Citizen Reporter
Ketua PKBM Cerlang
Dian Lestari
PONTIANAK - Sekolah Alam Terpadu Cerlang turut memeriahkan panggung Imlek dan Cap Go Meh 2020 di Jalan Diponegoro, Pontianak, Jumat (7/2/2020).
Menghadirkan aksi panggung yang unik, siswa siswi Cerlang menampilkan Tari Dengkul “Gong Xi”.
Keunikan tarian ini terletak pada kostum dan gerakan. Anak-anak mengenakan kostum boneka yang dipasang di kaki. Dengan posisi duduk di bangku, anak-anak menggerakkan kaki sehingga boneka kaki tampak lincah “menari” diiringi lagu Gong Xi.
Gerakan Tari Dengkul “Gong Xi” sarat makna tentang keceriaan perayaan Imlek. Saat kedua kaki penari bergerak naik turun serta ke kanan kiri, menceritakan tentang orang-orang bersuka cita menyambut Imlek.
Selanjutnya ketika kaki melangkah, menggambarkan adegan orang saling berkunjung ke rumah kerabat dan temannya saat perayaan Imlek.
Tatkala penari menyilangkan kaki, boneka seolah-olah bersalaman saat bertemu kerabat dan temannya.
• Gedung Baru Dinas Perpustakaan Sambas, Hariyanto: Semoga Jadi Penarik Pengunjung
Tari Dengkul ditutup dengan gerakan melompat-lompat gembira, menggambarkan keriangan anak-anak menerima angpao.
“Cerita Tari Dengkul ‘Gong Xi’ dibuat oleh anak-anak Kelas 1 Sekolah Alam Terpadu Cerlang bersama guru. Anak-anak mengembangkan imajinasi dan kreativitas,” kata Dian Lestari, Ketua Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Cerlang, yang beralamat di Jalan Johar nomor 82.
Kreativitas yang dituangkan pada kostum pada Tari Dengkul tak sekadar unik dan lucu, melainkan juga mengandung pesan tentang Bhinneka Tunggal Ika.
Boneka Tari Dengkul mengenakan kostum cheongsam dengan kain motif Dayak dan corak Kain Insang.
“Lewat kostum yang melambangkan keberagaman suku dan budaya, anak-anak Cerlang menceritakan tentang kerukunan masyarakat. Walaupun berbeda, tetapi tetap bersatu. Hidup damai berdampingan,” ujar Dian.
Selain Tari Dengkul “Gong Xi”, siswa siswi Cerlang juga menampilkan aksi lain yang tak kalah menarik. Yakni drama tentang Legenda Asal Mula Penanggalan China, senam zumba Chinese New Year, dan membuat kerajinan tangan bersama siswa siswi PAUD Teratai.
“Cerlang ingin turut memeriahkan Imlek dan Cap Go Meh, dan event budaya lainnya. Anak-anak jadi merasakan keberagaman budaya, suku, dan agama,” ujar Dian.
Kegiatan seni budaya merupakan beberapa dari 10 kecerdasan yang dikembangkan di Cerlang, yakni kecerdasan culltural, musical-audio, intrapersonal, bodily-kinesthetic, dan verbal-linguistik.
“Berkesenian adalah kegiatan yang melatih rasa. Sebagaimana Cerlang adalah akronim dari cerdas, lincah, dan riang,” pungkas Dian. (*)