TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - WHO atau World Health Organization telah menetapkan virus corona sebagai pandemi global.
Virus corona dilaporkan terus meningkat dan mewabah di ratusan negara seluruh dunia.
Ahli China menyebut pandemi virus corona akan mereda pada Juni 2020.
Mengutip dari BBC.com, pandemi menggambarkan penyakit menular di mana penyebarannya terjadi secara signifikan dan berkelanjutan di berbagai negara di dunia secara bersamaan.
Pandemi terakhir kali terjadi pada 2009 saat terjadi flu babi.
• KABAR Buruk Hantam Arsenal, Mikel Arteta Positif Virus Corona | The Gunners Tutup Pusat Latihan
• Presiden Brazil Jair Bolsonaro Positif Corona ? PM Kanada Justin Trudeau & Sophie Gregoire Karantina
Tedros berharap, perubahan status tersebut dapat mengubah cara negara untuk menangani kasus virus corona.
"Beberapa negara berjuang dengan kekurangan kapasitas. Beberapa negara berjuang dengan kekurangan sumber daya. Beberapa negara berjuang dengan kurangnya tekad," katanya.
Sementara itu, ahli Covid-19 terkemuka di China, Zhong Nanshan memperkirakan, pandemi global akan mereda pada Juni 2020.
Hal ini disampaikan oleh Zhong Nanshan pada Kamis (12/3/2020) waktu setempat.
Namun, penurunan pandemi juga tergantung pada bagaimana masing-masing negara melakukan pencegahan terhadap virus yang berasal dari Wuhan tersebut.
Mengutip dari Global Times, Zhong menyebut, virus corona menjadi kurang aktif di musim panas yakni saat suhu tinggi.
Zhong memperkirakan pandemi virus corona akan surut pada akhir Juni apabila negara-negara di dunia melakukan lebih banyak upaya untuk mencegah penyebaran.
Lebih lanjut, Zhong menyarankan agar negara-negara di dunia memberi tekanan besar pada pencegahan virus.
Selain itu, diharapkan negara berperan untuk membuat masyarakat tetap waspada daripada melakukan pengobatan seperti halnya flu.
Dengan kata lain, negara harus melakukan tindakan pencegahan daripada pengobatan.
Zhong juga memperingatkan, pandemi virus corona bisa bertahan lama apabila negara-negara terus meremehkan virus tersebut.
Saat ini, tingkat kematian Covid-19 di luar negeri sekitar 3,2 persen.
Negara-negara kini menghadapi situasi serupan dengan Wuhan di tahap awal wabah.
Hal ini menandakan bahwa virus corona gagal mendapat perhatian cukup di berbagai negara belaha dunia.
Menurut Zhong, China juga berperan penting untuk berkomunitas dengan komunitas global.
Terlebih untuk berbagi pengalaman dalam penanganan perawatan klinis yang lebih tepat.
China disebut fokus untuk mencegah infeksi impor.
Sementara negara lain tak cukup memperhatikan pandemi tersebut.
Zhong juga menyebut, obat yang efektif tak mungkin bisa ditemukan dalam waktu yang singkat.Setidaknya ada dua cara untuk mengehentikan situasi tersebut, menurut Zhong.
Yakni dengan meningkatkan kontrol diri dan memperkuat komunikasi.
"Tidak mungkin untuk menemukan obat yang efektif dalam waktu dua bulan. Namun, ada cara untuk menghentikan kemunduran lebih lanjut dari situasi, di satu sisi dengan meningkatkan kontrol diri dan di sisi lain dengan memperkuat komunikasi dengan negara lain."
"Pandemi tidak dapat dijinakkan jika keluar dari kendali global," kata Zhong.
Mengutip dari perhitungan real time di situs thewuhanvirus.com, Jumat (13/3/2020) pagi, total orang yang terinfeksi sebanyak 134.561.
Sebanyak 4.972 orang meninggal dunia.
Pasien sembuh juga dilaporkan terus mengalami peningkatan kini 68.958.
Pandemi virus corona telah menyabar ke 128 negara. (Tribunnews.com/Miftah)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ahli di China Sebut Pandemi Virus Corona akan Mereda Juni 2020
(*)