KALBAR 24 JAM - Bayi 4,5 Bulan PDP Covid-19 Meninggal Dunia, hingga Jembatan Desa di Landak Roboh

Editor: Dhita Mutiasari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KALBAR 24 JAM - Bayi 4,5 Bulan PDP Covid-19 Meninggal Dunia, hingga Jembatan Desa di Landak Roboh

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Kembali Tribunpontianak.co.id menyajikan beragam informasi, peristiwa dan kejadian menarik mewarnai Kalimantan Barat (Kalbar) dalam kurun waktu 24 jam terakhir di pertengahan bulan Juni pekan ini sejak Rabu (17/6/2020) kemarin.

Berita yang di sajikan dibawah ini merupakan berita dengan tingkat keterbacaan tinggi dan populer dari pembaca.

Nah, apa saja informasi dan peristiwa populer tersebut.

Berikut tribunpontianak.co.id merangkumnya Kamis (18/6/2020) pagi:

1. Bayi 4,5 Bulan Status PDP Virus Corona Meninggal Dunia di Mempawah Kalbar

Satu di antara warga berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat meninggal dunia, Rabu (17/6/2020).

Hal ini disampaikan oleh Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Mempawah, Mukhtar Siagian. 

Ia mengatakan pasien tersebut merupakan seorang bayi yang masih berusia 4,5 bulan dan meninggal dunia di Ruang Isolasi RSUD dr Rubini Mempawah.

"Pasien yang meninggal usia 4,5 bulan, warga Kecamatan Toho, saat ini, jenazah sedang diurus petugas medis sesuai protap Covid-19." katanya. 

Pasien diketahui pertama kali dilarikan ke RSUD dr Rubini Mempawah pada 11 Juni 2020 lalu.

"Sudah kurang lebih sepekan menjalani perawatan di ruang isolasi RSUD dr Rubini Mempawah, siang ini sekitar pukul 11.00 WIB, pasien meninggal dunia," ujarnya.

Ia mengatakan saat pasien tiba di RSUD beberapa waktu lalu, memang menunjukan beberapa gejala di antaranya demam, batuk dan sesak nafas.

"Melihat kondisi itu, tim medis RSUD dr Rubini Mempawah menetapkannya sebagai PDP dan menjalani perawatan di ruang isolasi."

"Tim medis sudah berusaha maksimal memberikan perawatan sesuai protap Covid-19," lanjutnya. 

Mukhtar menambahkan pasien hingga saat ini masih berstatus PDP karena hasil swab belum diperoleh oleh pihaknya. BACA SELENGKAPNYA>>>>>>>>>

2. Kesultanan Pontianak Menduga AM Hendropriyono Mertua Jenderal Andika Perkasa, Hina Sultan Hamid II

Pangeran Sri Negara Kesultanan Pontianak, Kalimantan Barat ( Kalbar ), Syarif Mahmud melaporkan Jenderal TNI (Purn) AM Hendropriyono ke Polda Kalbar, Sabtu (13/6/2020) malam.

Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) itu dianggap mencemarkan nama baik terhadap raja atau sultan di Pontianak, Sultan Hamid II.

Aggapan tersebut merujuk pada beredarnya video AM Hendropriyono yang menyebut Sultan Hamid II penghianat sehingga tak layak disebut pahlawan.

"Saya mewakili keluarga besar Sultan Hamid II melaporkan Hendropriyono atas pernyataannya yang menyebut Sultan Hamid II seorang pengkhianat bangsa," kata Mahmud, Minggu (14/6/2020) siang.
Menurut Mahmud, dia mendapat video tersebut pada Sabtu pagi, dari satu di antara pengurus Yayasan Sultan Hamid II.

Video tersebut berdurasi 6 menit 13 detik yang menampilkan AM Hendropriyono berbicara tentang Sultan Hamid II dan sejumlah cuplikan gambar. BACA SELENGKAPNYA>>>>>>>>>

3. Dinkes Sanggau Umumkan Tambahan Dua Kasus Covid-19,Satu di Antaranya Seorang Mahasiswi

Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sanggau, Ginting membenarkan bahwa 

ada penambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Sanggau, Kalbar.

Artinya sebanyak delapan orang yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Dari delapan orang tersebut tiga orang dinyatakan sembuh.

"Hari ini bertambah lagi dua terkonfirmasi positif.

