok lagi.

"Semua tempat penjualan tabung gas elpiji 3 kg yang saya datangi, kondisi nya lagi kosong. Yang ada hanya tabung gas berisi 5,5 kg dan 12 kg warna pink. Sementara tabung gas 3 kg berjejer dalam keadaan kosong. Saya sangat heran, kemana raibnya stok gas 3 kg. Kenapa semuanya kosong. Saya ini rakyat kecil," ujarnya.

Ia menuturkan, untuk rakyat kurang mampu sepertinya, dalam memenuhi kebutuhan memasak, hanya mampu membeli gas 3 kg.

"Terlebih lagi saat ini masih dalam masa Pandemi virus corona. Kami jadi semakin sulit. Nasib kami semakin terpuruk. Mohon kepada Pemerintah untuk segera turun tangan. Usut tuntas akar masalah kelangkaan gas elpiji 3 kg," ungkap Bong Ka Phen.

Keluhan hal sama pun disampaikan Tju Fun Kiau. Ia mengungkapkan, karena sulit mendapatkan gas elpiji 3 kg di pangkalan dan agen resmi Pertamina, diri nya terpaksa membeli tabung gas berisi 5,5 kg, dari pada tidak bisa masak di rumah.

"Saya terpaksa beli tabung gas elpiji berisi 5,5 kg, meski harganya lebih mahal, karena saya membutuhkan bahan bakar ini untuk memasak di rumah. Saya harap Pemkot segera turun tangan mengatasi masalah kelangkaan gas 3 kg. Masalah Kelangkaan Gas Elpiji 3 Kg ini, sebaiknya segera diatasi, jangan terus ditunda-tunda, apalagi diabaikannya. Tolong kepada Pemerintah mendengarkan keluhan kami," ujarnya.

Ia mengatakan, mengacu data jumlah warga miskin di Kota Suplai, suplai gas 3 kg dari Pertamina cukup untuk kebutuhan masyarakat kurang mampu. Tetapi kenyataannya justru jauh dari kebutuhan warga miskin.

"Bagaimana mau mengatasi kesulitan warga. Sudah jelas tertulis gas elpiji bersubsidi 3 kg untuk rakyat miskin, tetapi dilapangan bukan rakyat miskin yang dapat, melainkan mereka yang punya usaha besar. Padahal sudah jelas tertulis di tabung gas elpiji 3 kg, Hanya Untuk Masyarakat Miskin," tukasnya.
Jadi Perhatian Serius
Anggota DPRD Kota Singkawang, Anewan menuturkan fenomena kelangkaan gas elpiji subsidi ukuran 3 kg menjadi permasalah tersendiri di tengah masyarakat.

Di saat Pandemic Covid 19 ini blum berakhir, masyarakat diperhadapkan dengan kelangkaan salah satu bahan pokok kebutuhan hidup.

"Hal ini semestinya menjadi perhatian serius bagi Pemerintah khusus nya Pemerintah Kota Singkawang," ungkap Anewan kepada wartawan Tribunpontianak, Jumat (17/7/2020).

Ia menuturkan sangat memahami bahwa kewenangan kelangkaan elpiji merupakan kewajiban Pertamina, namun menurutnya Pemerintah Kota yang merupakan 'Orang Tua' bagi rakyat Kota Singkawang semestinya berbuat sesuatu sebagai upaya mengatasi kelangkaan tersebut.

"Apakah bentuknya meminta klarifikasi dari pertamina atau dalam bentuk apapun sehingga masyarkat dapat memahami mengapa hal ini bisa terjadi," ujarnya.

Menurutnya dengan adanya informasi yang benar tentang permasalahan yang terjadi maka masyarakat dapat memahami situasi ini dan bahkan mungkin bisa lebih berhemat dalam penggunaan gas.

"Upaya lainnya mungkin dinas terkait dapat melakukan operasi pasar terhadap para pengusaha Rumah makan apakah ada kemungkinan penimbunan elpiji atau adanya penggunaan elpiji tabung melon yg seharusnya untuk masyarakat kurang mampu karena bersubsidi akan tetapi di gunakan oleh pengusaha kuliner atau Rumah Makan," ujarnya.

Ia menuturkan, sebagai Wakil Rakyat, ia meminta agar adanya political will yang baik dari Pemkot Singkawang selaku 'Orang Tua' Rakyat Kota singkawang terhadap kelangkaan LPG di Kota Singkawang saat ini
Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak

Update Informasi Kamu Via Launcher Tribun Pontianak Berikut:

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID

Berita Terkini