Utamakan Pencegahan, GOJEK Berikan Edukasi Anti Kekerasan untuk Keamanan Pengguna dan Mitra

Penulis: David Nurfianto
Editor: Jamadin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

(Dari kiri ke kanan): Ronald Simanjorang (District Operation Manager GOJEK Manado ), Mulawarman (Head of Regional Corporate Affairs East Indonesia GOJEK),  Anindya Restuviani (Co-Director Hollaback! Jakarta), Efraim (Tim Litbang LBH Manado), Meiga Sondakh (Kasi Penanganan & Pelayanan Perempuan Korban Kekerasan - Dinas Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak Provinsi Sulawesi Utara) Berbincang bersama dengan memegang simbol fitur keamaan yang ada di aplikasi GOJEK seusai bincang media dengan tema #uninstallkhawatir (18/7).

Utamakan Pencegahan, GOJEK Berikan Edukasi Anti Kekerasan untuk Keamanan Pengguna dan Mitra

MANADO - Sebagai penyedia layanan ​on-demand ​terbesar di Indonesia, GOJEK berkomitmen untuk menghadirkan ruang yang aman bagi seluruh pengguna. 

Bagi GOJEK, mengusahakan keamanan pengguna bukan hanya melulu mengenai pengembangan fitur. Ruang yang aman itu hanya bisa diwujudkan dan dipertahankan melalui edukasi yang bersifat preventif.

“Bagi kami, rasa aman adalah kebutuhan mendasar bagi mitra dan pengguna. Memang betul, pengembangan fitur dapat menopang rasa aman pengguna ketika sedang dalam perjalanan, namun edukasi mitra tidak boleh dilupakan. Edukasi mitra membekali mitra dengan pengetahuan yang tepat sehingga tahu bagaimana caranya mencegah hal-hal yang dapat menyebabkan gangguan keamanan. Dengan demikian, terbentuk budaya peduli aman di lingkungan mereka masing-masing.” ujar Mulawarman, Head of Regional Corporate Affairs East Indonesia GOJEK, Kamis (18/7).

Baca: VIDEO: Gagalkan Penyelundupan 1,5 Kg Sabu, Ini Penjelasan Kapolresta Pontianak

Baca: Maksimalkan Pelayanan di FKTP Dengan Kapitasi Berbasis Komitmen Pelayanan

Berangkat dari kepedulian GOJEK akan upaya edukasi mitra, GOJEK menjadi pelopor di industri ​ride-hailing dalam meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat mengenai kekerasan di ruang publik, termasuk kekerasan seksual. 

Untuk itu, GOJEK berinisiatif menggandeng ​Hollaback! Jakarta,​ organisasi nirlaba yang berfokus mencegah dan menghentikan kekerasan seksual di ruang publik. Melalui kerjasama tersebut, mitra G​OJEK d​iberikan pelatihan tatap muka. 

Khusus di Manado, GOJEK juga menggandeng LBH Manado yang mewakili organisasi masyarakat di tingkat lokal sehingga materi pelatihan menjadi semakin komprehensif.

“Kami mengapresiasi langkah yang telah dilakukan GOJEK. Sebagai perusahaan penyedia layanan ​on-demand yang bermitra dengan jutaan masyarakat, kerjasama ini tentu membawa angin segar bagi gerakan melawan kekerasan di ruang publik,” kata Anindya Restuviani, Co-Director Hollaback! Jakarta.

Melalui pelatihan ini, keamanan layanan GOJEK semakin diperkuat karena mitra GOJEK yang sudah mendapatkan pelatihan didorong untuk membagikan pengetahuan yang mereka terima kepada rekan-rekannya dan pengguna. Kemudian peserta pelatihan juga mampu mengambil tindakan intervensi untuk kekerasan seksual di ruang publik.

Modul pelatihan yang dipaparkan ​Hollaback! dan organisasi lainnya disesuaikan dengan keseharian mitra sehingga tepat sasaran, mudah dipahami dan mudah dijalankan. 