Satu perempuan 24 tahun asal Kecamatan Kembayan.  Salah satu anggota keluarga pulang dari daerah terjangkit akhir April,"katanya, Rabu (17/6/2020).

Kemudian, dilakukan rapid rest, hasilnya reaktif. Dan dilanjutkan Swab hasilnya keluar hari ini terkonfirmasi positif Covid-19. 

 

Kemudian, satu orang perempuan umur 23 tahun asal Kecamatan Tayan Hulu.

Yang bersangkutan merupakan Orang Dalam Pemantauan (ODP). 

"Mahasiswi dari daerah terjangkit.

Rapid Test reaktif tanggal 25 April, dan Swab tanggal 4 juni dan hasilnya keluar hari ini positif Covid-19,"tuturnya.BACA SELENGKAPNYA>>>>>>>>>

4. Bupati Sekadau Rupinus Umumkan Penambahan Tiga Kasus Positif Covid-19

Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Sekadau kembali mengumumkan penambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Sekadau, Rabu (17/6/2020).

Ketua Tim Gugus Tugas Kabupaten Sekadau yang juga Bupati Sekadau Rupinus didampingi Wakil Bupati Sekadau Aloysius, Plt Kepala Dinas Kesehatan PP dan KB Kabupaten Sekadau Henry Alpius, dan Asisten 1 Setda Sekadau, memaparkan terdapat 3 penambahan kasus terkonfirmasi positif covid-19 yang baru di Kabupaten Sekadau.

Penambahan kasus ini berdasarkan hasil pemeriksaan swab (RT PCR) metode real time yang dilaksanakan oleh Laboratorium RS Universitas Tanjungpura Pontianak.

Penambahan kasus tersebut di antaranya kasus 08, laki-laki (14), kasus 09, laki-laki (14), dan kasus 10, perempuan (45).

 

"Ketiga kasus ini merupakan OTG, kasus 08, dan kasus 09 merupakan kluster anak santri, Pesantren Pal 4 Jl Sintang Sekadau, yang memiliki kontak erat dengan Jemaah tablig Kuala Lumpur," jelas Rupinus. BACA SELENGKAPNYA>>>>>>>>>

5. Jembatan Desa Sungai Keli di Landak Roboh, Dua Pekerja Dinyatakan Hilang usai Jatuh ke Sungai

Jembatan gantung penghubung antara Dusun Rabiuk Sual dan Desa Sungai Keli, Kecamatan Ngabang, Kabupaten Landak yang masih dalam tahap pengerjaan roboh pada, Selasa (16/6/2020) sore.

Akibatnya enam pekerja terjatuh ke sungai, empat orang berhasil selamat dan dua orang belum ditemukan.

Sore itu juga Camat Ngabang Yully Nomensen, Danramil 11 Ngabang Kapten Inf Dwi Haryanto, Kepala BPBD Landak Herman Masnur menuju lokasi.

Turut hadir juga anggota Yon Armed 16/Komposit Ngabang, Anggota Bhabinkamtibmas Polsek Ngabang, anggota BPBD Landak, perwakilan Dinas PUPR dan Perumahan Rakyat Landak, dan Anggota Sub Unit Intel Kodim 1201/Mempawah. 

Dari informasi yang dihimpun, sejak tahun 2019 telah dilakukan pembangunan jembatan gantung penghubung jalan Desa Sungai Keli ke Dusun Rabiuk Sual oleh pihak Dinas PUPR Landak.

Dikarenakan jembatan gantung penghubung Desa yang lama, sudah tidak layak untuk digunakan warga untuk menyeberang menuju Dusun Rabiuk Sual atau sebaliknya.

Jembatan Gantung yang dibangun oleh pihak Dinas PUPR Landak pun dilakukan secara bertahap hingga saat ini.

Adapun kroologi kejadian hari itu pada Selasa pagi sekira pukul 08.00 WIB, seperti biasa para pekerja jembatan turun untuk mengerjakan jambatan gantung tersebut.

Pada saat pengerjaan jembatan, sekitar pukul 14.35 WIB tiba-tiba tali seling induk penahan badan jembatan terlepas.

Sehingga mengakibatkan jembatan gantung roboh, dan enam orang pekerja yang sedang mengerjakan lantai jembatan terjatuh ke sungai. BACA SELENGKAPNYA>>>>>>>>>

Berita Terkini