Info Gempa

Gempa Hari Ini M 5,1 Getarkan Pangandaran Jawa Barat, Minggu 24 Mei 2020 Pukul 14.11 WIB

Penulis: Marlen Sitinjak
Editor: Marlen Sitinjak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gempa Hari Ini M 5,1 Getarkan Pangandaran Jawa Barat, Minggu 24 Mei 2020 Pukul 14.11 WIB.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Gempa bumi magnitudo 5,1 terjadi di Pangandaran, Jawa Barat, Minggu (24/5/2020), pada pukul 14.11 WIB.

Gempa ini berpusat di 8.21 LS, 107.86 BT, atau 90 kilometer Barat Daya Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat.

Gempa bumi ini berada pada kedalaman 13 kilometer.

Informasi tersebut berdasarkan data yang ditampilkan dalam situs resmi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Gempa Bumi 3,8 SR Guncang Mataram, Lombok Tengah dan Lombok Barat Jumat 22 Mei Subuh

Getaran gempa dalam hitungan detik ini dirasakan cukup kuat terjadi di Pangandaran hingga Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.

Warga yang merasakan getaran gempa sempat keluar rumah karena panik.

"Getarannya kencang," kata Rosliani, warga Tasikmalaya kepada Kompas.com, Minggu.

Menurut dia, warga sempat berhamburan keluar rumah.

Namun kepanikan tersebut tak berlangsung lama.

Baca juga: Cerita Penggemar di Balik 3 Patung Didi Kempot

Menurut informasi dari BMKG, gempa bumi tersebut tidak berpotensi tsunami.

Meski demikian, BMKG menyarankan warga tetap berhati-hati terhadap gempa bumi susulan yang mungkin terjadi.

Sebelumnya, pada Selasa (20/5/2020), gempa bumi juga mengguncang wilayah Kabupaten Pangandaran dan sekitarnya.

Saat itu, getaran gempa juga dirasakan cukup kencang oleh warga Pangandaran hingga Tasikmalaya.

Getaran gempa dirasakan cukup kuat karena merupakan gempa dangkal.

Berikut Rilis Resmi BMKG Terkait Gempa Tersebut

Kejadian dan Parameter Gempabumi:

Hari Minggu, 24 Mei 2020 pukul 14.11.40 WIB wilayah Samudera Hindia Selatan Jawa diguncang gempa tektonik.

Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter awal dengan magnitudo M=5,1 yang kemudian dimutakhirkan menjadi M=5,0.

Episenter gempabumi terletak pada koordinat 8.11 LS dan 107.86 BT , atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 98 km arah Selatan Garut, Jawa Barat pada kedalaman 68 km.

Jenis dan Mekanisme Gempabumi:

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi menengah akibat aktivitas subduksi.

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik ( thrust fault ).

Dampak Gempabumi:

Guncangan gempabumi ini dirasakan di daerah Garut dan Pangandaran III MMI( Getaran dirasakan nyata dalam rumah.

Terasa getaran seakan akan truk berlalu ), Cilacap II-III MMI ( Getaran dirasakan nyata dalam rumah.

Terasa getaran seakan akan truk berlalu ), Parongpong I-II MMI ( Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang ).

Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut.

Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini TIDAK BERPOTENSI TSUNAMI.

Gempabumi Susulan:

Hingga hari Minggu, 24 Mei 2020 pukul 14.38 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan ( aftershock ).

Rekomendasi:

Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yg membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah.

Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), website (http://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id), atau melalui Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg atau infobmkg.*

Jakarta, 24 Mei 2020
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG
RAHMAT TRIYONO, ST.,Dipl. Seis., M.Sc.

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Gempa Bumi Magnitudo 5,1 di Pangandaran, Tidak Berpotensi Tsunami"

Berita Terkini