Mitra berkesempatan mengenal jenis-jenis kekerasan yang harus dihindari, mulai dari yang ringan hingga yang berat.

Selain itu, mitra juga dikenalkan dengan metode intervensi saksi sehingga menjadi agen penular budaya aman kepada masyarakat sekitar.

Di Manado, perwakilan dari pemerintah dan lembaga terkait yang turut memberikan paparan kepada para peserta pelatihan, memberikan komentar atas kegiatan ini. 

​Meiga Sondakh​, yang mewakili ​Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Sulawesi Utara mengatakan.

“Adanya edukasi ini sangat penting untuk mencegah kasus kekerasan seksual. Bagi kami yang paling penting adalah upaya pencegahan dan pemulihan kondisi korban. Hal ini sejalan dengan komitmen Gubernur Sulawesi Utara untuk mencegah bahkan menghilangkan kasus-kasus seperti ini. Sehingga, kolaborasi antara pemerintah dan GOJEK, lewat keberadaan mitra-mitra GOJEK sangat dibutuhkan."

 Ia juga menambahkan bahwa saat di Manado masyarakat, termasuk mitra GOJEK, dapat aktif melaporkan kasus kekerasan seksual melalui aplikasi Android Laker Sulut yang dikembangkan oleh DP3A Provinsi Sulawesi Utara.

"Mitra GOJEK kan sering berada di ruang publik, ketika melihat kasus kekerasan, selain mencegah langsung, mereka juga bisa melaporkannya melalui aplikasi ini," jelas Meiga.

Efraim, Tim Litbang LBH Manado mengatakan "Pengetahuan mengenai isu kekerasan seksual sangatlah penting.

Ini menjadi dasar bagi mitra GOJEK untuk bisa mencegah atau melaporkan kasus serupa. Pada hari ini, kami juga menginformasikan kepada mitra GOJEK mengenai kanal-kanal pengaduan untuk kasus kekerasan.”

“Kegiatan edukasi tatap muka seperti ini, telah menjangkau lebih dari 4.000 mitra di lebih dari 30 kota di Indonesia. Selain Mitra GO-RIDE dan GO-CAR, edukasi serupa diberikan pula kepada Mitra GO-MASSAGE - layanan ​on-demand pijat profesional yang merupakan bagian dari GO-LIFE. Dalam waktu dekat, modul pelatihan hasil kerjasama kami dengan pakar-pakar terkait juga akan segera diluncurkan sehingga semakin banyak masyarakat yang mengambil bagian dalam menciptakan budaya peduli aman,” jelas Mulawarman.

Baca: Ini Lima Apartemen Mewah Termahal di Jakarta, Harganya Hingga Rp 150 Juta per Meter

Selain memberikan edukasi yang bersifat preventif, GOJEK juga menurunkan risiko keamanan melalui pengembangan fitur keamanan yakni ​Bagikan Perjalanan (Share Trip) ​dan ​Tombol Darurat ​(Emergency Hotline)​. 

GOJEK juga menyediakan ​unit darurat khusus ​yang aktif 24 jam sehingga sigap merespon laporan atas kasus-kasus khusus.

Unit darurat khusus bekerjasama dengan berbagai pihak untuk menawarkan bantuan yang menyeluruh mulai dari penelusuran laporan, tindakan medis, pemeriksaan fisik, pemulihan psikis dan trauma, dan pendampingan hukum. 

“Gangguan keamanan, apapun bentuknya pasti diberikan perhatian yang menyeluruh. Khusus untuk kasus kekerasan seksual kami berikan perhatian khusus karena kami tahu bahwa pengguna maupun mitra perempuan banyak yang mengandalkan layanan super-app k​ ami setiap hari. Untuk itu lewat upaya preventif, kami ingin memastikan pengguna dapat dengan tenang menggunakan layanan kami kapan pun mereka membutuhkannya,” tutup Mulawarman.

Berita Terkini