TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Ditengah pandemi corona yang semakin mengkhawatirkan saat ini, ada saja tingkah dari warga yang membuat orang lain mengelus dada.
Seharunya situasi dan kondisi saat ini setiap orang harus menerapkan sosial distancing.
Tapi kenyataannya masih banyak warga yang enggan menerapkan hal tersebut.
Selain itu, ada warga yang jelas sudah positif Covid-19 tapi masih bisa bepergian dan pulang ke kampungnya.
Warga tersebut adalah warga Mempawah yang pulang kampung dalam keadaan positif corona.
Gubernur Kalbar, Sutarmidji juga mengatakan diri kesal ada warga seperti itu dan membahayakan warga lainnya.
Midji menjelaskan warga tersebut pulang dari Magetan tanpa sepengetahuan tim medis.
Padahal ia menurutnya, yang bersangkutan sudah dinyatakan positif hasil pengujian swab di laboratorium.
“Iya hasil swab di Magetan dia positif, entah gimana carenya pulang ke Pontianak tanpa memberitahu pihak Magetan yang merawatnya,” ucap Sutarmidji saat diwawancarai, Rabu (22/3/2020).
Sebelumnya, Midji menerangkan pihaknya mendapat kabar dan diberitahu adanya warga Kalbar yang kembali dari Magetan dengan kondisi positif Covid-19.
Pihaknya pun langsung mencari dan Midji bersyukur sekarang yang bersangkutan sudah ditemukan.
“Untung cepat ketemu, sekarang sudah di Rumah Sakit Rubini. Inilah penyebar virus yang membahayakan org lain, dia positif tapi tidak memberitahukan kita,” tegasnya.
• Gubernur Sutarmidji Umumkan Tidak Disiplin Lima Orang Terinfeksi Virus Corona Belum Sembuh 14 Hari
• Sutarmidji Meradang, Minta Wali Kota Proses Hukum Komunitas Membagikan Gula Membuat Kerumunan Warga
Berikut data yang dirangkum Tribun Pontianak mulai dari kasus positif pertama di Kalbar.
Pasien 01 : Pria (34), riwayat ke Kuala Lumpur, dirawat di RSUD Soedarso Pontianak.
Pasien 02 : Pria (19), riwayat kerja di Sarawak, dirawat di RSUD Abdul Azis Singkawang.
Pasien 03 : Pria (46), riwayat ke Malaysia, dirawat di RSUD Abdul Azis Singkawang.
Pasien 04 : Wanita (30), istri dari pasien 01 di RSUD Soedarso Pontianak.
Pasien 05 : Pria (50) di RSUD Ade Mohammad Djoen Sintang.
Pasien 06 : Wanita (69), wafat saat berstatus PDP pada 21 Maret 2020. Sempat dirawat di RSUD Soedarso.
Pasien 07 : Wanita (52) dirawat di RS Abdul Azis Singkawang.
Pasien 08 : Pria (50), wafat saat berstatus PDP pada 25 Maret 2020. Sempat dirawat di RSUD Soedarso.
Pasien 09 : Pria (25) kontak dengan kasus 01 (rekan kerja) dirawat di RSUD dr Soedarso.
Pasien 10 : Wanita (39) dirawat di RSUD Agus Djam Ketapang dan mempunyai riwayat ke Jakarta dan Bogor.
Pasien 11 : Perempuan (54) tahun, warga Pontianak dirawat di RS Kota Pontianak.
Pasien 12 : Laki-laki umur (71) tahun, warga Pontianak.
Pasien 13 : Laki-laki umur (68) tahun, juga merupakan warga Pontianak.
Pasien 14 : Laki-laki, umur (48) tahun, berasal dari Kota Pontianak dan dirawat di RS Pontianak.
Pasien 15 : Perempuan umur (44) tahun, tinggal di Kota Pontianak.
Pasien 16 : Laki-laki umur (48) tahun, warga Singkawang dan mempunyai riwayat perjalanan dari Gowa Sulawesi Selatan.
Pasien 17 : Laki-laki berumur (57) tahun, warga Jakarta dan merupakan anak buah kapal (ABK).
Pasien 18 : Laki-laki umur (29) tahun, dari Kayong Utara. Mempunyai riwayat ke India.
Pasien 19 : Laki-laki (22) tahun, warga Makasar merupakan anak buah kapal (ABK).
Pasien 20 : Laki-laki umur (50) tahun warga Pontianak, mempunyai riwayat ke Sulawesi Selatan .
Pasien 21 : Laki-laki umur (46) tahun warga Pontianak. Riwayat pergi ke Entikong.
Pasien 22 : Perempuan umur 68 tahun warga Pontianak.
Pasien 23 : Pria berumur 19 tahun di Kabupaten Ketapang dan sedang diisolasi ketat .
Pasien 24 : Pria berumur 19 tahun juga tinggal di Ketapang juga.
Pasien 25 : Pria berumur 33 tahun beralamat kan di Kabupaten Ketapang.
Pasien 26 : Perempuan beralamatkan di Ketapang dan merupakan istri dari kasus 4 pria umur 33 tahun.
Pasien 27 : Perempuan berumur 52 tahun sekarang sedang dirawat di RS Abdul Azis Singkawang.
Selain 27 kasus diatas, terdapat tambahan lima kasus positif terbaru hari ini, Rabu (22/4/2020). (*)