Rapid Test Pedagang Pasar Sayur Masuka, Sinto: Masih Banyak yang Tidak Mau

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID,SINTANG - Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang melakukan rapid test terhadap para pedagang di pasar sayur masuka, Sungai Durian, kemarin.

Test cepat ini untuk memberikan rasa aman kepada pedagang dan pembeli sekaligus upaya gugus tugas memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Kabupaten Sintang.

“Kami melakukan rapid test kepada para pedagang yang ada di pasar masuka. Ini kita lakukan karena kita tahu pedagang langsung berinteraksi dengan banyak orang. Selain itu, masyarakat juga supaya memiliki rasa aman. Kita masih proses hasilnya, kita belum tahu hasilnya. Mudah mudahan hasilnya non reaktif (negatif),” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang, Harysinto Linoh.

Semula, Dinkes menargetkan 100 pedagang yang diambil sampel darahnya untuk dirapid test. Namun, targetnya meleset. Hanya 80-an pedagang saja.

• Berikut Lokasi Rapid Test Mandiri Bagi Masyarakat Akan Melakukan Perjalanan ke Luar Kapuas Hulu

Sebab, masih banyak pedagang pasar yang tidak mau dirapid test.

“Targetnya seluruh pedagang di pasar. Memang ada yang tidak mau. Banyak juga yang takut. Alasanya tidak siap menerima hasil kalau reaktif harus isolasi mandiri. Itu dia yang kita minta ke masyarakat tidak perlu takut rapid test, kalaupun hasilnya (reatktif) itu untuk keamanan keluarga sendiri, tetangga, jadi tetap harus isolasi sampai swab keluar. Nanti kalau mereka tidak isolasi mandiri, bayangkan swabnya kalau keluar positif, dia sudah interakasi yang kita khawatirkan, itu kenapa penting isolasi mandiri bagi yang reaktif rapid testnya,” beber Harysinto Linoh.

Sinto juga melihat, masih banyak pedagang sayur di pasar belum semua mengenakan masker sebagai pelindung.

“Masih banyak pedagang bekum gunakan masker. Pedagang wajib gunakan masker, yang belanja juga harus pakai masker. Jangan Cuma pedagang yang pakai masker tapi yang belanja gak pakai. Sama juga. Kita lihat kesadaran masyarakat gunakan masker di Sintang ini belum terlalu tinggi, sudah mulai ada tapi belum cukup. Masih harus digebrak lagi bgerakan untuk gunakan masker,” ujarnya.

Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak

Update Informasi Kamu Via Launcher Tribun Pontianak Berikut:

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID